Be happy





Di ujung kata
Di akhir aksara
Tersimpan berjuta kisah

Lembaran tulisan akan menjadi saksi
Kita pernah beradu kencang
Tertawa saling berlomba

Kalimat yang tercipta, paragraf yang kita taklukkan
Ya, kita menang deri kemalasan beberapa hari ini

Maka selepas ini usai, teruslah menebar kebermanfaatan lewat hal lain
Lewat hal yang membuat orang tersenyum melihat jemarimu menari di alunan huruf-huruf bermakna nanti

Hah! Terasa tak terasa, usai sudah Ramadan Menulis kali ini. Lega rasanya, bisa bertarung dengan diri sendiri, dan Alhamdulillah tercipta 10 tulisan di 10 hari belakang ini. 

Ramadan Menulis adalah satu dari sekian kesempatan yang Allah berikan kala di tengah wabah pandemi ini, kesempatan yang secara dadakan Allah mudahkan menemukan -circle- baru, berjuta kesempatan lain yang Allah takdirkan untuk terus disyukuri. 

Satu hal utama yang nikmatnya patut disyukuri, bertemu dengan Ramadan pun menjadi hal teristimewa, semoga Allah takdirkan sampai di ujung akhirnya, dan bertemu lagi di tahun depan. (Aamiin). Kala menatap manusia-manusia yang Allah takdirkan lebih dulu sebelum Ramadan datang beliau wafat, di awal Ramadan beliau wafat, atau di pertengahan Ramadan beliau wafat. Di sekeliling saya telah menemukan. Semoga mampu menjadi tafakkur yang betul, bahwa ada makna lain kenapa Allah pertemukan kita dengan Ramadan kali ini? 

Lalu, bagaimana kabar ibadahmu? Ah, katanya tak boleh diumbar takut riya'. Iya betul, aku hanya ingin mengingatkan! Jangan pernah sia-siakan datangnya bulan mulia ini ya. Semangat :)

Sebentar lagi, kemenangan datang. Semoga kau ikut merayakan. Semoga Ramadan kali ini jauh lebih bermakna dari sebelumnya, semoga kebaikan selalu bertaburan di dalam jiwa dan ragamu. 

Wassalam, 
Tema: Hikmah di balik wabah, menjalani Ramadhan dan menyiapkan kemenangan
Ramadan menulis part 10

Masrifatun Nida'
Rumah, 16 Ramadhan 1441 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah