Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Hutanku diambang nestapa, mari bergerak bersama menjaganya (Perubahan Iklim)

Gambar
Mari kita bersama sejenak mengandaikan diri menjadi seorang yang besar dengan peluang memberikan suatu hal yang begitu berperan luar biasa. Mampu memberikan gebrakan yang positif untuk lingkukan sosial dan alam. Ya, artikel ini ditujukan kepada kamu yang memiliki mimpi besar tentang Indonesia tercinta, sebuah negeri paripurna akan kekayaannya, namun saya begitu tersentak mana kala melihat realita yang menyedihkan di sudut-sudut negara kita. Dan Ketika kesempatan itu datang untuk menuliskan mimpi menjadi pemimpin Indonesia, ada seribu kata cita-cita untukmu negeri Indonesia. Ketika melihat tema, nyali saya sejujurnya ciut. Namun saya tertantang untuk memilki mimpi begitu besar melebihi nyali saya. Problematika Indonesia yang bukan hanya satu namun beribu ini menguras dan mendorong saya untuk menuliskan artikel yang semoga mampu di baca para pemimpin dan juga generasi muda. Here we go . Inilah saya. Seandainya menjadi pemimpin, apa yang akan aku lakukan untuk Indonesia?

Kota[k] Euforia

Gambar
Hiruk pikuk ueforia Apakah hanya milik segelintir saja Janji yang tak di tepati Kata pemanis basa-basi Sedikit lupa sedikit ingat Kian nyata kesenjangan mengikat  Ah, ini milik siapa sebenarnya Hanya segolongan kah -Ku sruput lagi tehku, malam kian dingin, dan tehku seakan ingin membeku-

Siap menghadapi tantangan pendidikan demi generasi masa depan

Gambar
Sebuah tulisan yang merupakan kelanjutan dari tulisan yang saya posting pekan kemarin tentang ( Sebuah pertanyaan ), jika pembahasan kemarin tentang beberapa skenario yang dibuat, maka mendekati ajaran tahun baru yang dengan segala -keterbatasan- banyak hal telah membuat para elit pendidikan membuka suaranya. Salah satunya adalah Menteri Pendidikan Nasional era Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Mohammad Nuh.  Menurut dia, diperlukan kebijakan-kebijakan khusus agar pendidikan dapat terus berjalan tanpa hambatan krisis akibat Corona saat ini. Dalam hal ini, dia menyoroti agar sekolah-sekolah dapat memberikan pembelajaran secara lebih aktif meskipun para siswa belajar dari rumah. "Belajar dari rumah, ini betul. Tapi persoalan yang perlu kita cermati adalah sekolah ditutup, dan diganti dengan belajar dari rumah," kata Nuh dalam sebuah diskusi daring, Jumat (19/6).

Mau dibawa kemanakah tahun ajaran baru sekolah kali ini?

Gambar
Perbincangan semakin hangat terjadi dalam dunia pendidikan dalam masa pandemi covid-19 ini. Muncullah beberapa skenario untuk menjawab pertanyaan kapan sekolah di mulai (baca: tahun ajaran baru 2020-2021). Dari beberapa akun yang saya baca, dikutip dari laman Kemko PMK, sedikitnya ada tiga skenario yang telah disiapkan. Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) mempersiapkan skenario dimulainya pembelajaran bagi pelajar Indonesia saat pandemi Covid-19. Skenario pembelajaran bisa mulai pada Juli atau Agustus dan Desember bahkan Januari 2021. PMK membahas Persiapan Masuk Kembali ke Sekolah melalui telekonferensi di Jakarta, kemarin Jumat (1/5/2020).

Random

Bismillahirrahmairrahiim… Membuka lembar blog bagiku adalah momentum bercerita sepuasnya. Entahlah, bagiku setiap resah akan menemukan redamnya, dan lewat menulis blog adalah salah satu yang kucinta. Alhamdulillah, bagaimana rasanya syawal kali ini kawan? Bagiku, tetap tak sama dengan yang kemarin. Ah berbeda (Meski, ku yakin dari beberapa pembaca pasti tak sependapat dengan apa yang ku rasa). Aku bukan yang termasuk tak bisa mudik atau tak bisa bertemu orangtua, aku telah medapatkan keduanya. Namun, suasana fitri kali ini tak selengkap tahun lalu. Rasa berbedaku ini bukan berarti memupuk rasa kufur dan mengingkari syukur, toh masih banyak hal yang patut disyukuri.

Pantaskah ku berbahagia?

Gambar
Gema takbir menyala Membelalak langit malam bercahaya Allahu Akbar  Allahu Akbar Allahu Akbar Laa Ilaaha Illallah Huwallahu Akbar wa Lillahil Hamd Allah Maha Besar Anak-anak terus bersemangat Mengumandangkan Asma-Nya Allahu Akbar

Kembali

kembali (Puisi Kemenangan) Kemenangan di ujung gerbang Menyapa kaum yang selesai berperang Bagi pejuang merasakan kemenangan Bagi pecundang merasakan kekalahan Kembali,  Kembalinya pribadi suci dihapuskanya noda dalam diri menjadikan momentum kebangkitan diri 

Be happy

Gambar
Di ujung kata Di akhir aksara Tersimpan berjuta kisah Lembaran tulisan akan menjadi saksi Kita pernah beradu kencang Tertawa saling berlomba Kalimat yang tercipta, paragraf yang kita taklukkan Ya, kita menang deri kemalasan beberapa hari ini

Kalah start atau kalah finish?

Alhamdulillahirabbil Aalamiin, perjalanan menulis di Ramadan Menulis akan segera menemui ujungnya, bukan tersebab bahagia ia telah usai, namun bersedih takkan ada lagi yang begitu bersemangat tiap hari berlomba mengingatkan deadline (Hehe, tapi bisa berlanjut si, sebab sang komandan sudah koar²). Tak apalah, untuk tulisan kali ini dibawakan lebih santai saja.

Tak kenal lelah demi sebuah amanah

Gambar
Alkisah...  "Nanti kamu jangan tidur lagi ya le, hari ini wage, pasar bakalan rame. Bantuin emak pesen becak ke mamang Udin, sayur-mayur ini biar diangkut ke pasar" Pinta Emak pada anak semata wayangnya "Inggih emak, kulo sampun telpon mang Udin tadi jam 3, sebelum kita tahajjud berjamaah dan sahur" Jawab Isyam anak emak "Ya udah, cah bagus. Suwun le" Emak membalas "Mak, aku bantu emak ya nanti ke pasar" lanjut Isyam

Dimulai dari saya

Gambar
Alhamdulillahirrabil Aalamiin, Ramadan memasuki hari ke 13 dan Ramadan Menulis memasuki hari ke tujuh. Hehehe, tema yang di angkat kali ini perlu banyak data agar benar-benar akurat. Temanya adalah: Lingkungan hidup dan ekonomi global. Huwaa... Bagi saya yang jauh dari belajar formal terkait tentang hal ini tentu butuh sekali bacaan tambahan, maka ada beberapa point yang saya dapatkan dan saya garis bawahi.  Bahwa upaya mempertemukan kembali ilmu ekonomi dan inveromental memiliki arti penting  dalam upaya mewujudkan pembangunan berkelanjutan. Proses pengintegrasian keduanya adalah  melalui perumusan paradigma dan arah kebijakan yang bertumpu pada kemitraan dan partisipasi  para pelaku pembangunan dalam mengelola sumber daya yang seoptimal mungkin. Agar  pembangunan yang dilakukan dapat menumbuhkan perekonomian tanpa menimbulkan banyak  kerusakan lingkungan hidup, maka dibutuhkan adanya konsep pembangunan berkelanjutan,  yaitu konsep pertumbuhan ekonomi yang tetap memelihara sumbe

Siapa?

Angin malam ini begitu sepoi, pipiku terhempas beberapa kali. Di atas sofa panjang, ku lihat adikku sedang asyik mengerjakan tugas usai terawih, sesekali ia digoda oleh kakakku, diapun berteriak meminta bantuan ke ibu "Aku belajar buat esok PAT online, mas" Ibukku yang sejak pagi bolak-balik ke pasar membeli bahan makanan untuk berbuka nampak sudah lelah sekali, di tambah tadi adikku meminta beli pulsa sebab paket datanya habis. "Pusing pala mamak nak!"

Menentukan & menemukan diri sendiri

Gambar
Assalamu'alaikum pembaca. Semoga harimu nampak cerah. Semoga Allah tanamkan rasa syukur tak terkira tersebab ruhnya masih di tiupkan kepada kita agar tegak berdiri menyambut mentari pagi ini. Hari kesian, berada di tengah-tengah ketidakpastian, membaca ulang berita, mendengar berita uptodate pun menyaksikan banyak fakta di lapangan. Setelah beberapa waktu saya mencoba memberi jeda berpura-pura meminimalisir berita, setidaknya ada perasaan lega. Namun, ketika melakukan aktivitas untuk peka kembali rasanya ada banyak hal yang memang butuh untuk di doakan ya kawan. Bahkan keluarga terdekat saya begitu merasakan dampak ini di sektor ekonomi (Mohon doanya semua ya) 

Pena dan Kita

Gambar
 ن ۚ وَالْقَلَمِ وَمَا يَسْطُرُونَ Satu ayat yang seketika mengingatkan saya ketika berbicara tentang pena. Lalu, saya mencoba mencari bagaimana tafsir tentang ayat yang menakjubkan ini.  Berikut yang saya kutip melalui sumber (Referensi: https://tafsirweb.com/11089-quran-surat-al-qalam-ayat-1.html)  Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia  . نٓ ۚ (Nun) Ini adalah termasuk huruf-huruf muqattha’ah, sebagaimana yang ada di permulaan banyak surat . وَالْقَلَمِ(demi qalam) Allah bersumpah dengan pena karena digunakan sebagai alat untuk menjelaskan, dan ini mencakup seluruh pena untuk menulis . وَمَا يَسْطُرُونَ(dan apa yang mereka tulis) Yakni ilmu-ilmu yang ditulis manusia dengan pena.

Tiga tips untuk penulis newbie

Gambar
Imam Asy Syafi’i rahimahullah berkata, الْعِلْمُ صَيْدٌ وَالْكِتَابَةُ قَيْدُهُ قَيِّدْ صُيُوْدَكَ بِالْحِبَالِ الْوَاثِقَهْ فَمِنَ الْحَمَاقَةِ أَنْ تَصِيْدَ غَزَالَةً وَتَتْرُكَهَا بَيْنَ الْخَلاَئِقِ طَالِقَهْ Ilmu adalah buruan dan tulisan adalah ikatannya Ikatlah buruanmu dengan tali yang kuat Termasuk kebodohan kalau engkau memburu kijang Setelah itu kamu tinggalkan terlepas begitu saja

Bersinergi saling menguatkan

Gambar
Halo! Apa kabar semuanya?  Semoga senantiasa dalam keadaan baik-baik semuanya ya. Tak terasa entah sudah pekan keberapa semua harus diminimalisir arah geraknya ya. Tak terkecuali pada sektor pendidikan. Yup! Tulisan terkini saya takkan jauh-jauh dari bahasan pandemi dan segala bentuk dampaknya. Dan kali ini persilahkanlah saya menjawab persoalan ini dalam dunia pendidikan yang mendapat imbasnya.  Seperti yang kita ketahui semuanya, bahwa ketika himbauan pemerintah untuk work from home,  sekolah yang menjadi pusat keramaian setiap harinya tentu menjadi sorotan. Dan ketika maklumat tersebut dilaksanakan, ada sebuah kritikan pedas yang sangat tertuju kepada para pendidik. Work from home  untuk pendidik ini tentu berbanding lurus dengan Learn from home bagi peserta didik, dan wali murid alias orangtua menjadi lebih intensif mengetahui perkembangan anaknya selama di rumah. 

Catatan

Tentang Guru === Sulaiman baru saja menyelesaikan pengisian rapor online siswa siswinya ketika ia membuka akun fb-nya untuk sekedar melepas penat. Berita tentang Covid-19, masih mendominasi timeline. Beberapa tulisan ia baca, selebihnya dilewatkan karena dianggap tidak meyakinkan kebenarannya.  Beberapa detik kemudian, Sulaiman mendapati akun seorang walimuridnya membagikan sebuah artikel. Guru berusia 50 tahun itu pun penasaran ingin membaca artikel tersebut, setelah walimurid memberikan caption; “Semoga semua guru dan sekolah bisa berlapang dada menerima tulisan ini.” Oke. Dengan sekali klik, artikel itu muncul sepenuhnya. Artikel itu berbentuk kritik terhadap sistem pendidikan di masa pandemi Covid-19. Telah dishare sebanyak dua ribu kali. Viral. Sulaiman membaca satu per satu item opini yang dikemukakan oleh si penulis. 

Ramadan yang selalu istimewa

Gambar
"Bagaimanapun keadaannya saat kedatanganmu, kau tetap istimewa.  Dan sambutan untukmu harus selalu meriah." -Masrifatun Nida'- Dewasa ini, keadaan kita sedang tidak baik baik saja. Tentu, sudah kita ketahui jika pendemi begitu menyita perhatian hati dan fisik kita. Allah menguji segala bentuk perasaan kita saat wabah ini datang tepatnya ketika di bulan mulia. Masihkah kita bisa mengistimewakannya? Sangat bisa, dan rasanyapun memasuki hari ke tujuh, Ramadhan tetaplah Ramadhan yang di nantikan kehadirannya. Lantas bagaimana dengan sambutannya? Apakah sama seperti sebelumnya yang begitu meriah? Mungkin, untuk menjawab persoalan ini hati kita perlu menepi dari hiruk pikuk keegoisan terlebih dahulu, menyampaikan dan meresapi ke dalam hati. Dan jawabannya adalah, meriah bukanlah sebentuk sambutan yang cukup lewat seremoni dan juga kasat mata. Namun, lebih tepatnya ia bersemayam pada jiwa tiap mukmin. Apapun keadaannya, bahkan jika sekalipun tak ada acara sahur on thr

Semoga keadaan jauh lebih baik

Apapun yang dilakukan sendirian untuk saat ini, cukup menyedihkan bagiku. Ramadhan sudah tuntas tiga hari kita kerjakan. Namun, di sebagian perasaan tersimpan kerinduan untuk melakukannya bersama. Sahur bersama, berjamaah bersama, melakukan aktivitas bersama, dan juga berbuka bersama. Namun, semoga apa-apa yang tengah terjadi, tak menyurutkan sedikitpun hati kecewa. Sebab, semua sudah ada takarannya. Ikhlaskan, sabar. Bismillah keaadan segera membaik. Teruntuk bundaku tersayang,  شفاك الله ... لا بأس طهور إن شاء الله... 

Semua pasti berlalu

Di dunia ini semuanya berputar, dinamis, melesat dengan tiada terduga. Termasuk bahagia, sedih, sehat, sakit, semuanya pasti berlalu. Maka, bersikap tidak berlebihan di tiap momentnya. Semoga yang sedang berbahagia mampu mengontrol diri, yang sedang sedih meluapkannya pada tempat terbaik, yang sedang sehat senantiasa bersyukur, dan yang sakit senantiasa ikhlas bersabar. Ingat, akan ada waktunya semua berlalu.

Hari ini belajar apa?

Gambar
Alhamdulillahillah 'ala kulli haal, diatas segala keterbatasan kita saat ini ada sabar yang mengalun indah untuk terus dijunjung tinggi, ada syukur yang harus terus dirapal tiada henti.  "....., selalu tebar kebaikan di manapun dan kapanpun nggeh 🙏." Kalimat yang masuk disalah satu chat pribadi media sosial malam ini seakan membius diri ini, lalu menelisik kedalam hati apa saja yang sudah dilakukan seharian ini? Begitu gumamku dalam hati. Minimal, sudahkah aku belajar banyak untuk hari ini dalam menyambut Ramadhan?

Kenang-kenangan yang berpindah tangan

Gambar
"Hey, sepeda e sampean lo masih ada" Kalimat itu mengejutkan saya yang sedari tadi asyik menggunakan smartphone di atas kursi duduk.  "Sepeda apa?" Jawabku kaget. Hehe, itu tadi adik saya mengatakan demikian. "Sepeda e sampean yang biru pas sekolah" ... Lamunanku teringat terakhir kali menggunakan sepeda itu, dua kali di akhir detik-detik saya sekolah di tingkat akhir kala itu menyaksikan kecelakan dengan mata kepala saya. Wush! Dahsyat . Yang pertama, kecelakaan itu saya sendiri dengan sepeda motor yang dikendarai adik kelas saya, hal itu mengguncang batin & fisik saya dan sepeda saya. Tiba di rumah, saya nangis gak karuan. Shock , ditambah sepeda sudah tidak karuan di bagian depan, tapi Alhamdulillah masih bisa dikendarai selamat sampai di rumah. Yang kedua , seakan saya diingatkan kembali oleh kecelakaan kemarin. Pas esoknya saya melihat seorang yang ditabrak oleh sepeda motor, ya Allah memori itu masih begitu terlintas dibenak saya. Ya dua

Selalu ada harapan

Gambar
Meruntuhkan bangsa lewat akhlak rendah. Begitulah judul tulisan yang di muat di majalah Sabili cetakan Januari 2010. Hampir 10 tahun yang lalu, saat saya duduk di bangku akhir sekolah. Entah, beberapa pekan yang lalu tiba-tiba majalah itu ada persis di samping kala saya usai sholat. Oh iya, tulisan itu karya Herry Nurdi. Singkatnya, beliau menjabarkan tentang mata-mata Suriah, namanya adalah Eli Cohen, ia menyelundup dalam banyak sektor bahkan telah berpengaruh dalam komunitas Suriah di Argentina. Hampir-hampir saja, Eli Cohen menjadi Presiden Suriah, jika skandalnya yang rapi tak terbongkar, ganjarannya ia di gantung dj tengah lapang pada 18 Mei 1965 disaksikan lebih dari 10.000 rakyat Suriah.

Yuk, ngaji dari rumah!

Apa kabar imanku? Iman keluargaku? Oleh: KH.Bachtiar Nasir & Dr.Amir Faishol Fath Sabtu malam (11/04/2020), Alhamdulillah masih Allah sempatkan untuk belajar online. Meski ada beberapa kendala dan yang paling utama adalah sinyal, mohon maaf tulisan ini tentu tidak sempurna. Namun, Alhamdulillah ala kulli haal saya masih bisa mendapatkan rangkuman penting dari kajian malam itu. Di sisa pembahasan malam itu Ustadz Bachtiar menekankan bahwasannya menjadi seorang ayah itu wajib menjadi teladan soal agama , anak akan selalu mengingat bukan dari segi yang lain. Tapi bagaimana seorang ayah itu tegas dalam hal agamanya, UBN pun menekankan lagi bahwa "Jadilah madrasah terbaik untuk anak-anak, sebab tidak ada kata terlambat!" Apalagi di moment seperti ini ya (Bagi sebagian rumah tangga) tentu kuantitas bersama keluarga lebih banyak, maka jadikan berkualitas, semoga Allah mudahkan.

Kebaikan sederhana berbuah berkah

Gambar
"Do good and good will come to you" -Lakukan kebaikan dan kebaikan itu akan kembali kepadamu- (Anonim) Mentari bersinar terang menghangatkan setiap insan yang menjumpainya, dan kebaikan laksana  mentari yang selalu hadir setiap pagi, memberi harapan. Waktu terus bergerak maju, pundi-pundi kebajikan meminta untuk terus diisi, sebab hidup ini bukan hanya soal memperkaya diri, tapi menebarkan manfaat seluas-luasnya dan menjadi berarti. Meski sederhana, meski tak seberapa menurut orang lain, tapi tak apa. Lanjutkan kebaikan!  sebab "Kebaikan adalah kebaikan dalam bentuk sederhana sekalipun". Jadilah manusia yang terus menebar kebaikan . Hampir dua tahun lebih, saya sudah meninggalkan kota rantau saat berkecimpung di dunia perkuliahan saat itu, di sela-sela akhir kuliah, Alhamdulillah Allah hadirkan amanah sekaligus tempat terbaik menumpahkan jenuh saat skripsi banyak revisi, hehehe. Kala itu, di awal semester 7 saya mendapatkan amanah untuk mengisi di

Berhenti

Nampak senja ranum di ujung petang Berubah gelap tanpa cahaya surya Namun gemerlap bintang mengalunkan indah memancarkan terangnya Aku menatap langit luas malam ini Nampak sepi selepas hujan sore tadi Aku menatap jendela yang terbuka menganga Sura desau semilir angin dan pepohonan Sepi, tanpa suara selain daripadanya

Percayalah, akan tiba (waktu) yang telah kau tunggu

Gambar
-03 Maret 2020- Pagi itu tiba-tiba ada pesan masuk lewat whatsapp, ku buka ternyata dari sahabatku.  Fila: "Nida' kenal mas Dian?" Aku: "Mas Dian Agus Salim?" Fila: "Iya" Aku: "Oh iya, dia seniorku di komisariat. Kenapa? Kamu sedang ta'aruf?" (Niat iseng ku bertanya)  Fila: "Doakan ya" (Seriusan dia menjawab)

Nahkoda dan Samudra

Hari ini, bisa jadi hatinya berkeping-keping runtuh kembali, berserakan, dan ia mencoba menata kembali, tapi belum begitu kuat, rapuh. Hari ini, bisa jadi air matanya tak tumpah, tapi badannya bergetar hebat, jantungnya berdegup lebih kencang, menahan beban hebat yang menimpa. Hari ini, bisa jadi tatapannya kosong, namun di dalam kedalaman sukmanya mengaga sebuah luka. Hari ini, ia berduka kembali, di samudra yang luas ini ia di tinggalkan kembali (tanpa nahkoda). Hari ini, ia menengadah ke atas, mendongak di atas layar kapal besar diatas samudra luas , menatap tajam langit yang sama luasnya, bahkan lebih luas. "Allah, bersamamu bundaku sayang"

Titik nol

Gambar
Aku mulai menulis lagi, merangkai kata kembali, namun sayang seketika itupun aku hapus kembali. Sebab aku bingung mulai dari mana.  Baikalah, kali ini aku menulis lagi, tak ku hapus kembali, sebab... Aku ingin menyampaikan kisah, padamu.  Genap sudah maret dua ribu dua puluh, bulan ke tiga di tahun ini, rasanya kita semua menghadapi suatu hal bersama. Ya, bersama-sama berduka atas nama sudut pandang kita.  Pandemi, adalah wabah yg berjangkit serempak di mana-mana, meliputi daerah geografi yg luas, begitulah menurut kamus besar bahasa Indonesia yang baru aku lihat. Kiranya, tak perlu jua aku menulisnya di sini soal segala berita tentangnya, sila kalian cari sepuasnya tentang wabah ini via media sosial yang kalian punya. 

7 hal mengasyikkan kala di rumah aja

Gambar
Manage your time!  "Plan your work and work your plan" -Bekerjalah dengan rencana, kemudian kerjakan rencanamu." Anyway , bisa dikatakan bahwasannya kali ini dunia sedang menghadapi musuh kasat mata, pandemi ini terjadi termasuk di Indonesia. Menurut KOMPAS.com - Beragam penelitian telah dilakukan oleh para ilmuwan di dunia untuk menggali semua informasi tentang virus baru ini. Yups! menurut tirto.id COVID-19 menjadi nama ilmiah baru bagi Virus Corona yang diberikan oleh World Health Organization (WHO). Sebelumnya, WHO mendeteksinya sebagai bagian dari pneumonia baru yang disebut, Novel Coronavirus (2019-nCoV). Nama tersebut, merupakan akronim dari: Coronavirus Disease 2019. Atau kita lebih sering menyebutnya virus corona. Pandemi ini begitu menyita perhatian banyak kalangan, hingga objek kajiannya pun beragam, dari sumber, sifat, cara penyebaran, gejala, hingga vaksin virus corona jenis baru penyebab Covid-19 semuanya diteliti.

Menunggunya hampir setahun

Gambar
"Kita bisa antri kapan saja, tapi Allahlah yang punya kendali, bisa jadi tidak sesuai dengan nomor urut antrian, bisa jadi di perlambat ataupun di percepat". Singkat cerita, hampir setahun saya harus berurusan dengan e-ktp ini, semenjak usia yang harusnya di tetapkan memakai elektronik kartu tanda penduduk, sayang seribu sayang saya harus merelakan dengan banyak drama tetap membawa ktp jadul.  Hari-hari di akhir sekolah menengah atas, mengurus berkas yang butuh ktp, sering kali saya menemui sebuah tertawaan sebab e-ktp saya tak pernah juga sampai pada tangan saya. Hingga seusai masa kuliah, semua berubah. Saya harus mengurus e-ktp. Hampir setahun yang lalu semua drama di mulai semenjak saya meminta adik saya untuk mengurus ktp jadul saya agar diganti e-ktp, namun juga tidak ada titik terang, hingga akhirnya saya mempertanyakan bagaimana kabar e-ktp saya. Makin menyesakkan kala saya mengharap e-ktp jadi, malah ktp jadul saya 'dihilangkan'.  Maka

Hari-hari di bulan Februari

Gambar
Hallo Blog!  Hai Blogger!  Tara, aku mengunjungimu hari ini.  Rasa-rasanya lama juga tak menulis dan menumpahkan segala rasa lewat kata-kata.  And here we go, I would like to tell about my journey on February  (hehe lebih tepatnya sih  throwback  sebulanan hari-hari yang di jalani).  Alhamdulillah, Allah Maha baik masih memperkenankan hamba semacam aku untuk menghirup oksigen secara gratis tanpa harus meminta bantuan, masih di perkenankan dengan santai menulis lewat smartphone tanpa infus di tangan.  Alhamdulillah 'ala kulli hal.  Jadi begini, bagiku Februari adalah bulan kejutan, betapa tidak? Sebab di bulan ini rasanya fisik, mental dan hatiku ikut bekerja keras (hehehe).  Pertama  urusan fisik, hampir 3 pekan aku di ajak untuk pulang-pergi naik motor hampir setiap hari terpapar panas dan itu tidak biasa bagiku, dan memasuki ruangan berAc ketika di sekolah, bisa di bayangkan betapa berubahnya suhu tubuh sebab pengaruh dari luar, di lanjutkan dengan kegiatan sekola

Puisiku puisinya

Selembar kertas menjadi saksi Ingin kuapakan kertas tersebut Kertas itu menatapku dengan tegas Seraya bertanya kenapa tak memanfaatkanku? Kau terdiam membisu dan terpaku Diam-diam kau meliriknya kembali Sebuah kertas yang semenjak tadi menatapmu dalam-dalam Sebuah kertas yang ingin kau tuliskan kata-kata seperti dahulu kala Ingin ku tulis sebuah sajak Tapi sajak apa yang pantas Ingin ku ciptakan sebuah cerita Tapi tak tau bagaimana memulainya? Mulailah menulis! Gerakkanlah tangan diatas kertas itu Akan muncul keajaibannya Perasaan itu akan tumpah bersama kata-kata dan sajak rindu

Ketika ''Buya Hamka; Berbicara tentang perempuan''

Gambar
Bismillahirrahmaanirrahiim... Alhamdulillahirrabbil Aalamiin, sampai juga buku yang selama ini ingin saya lahap, meski butuh beberapa waktu untuk menyelesaikannya, sebab curi-curi waktu untuk membacanya. memebaca karya 'Buya Hamka' tentulah tak boleh tergesa, sebab setiap yang ditulis penuh dengan makna. kalau sekarang, bahasanya adalah 'daging semua'. Sudah saatnya karya seperti ini mendobrak, suguhan yang menyegarkan kerongkongan tersebab hausnya ilmu dari seorang ulama. Saya rasa, perang pemikiaran dan propaganda semakin riuh, sedang orang awam yang benar-benar ingin selamat dalam agamanya sendiri semakin terombang-ambing sebab begitu banyak pula buku bacaan yang disodorkan. Anyway, buku yang saya baca yang hendak saya review adalah pandangan Buya Hamka terkait perempuan itu sendiri. Membaca buku ini seakan 'menampar' saya. merenungi, ''Kenapa engkau diciptakan wahai Marifatun Nida' (baca: menjadi perempuan)?"