Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

POTENSI (Ending, permulaan, dan tujuan)

Akhir desember, tiga puluh satu sebagai awal menuju tahun yang baru . Lalu, menafakkuri serta menginsafi diri yang lampau dan menuliskan azzam serta harapan di tahun mendatang. Hari ini sebagai penanda, hari ini sebagai pengingat, bahwa 360 apa saja yang sudah diperbuat.   Saya pribadi menganggap bahwa 2017 memberi banyak sekali kesan sejak awal tahunnya, betapa banyak sekali hal-hal baru yang terwujud di tahun ini. Bertemu manusia-manusia baru, pencapaian yang baru, meyakini bahwa diri sudah tak seperti dulu lagi. Sudah banyak sekali hal-hal yang penuh konsekuensi. Bagaimana denganmu?  Dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang banyak sekali mengharapkan ini itu, kali ini saya pribadi seakan habis harapan, namun bukan berarti targetan-targetan tak ada, kali ini harapannya adalah melanjutkan rentetan harapan dan impian di tahun kemarin yang belum kesentuh, serta melihat coretan yang beberapa tahun lalu sudah tertulis rapi untuk (target jangka pendek, jangka menengah, hing

Semesta mendukungmu

Hukum ketertarikan Michel J Losier, dalam bukunya Law of Attraction  menyebutnya bahwa: “ HukumKetertarikan adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang dalam kehidupan kita.” Singkatnya bahwa apa yang kau pikirkan dengan fokus, apa yang kau minta dengan tulus, harapan2 yang kau panjatkan pada “kekuatan alam semesta” itulah yang akan kau tarik masuk dalam hidupmu. Beberapa waktu lalu ketika saya ikut dalam ruang diskusi, law of attraction sempat disinggung, hingga pada akhirnya saya ber kontemplasi sendiri, memikirkan dengan penuh apa yang terjadi pada diri sendiri dan sekeliling ini. Dengan membaca beberapa artikel dan juga mencari apakah yang dimaksud secara detail dengan hukum ketertarikan ini, saya putuskan untuk membagikan sedikit tentang apa yang saya ketahui.  Beberapa waktu ini, saya dapati, setiap individu adalah pejuang. Ia sedang memperjuangkan banyak hal dalam hidupnya. Dari yang banyak

Kamu teramat baik, masa lalumu tidak!

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin: Jika hari ini lebih baik dari kemarin, kau beruntung! Jika hari ini sama seperti kemarin, kau merugi!  Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, kau celaka! Esok hari harus lebih baik dari hari ini." Demikianlah tepatnya kemarin pagi saya diingatkan oleh pembina upacara di sekolah. Kata-kata yang sudah tak asing lagi di telinga, namun sungguh mewakili kualitas pribadi kita dari setiap hari yang kita lewati. Lalu adakah manusia yang tak pernah berbuat salah? Yang setiap harinya selalu baik-baik saja? Jawabannya tidak ada. Ribuan hari telah terlewati, begitu banyak pembelajaran yang harusnya penuh untuk dikantongi, namun nyatanya banyak yang telalu lengah dengan kesempatan yang ia punya, ia lupa untuk memperbaiki kualitas hidupnya bahkan akhiratnya, ia terpaku pada masa lalunya, masa kemarin yang ia kira tak ada kesempatan lagi tuk berbuat lebih.

Kelak, mampukah aku setangguh engkau, wahai ibu?

(Bagian termulia- perempuan) "Siapa yang menghebatkan kita? Beliaulah Ibu. Ibu yang tak pernah merasa beban membawa kita sembilan bulan.  Ibu yang melahirkan kita lalu mempertaruhkan nyawanya. Ibu yang dengan kesabarannya, merawat, mendidik lantas menumbuhkan kita. Ibu yang tak pernah marah meski sering kali kita berbuat salah. Ibu yang dengan ikhlas melepas kita menuju tempat singgah guna menuntut ilmu dalam waktu yang lama. Lalu, Ibu yang sanggup menutupi air matanya kala kita kelak sudah tak tinggal serumah.    Lantas, sudah sampai mana baktimu padanya?" Sama seperti subuh-subuh yang lalu, selepas berjama'ah bersama dan mempersiapkan semuanya, berpamitan kepada sanak keluarga dan saudara, perempuan yang bersama dalam satu shaf itu telah siap mengantarmu hingga di pintu depan rumah, adik laki-lakimu siap mengantarmu juga, lalu adegan yang selalu sama selalu tercipta, haru biru saling melepaskan. Dan diam-diam kau naik diatas roda dua sambil sesunggukan me

Akan kuadukan kau pada Tuhanku! (Jerit gadis kecil Palestina)

Gambar
Sejak dulu... Yang Ia tahu bahwa Negeri ini begitu mulia. Nabi Muhammad pernah menjejakinya, seusai shalat, Isra' di dalam masjidnya kemudian menuju langit ke tujuh, mi'raj namanya.  Keberkahan telah meliputi alam suci ini. Maryam telah melahirkan Isa. Lalu kelak dipercaya Isa turun disini. Dan juga, pahala seribu kali telah menanti ketika bersujud di dalamnya. Namun Sekarang... Yang Ia tahu hidupnya di kepung ketakutan, kekhwatiran dan kesedihan. Tiba-tiba ayahnya berteriak meminta pertolongan. Ibunya bersimbah darah tak terselamatkan. Semua gelap, mencekam dan pekat. Sebab listrik telah padam. Kotor sebab air sungguh kekurangan. 

Engkau sangat berharga, jaga kehormatanmu!

(Bagian terpenting- perempuan) Suatu ketika , Q: Kapan sih kita diwajibkan pakai baju muslimah lengkap? A: Ya kewajiban kita dimanapun dan kapanpun ketika di luar rumah, (dan wajib memakainya juga selama di dalam rumah ketika kita bersama non mahram) Q: Ribet banget ya? Kan harusnya enak kemana-mana menyesuaikan, kayak ke kampus, trevelling, berolahraga, itu kan beda semua harusnya, palingan pakai baju muslimah pas ada pengajian, itu baru cocok. A: Gitu ya, kok makin ribet? Hehe Q: Bukan ribet kalau itu, itu namanya punya style, gak kayak "emak-emak". A: Itu sih menurutmu. Q: Trus menurutmu bagaimana pakaian "style" muslimah itu? A: Sangat sederhana, "Jika kau mengenakan pakaian itu, engkau yakin dengannya bisa kau gunakan untuk sholat kepada Rabbmu (yang terlihat hanya wajah dan pergelangan tangan)" Q: Oh jadi begitu menurutmu. A: InsyaAllah versi agama kita demikian.