Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2019

23:48

Detaknya pun mulai terdengar, itu tandanya sekeliling sudah hening. "Tok, tok, tok, tok, tok" begitu jam dinding bersuara seakan ia ingin mengucapkan padaku bahwa malam sudah berada pada ujungnya dan saatnya beristirahat.  Tapi, malam ini mataku tak ingin terpejam sedang hatiku berbisik menyadarkan ada amanah esok yang juga harus dijalankan, maka aku putuskan beristirahat terlebih dahulu usai menafakkuri usia yang sudah seperempat abad ini. "Baarokallahu fii umry" aku menyelamati diriku sendiri sebagaimana banyak orang-orang mengucapkan hal tersebut padaku hari ini.  Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, selalu ada kejutan tak terduga di hari seperti ini, meski aku sendiri tidak dibiasakan di keluarga memeriahkannya. Hanya saat ingat bahwa ada yang menambah usia maka kita saling mendoakan agar semakin berkah. Jika beberapa tahun lalu di tanah rantau orang-orang akan memberi "kejutan ekstrim" dua tahun terakhir ini kejutannya berubah menjadi syahdu,

"Berisik"

Gambar
"Telingaku hampir panas mendengar euforia akan banyaknya hal yang di suarakan. Mataku memerah marah sebab terlalu banyak keramaian yang dipertontonkan. Otakku seakan pecah membaca bait-bait rancangan dewan yang katanya me-wakil-i rakyat. Apalagi hatiku, rasanya sudah menjerit berontak saja dari semua perkara ini." Beberapa waktu, aku memilih untuk "tenang" saja menyaksikan, egoisme itu seakan ku buang jauh-jauh dan ku tepikan saja, bahkan ingin ku tenggelamkan saja dalam samudera. Namun, hati kecilku berbisik "Harusnya, kau bersuara Nid!".

Menulislah, sebab engkau mencintainya~

Gambar
Menulislah, sebab engkau mencintainya~ By: Masrifatun Nida' Seperti ada kekuatan baru, langkah jari-jemari makin kesini semakin bebas menari-nari merangkai kata, meski terkadang ada semacan penyakit yang melumpuhkan gairah, ya semacam bumbu. Namun, bagaimanapun tantangannya aku tetap mencintai menulis. Ada banyak hal yang reflektif untuk di tulis, semenjak lifestyle dunia media sosial yang tak lepas dari genggaman, seakan ada ruang yang harus diisi dengan menulis, hal-hal recehpun tetap diekspresikan dengan tulisan bukan? Nah, akupun merasa demikian, menumpahkan "keluh kesah" lewat tulisan bisa jadi menjadi treatment yang melegakan. Meski, terkadang ada hal yang membuat enggan menulis sebab rasa malas menghinggapi ditambah dengan mengkambing-hitamkan "tidak menemukan inspirasi" berkoar-koar di kepala.