Random

Bismillahirrahmairrahiim…

Membuka lembar blog bagiku adalah momentum bercerita sepuasnya. Entahlah, bagiku setiap resah akan menemukan redamnya, dan lewat menulis blog adalah salah satu yang kucinta.

Alhamdulillah, bagaimana rasanya syawal kali ini kawan?

Bagiku, tetap tak sama dengan yang kemarin. Ah berbeda (Meski, ku yakin dari beberapa pembaca pasti tak sependapat dengan apa yang ku rasa). Aku bukan yang termasuk tak bisa mudik atau tak bisa bertemu orangtua, aku telah medapatkan keduanya. Namun, suasana fitri kali ini tak selengkap tahun lalu. Rasa berbedaku ini bukan berarti memupuk rasa kufur dan mengingkari syukur, toh masih banyak hal yang patut disyukuri.

Ketika ku menulis ini, syawal sudah memasuki hari ke-4nya. Dan 3 hari awal kemarin, rasanya telah ku habiskan dengan perasaan –masih tak percaya ied yang beda-. Pada hari petama mungkin keramaiannya masih terasa di pagi hari, bersalaman dengan sanak-saudara dekat, dan tentu meminta maaf kepada saudara yang ada, oh ya, beberapa video call kepada teman-teman yang jauh nun disana dan ketika  menjelang sore sudah mulai sepi, hari ke-2 dan ke-3 bagiku nampak sama serupa (Sesekali kerabat datang, lalu pergi).

Setelah menyelesaikan urusan domestik rumah, aku lebih memilih membawa buku lalu tertidur bersama kata-kata yang tak sempat ku eja. Haha, dan ribuan chat aaupun videocall lepas dari pantauan dan akhinya tak bisa nimbrung sebab tertidur. Ah, betapa konyolnya diriku ini.

Tak jauh berbeda dengan ramdhan, syawal bagiku adalah waktu menunggu panggilan-panggilan-Nya, dan bergegas menunaikannya. Mungkin, satu yang nampak berbeda dari perasaanku akhir-akhir ini adalah (keberatan ide masa depan) yang tak tahu harus diluapan kemana. Maka, setiap kali muncul asa di tengah syawal yang nampak berbeda ini bagiku, tempat terbaik bercerita adalah pada Allah.

Entah, aku tak masuk pada komunitas yang suka berseleberasi lewat hal-hal seragam. Cukuplah ramadhan dan syawa kali menjadi momentum terbaik untuk bertafakkur akan banyak hal (berbeda) dan aku kembali menulis dan bercerita tentang impian masa depanku yang (spesial) kepada Allah.

Daaaaaaaaan, terima kasih blog sudah menemani perjalananku sampai detik ini. Menjadi teman setia selain buku bagiku. Yang mau menerima segala gundahku, di awal aku sudah menulisnya kan? Bagiku setiap resah akan menemukan redamnya, dan lewat meulis blog adalah salah satu yang kucinta. Dan, setiap tulisan akan menemukan pembacanya. Hehe J

*Gak cuma ritme bacaku yang berantakan, isi otakku yang gak karuan, perasaanku yang amburadul, eh tulisanku ikutan terdampak alias gak karuan.

Semoga kalian tetep happy di syawal ini

Setiap asa bisa melambung tinggi, dan Allah ijabah.

Selamat syawal yee

Mohon maaf lahir batin

 

Masrifatun Nida’

Rumah, 27 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah