Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Random

Bismillahirrahmairrahiim… Membuka lembar blog bagiku adalah momentum bercerita sepuasnya. Entahlah, bagiku setiap resah akan menemukan redamnya, dan lewat menulis blog adalah salah satu yang kucinta. Alhamdulillah, bagaimana rasanya syawal kali ini kawan? Bagiku, tetap tak sama dengan yang kemarin. Ah berbeda (Meski, ku yakin dari beberapa pembaca pasti tak sependapat dengan apa yang ku rasa). Aku bukan yang termasuk tak bisa mudik atau tak bisa bertemu orangtua, aku telah medapatkan keduanya. Namun, suasana fitri kali ini tak selengkap tahun lalu. Rasa berbedaku ini bukan berarti memupuk rasa kufur dan mengingkari syukur, toh masih banyak hal yang patut disyukuri.

Pantaskah ku berbahagia?

Gambar
Gema takbir menyala Membelalak langit malam bercahaya Allahu Akbar  Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilaaha Illallah Huwallahu Akbar wa Lillahil Hamd Allah Maha Besar Anak-anak terus bersemangat Mengumandangkan Asma-Nya Allahu Akbar

Kembali

kembali (Puisi Kemenangan) Kemenangan di ujung gerbang Menyapa kaum yang selesai berperang Bagi pejuang merasakan kemenangan Bagi pecundang merasakan kekalahan Kembali,  Kembalinya pribadi suci dihapuskanya noda dalam diri menjadikan momentum kebangkitan diri 

Be happy

Gambar
Di ujung kata Di akhir aksara Tersimpan berjuta kisah Lembaran tulisan akan menjadi saksi Kita pernah beradu kencang Tertawa saling berlomba Kalimat yang tercipta, paragraf yang kita taklukkan Ya, kita menang deri kemalasan beberapa hari ini

Kalah start atau kalah finish?

Alhamdulillahirabbil Aalamiin, perjalanan menulis di Ramadan Menulis akan segera menemui ujungnya, bukan tersebab bahagia ia telah usai, namun bersedih takkan ada lagi yang begitu bersemangat tiap hari berlomba mengingatkan deadline (Hehe, tapi bisa berlanjut si, sebab sang komandan sudah koar²). Tak apalah, untuk tulisan kali ini dibawakan lebih santai saja.

Tak kenal lelah demi sebuah amanah

Gambar
Alkisah...  "Nanti kamu jangan tidur lagi ya le, hari ini wage, pasar bakalan rame. Bantuin emak pesen becak ke mamang Udin, sayur-mayur ini biar diangkut ke pasar" Pinta Emak pada anak semata wayangnya "Inggih emak, kulo sampun telpon mang Udin tadi jam 3, sebelum kita tahajjud berjamaah dan sahur" Jawab Isyam anak emak "Ya udah, cah bagus. Suwun le" Emak membalas "Mak, aku bantu emak ya nanti ke pasar" lanjut Isyam

Dimulai dari saya

Gambar
Alhamdulillahirrabil Aalamiin, Ramadan memasuki hari ke 13 dan Ramadan Menulis memasuki hari ke tujuh. Hehehe, tema yang di angkat kali ini perlu banyak data agar benar-benar akurat. Temanya adalah: Lingkungan hidup dan ekonomi global. Huwaa... Bagi saya yang jauh dari belajar formal terkait tentang hal ini tentu butuh sekali bacaan tambahan, maka ada beberapa point yang saya dapatkan dan saya garis bawahi.  Bahwa upaya mempertemukan kembali ilmu ekonomi dan inveromental memiliki arti penting  dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Proses pengintegrasian keduanya adalah  melalui perumusan paradigma dan arah kebijakan yang bertumpu pada kemitraan dan partisipasi  para pelaku pembangunan dalam mengelola sumber daya yang seoptimal mungkin. Agar  pembangunan yang dilakukan dapat menumbuhkan perekonomian tanpa menimbulkan banyak  kerusakan lingkungan hidup, maka dibutuhkan adanya konsep pembangunan berkelanjutan,  yaitu konsep pertumbuhan ekonomi yang tetap memelihara sumbe

Siapa?

Angin malam ini begitu sepoi, pipiku terhempas beberapa kali. Di atas sofa panjang, ku lihat adikku sedang asyik mengerjakan tugas usai terawih, sesekali ia digoda oleh kakakku, diapun berteriak meminta bantuan ke ibu "Aku belajar buat esok PAT online, mas" Ibukku yang sejak pagi bolak-balik ke pasar membeli bahan makanan untuk berbuka nampak sudah lelah sekali, di tambah tadi adikku meminta beli pulsa sebab paket datanya habis. "Pusing pala mamak nak!"

Menentukan & menemukan diri sendiri

Gambar
Assalamu'alaikum pembaca. Semoga harimu nampak cerah. Semoga Allah tanamkan rasa syukur tak terkira tersebab ruhnya masih di tiupkan kepada kita agar tegak berdiri menyambut mentari pagi ini. Hari kesian, berada di tengah-tengah ketidakpastian, membaca ulang berita, mendengar berita uptodate pun menyaksikan banyak fakta di lapangan. Setelah beberapa waktu saya mencoba memberi jeda berpura-pura meminimalisir berita, setidaknya ada perasaan lega. Namun, ketika melakukan aktivitas untuk peka kembali rasanya ada banyak hal yang memang butuh untuk di doakan ya kawan. Bahkan keluarga terdekat saya begitu merasakan dampak ini di sektor ekonomi (Mohon doanya semua ya) 

Pena dan Kita

Gambar
 ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ Satu ayat yang seketika mengingatkan saya ketika berbicara tentang pena. Lalu, saya mencoba mencari bagaimana tafsir tentang ayat yang menakjubkan ini.  Berikut yang saya kutip melalui sumber (Referensi: https://tafsirweb.com/11089-quran-surat-al-qalam-ayat-1.html)  Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia  . نٓ ۚ (Nun) Ini adalah termasuk huruf-huruf muqattha’ah, sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat . وَالْقَلَمِ(demi qalam) Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis . وَمَا يَسْطُرُونَ(dan apa yang mereka tulis) Yakni ilmu-ilmu yang ditulis manusia dengan pena.

Tiga tips untuk penulis newbie

Gambar
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja

Bersinergi saling menguatkan

Gambar
Halo! Apa kabar semuanya?  Semoga senantiasa dalam keadaan baik-baik semuanya ya. Tak terasa entah sudah pekan keberapa semua harus diminimalisir arah geraknya ya. Tak terkecuali pada sektor pendidikan. Yup! Tulisan terkini saya takkan jauh-jauh dari bahasan pandemi dan segala bentuk dampaknya. Dan kali ini persilahkanlah saya menjawab persoalan ini dalam dunia pendidikan yang mendapat imbasnya.  Seperti yang kita ketahui semuanya, bahwa ketika himbauan pemerintah untuk work from home,  sekolah yang menjadi pusat keramaian setiap harinya tentu menjadi sorotan. Dan ketika maklumat tersebut dilaksanakan, ada sebuah kritikan pedas yang sangat tertuju kepada para pendidik. Work from home  untuk pendidik ini tentu berbanding lurus dengan Learn from home bagi peserta didik, dan wali murid alias orangtua menjadi lebih intensif mengetahui perkembangan anaknya selama di rumah. 

Catatan

Tentang Guru === Sulaiman baru saja menyelesaikan pengisian rapor online siswa siswinya ketika ia membuka akun fb-nya untuk sekedar melepas penat. Berita tentang Covid-19, masih mendominasi timeline. Beberapa tulisan ia baca, selebihnya dilewatkan karena dianggap tidak meyakinkan kebenarannya.  Beberapa detik kemudian, Sulaiman mendapati akun seorang walimuridnya membagikan sebuah artikel. Guru berusia 50 tahun itu pun penasaran ingin membaca artikel tersebut, setelah walimurid memberikan caption; “Semoga semua guru dan sekolah bisa berlapang dada menerima tulisan ini.” Oke. Dengan sekali klik, artikel itu muncul sepenuhnya. Artikel itu berbentuk kritik terhadap sistem pendidikan di masa pandemi Covid-19. Telah dishare sebanyak dua ribu kali. Viral. Sulaiman membaca satu per satu item opini yang dikemukakan oleh si penulis.