Kalah start atau kalah finish?

Alhamdulillahirabbil Aalamiin, perjalanan menulis di Ramadan Menulis akan segera menemui ujungnya, bukan tersebab bahagia ia telah usai, namun bersedih takkan ada lagi yang begitu bersemangat tiap hari berlomba mengingatkan deadline (Hehe, tapi bisa berlanjut si, sebab sang komandan sudah koar²). Tak apalah, untuk tulisan kali ini dibawakan lebih santai saja.

Tepat setengah bulan Ramadan telah dilalui, tentu akan ada begitu banyak cerita yang mewarnainya. Saya hanya mau mengingatkan, setengah bulan lagi masih ada hari yang harus ditaklukkan. Btw, saya mau curhat sedikit tentang sambutan saya untuk Ramadan tahun ini..

Tahun ini sungguh luar biasa terasa berbeda, bagi saya pribadi merasakan 100% Ramadan di rumah itu tiada tara. Saya sudah menyiapkan beberapa target untuk menjalaninya bersama ibu saya, qadarullah wa masyafa'ala sehari sebelum Ramadan ibu saya jatuh sakit, setiap hari pikiran saya tentu -terusik- dengan sakit beliau. Rasanya sangat sedih bercampur pokoknya. Hehehe :)

But, life must go on. Eh but, Ramadan must go on. Namun, rasanya tetap sama, tak ada gairah lebih. Jika di Ramadan tahun lalu saya sudah siapkan sederet target, untuk tahun ini tetiba semuanya ingin berjalan apa adanya, ya tetap si ada targetan ini dan itu. Namun, tak saya tuliskan di catatan. Hingga pada suatu ketika, pada seminggu Ramadan berlalu, saya bertemu dengan salah satu ustadzah beliau bercerita tentang semangat beliau dan teman-teman untuk mencapai dan menuntaskan target tiap hari. Hingga akhirnya saya tertegun selama ini sudahkan saya juga berjuang memberikan yang terbaik untuk Ramadan?

Hingga, di persimpangan jalan kala itu, beliau menasehatkan "Jangan males ya Nid!". Usai hari itu, ada semacam energi luar biasa yang entah datangnya dari mana (Semoga Allah mudahkan untuk istiqomah hingga akhir :D) saya mulai memacu diri kembali, memberi targetan dua kli lipat lebih pada diri, berlomba dengan rasa kemalasan, dan menaklukkan rasa kantuk kala menghadang.

Satu yang saya petik dari perjalanan saya mengisi Ramadan kali ini. Tak perlu menjadi lebih baik dari orang lain, jadilah dirimu yang lebih baik lagi dari kemarin, jadilah dirimu yang terus ingin berlomba pada dirimu. Sebab, Allah akan mendatangkan orang-orang baik yang tentu akan membantu semangat kebaikanmu. Kunci utamanya tetap, ada di kamu!

Jadi? Sudah bersiap untuk menyelesaikan perjuangan? Menjadi pribadi yang lebih baik lagi di bulan Ramadan. Semoga segala amal kebaikan kits diterima Allah.

رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ

"Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku."
| QS. Ibrahim, Ayat 40

Tema: Menjadi pribadi yang lebih baik di bulan Ramadan
Ramadan Menulis part 9

Masrifatun Nida'
Rumah, 15 Ramadhan 1441H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah