Postingan

Menampilkan postingan dari 2021

#Buku202satu

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim...  Lama rasanya saya tak menulis di blog, sangat kaku untuk merangkai banyak kata, sebab di tahun 2021 ini tulisan di blog saya bahkan bisa di hitung dengan jari saking jarangnya, hehe :(" But, I'll try to write something about #Buku202satu . Yap! Tagar itu telah saya ambil sebagai tagline untuk kumpulan buku yang saya baca di tahun ini. Harapannya bisa memacu diri lebih teratur untuk membaca, sesekali menulis review terkait buku tersebut. Ternyata butuh effort lebih ya untuk membaca. Tahun ini saya hanya mampu membaca 22 buku. Dan saya ingin menyampaikan ulasan terkait bagaimana perasaan saya usai membaca buku di tahun ini. Check this out, guys 😍 Best Challenge  Membaca buku adalah sebuah ritual yang sangat keren banget bagi saya, tidak perlu ditanyakan lagi begitu banyak manfaat yang terkandung di dalamnya. Kalau kata kak Najwa Shihab "Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca, cari buku itu mari jatuh cinta" . Da

Tanpajeda

Akuberpurapuramenulisaksarayangentahdimanaujungnya,memeungutkembaliangkasarayangterjebakdalambingkaimelodirinduserpihan,entahlahapakahadayangberubahsemenjakakuberhentimenggambarkanperasaankulewatkata."Kausepertimanusiakehilangannyawa"itulahsejenakdirikumembisikiruhnya.Kaliini,kuajakjemarikumenaridiataskeyboardlusuhtukmenemnimukembali,adakahkabarbaikjikakuinginmenuliskansegalamimpiitulagidisini? Akumengulangkembalimasamasagetirtanpajeda,lusuh,semrawuttakterbaca.Bakmelodiuntaiankatadiparagrafpertama,melelahkantakkanpernahsampai? Adakahdirimuyangsedangmembacadanmemahamiapamaksudku? Rupanyaspasidibuatbukantukmerenggutkedekatankita,tapimemberijarakdanwarna,menyibakmaknadibalikrusuhnyakatayangtakterbaca. Dapatkahkaumenangkapkumpulanhuruftakberjedaini,kawan?  Masrifatun Nida' Gresik, 15 November 2021

Sambung Rasa

Gambar
Sudah hampir dua tahun yang lalu, berawal dari ide, dan singkat cerita terbentuklah tim untuk mewujudkannya. Sebenernya, eksekusinya pun tak begitu lama dan sudah jadi di penerbit. Namun, baru sampai pada tangan pembaca barangkali hari ini. Buku yang kami buat sebagai rasa syukur sekaligus buku yang kami jual dan hasilnya untuk didonasikan.  Banyak kisah dibalik lahirnya "Sambung Rasa", buku ini hadir sesungguhnya dari rasa yang tergerak untuk mewujudkan sebuah karya bersama seluruh kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) khususnya di UIN Malang, mengumpulkan rasa yang sama kala berikatan. Mengurai kembali satu demi satu cerita yang telah tercipta. Mengumpulkan kembali untaian kisah indah yang telah terukir. Dan mulai memupuk segenggam asa, harap, dan cita. IMM UIN Malang telah menjelma menjadi rumah kedua bagi kami. Menjadi wadah yang siap menampung kader dengan berbagai corak dan karakteristik yang berbeda. Beberapa part kalimat yang saya kutip dari prakata ka

Tentang Masa Lalu Kita

Gambar
Mungkin benar, di butuhkan waktu yang begitu tak terhitung demi mengubur masa-masa kelam yang pernah kita alami, menutup rapat rahasia menyedihkan yang sempat menghampiri dan berjuang menampakkan wajah termanis kala menatap hari-hari berlalu setelahnya.  Ada banyak rangkaian kisah yang terjadi hingga detik ini, beberapa di antaranya begitu menyakitkan, seperti obat pahit yang dapat menyembuhkan, maka masa lalu yang getir itu coba perlahan kita telan.  Beberapa waktu yang lalu ketika menuntaskan membaca buku 'Berani Tidak Disukai' saya mengulang-ulang bagian yang selaras dengan kejadian sehari-hari diantara kita. Berikut kalimatnya. 

Berani Tidak Disukai

Gambar
Bts (read: Behind the story) Sebelumnya, saya mau mengucapkan terima kasih kepada orang baik yang tiba-tiba mau beliin buku bacaan baru yang lumayan lama sudah diincar, semoga segala kebaikan kembali kepadamu yah.  Baik, kali ini saya mau sedikit spoiler tentang isi buku yang baru saja saya khatamkan. Termasuk salah satu buku yang tidak bisa di baca sekali duduk (hehe bagi saya) karena butuh timing yang pas agar bisa merasuk apa aja yang ada di dalamnya.  Sekilas informasi buku berikut.  Judul: Berani Tidak Disukai, (Kirawareru Yuki)  Penulis: Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga Penerjemah: Agnes Cynthia Penerbit: PT Gramedia Pustaka Cetakan: pertama Oktober 2019--cetakan kesembilan Maret 2021 Harga: Berhubung saya dibelikan, saya coba melihat di belakang buku yang tertera adalah (Harga P. Jawa Rp98.000)

Noname

Gemuruh begitu dahsyat menggoncang Namun badai tak mau menghilang semenjak kemarin di kedalaman  Meski derasnya hujan tak jua berpindah  Esok, pelangi pasti menyapa Gresik,_________________ Masrifatun Nida'

Melipatgandakan Bahagia

Gambar
       Saya ingin mengingatkan diri sendiri bahwa kegiatan yang  begitu mengasikkan akhir  pekan  kemarin telah berhasil  dilalui.       Menghabiskan waktu di rumah, mencoba hal baru, melakaukan hal yang di sukai. Aduhai! itu adalah paket spesial (paket komplit pakek telor, haha canda!) . Apalagi kalau kegiatan tersebut hasilnya sanggup untuk dibagikan. Yap, salah satu yang mampu melipatgandakan bahagia bagi saya adalah : Berbagi. Nah, kebetulan kemarin saya memasak cukup banyak martabak dan jus, jadilah para tetangga adalah manusia yang menjadi target saya untuk mencicipi masakan ala kadarnya saya ini. Haha, maklum sebenernya keasinan, tapi masih sangat layak dicicipi loh. Hiihhihii.. Apalagi, Kemarin ada yang komen. "Enak!" Makin membuat saya gak sedih dong. "Berbagilah, dan berbahagialah"  (Masrifatun Nida')

1001 kepala

Saya lupa, kalimat berikut ini perkataan siapa, ataukah pepatah.  "1001 kepala, 1001 pemikiran" (Anonim)  Setidaknya dari kalimat itu, selalu saya ingat dan teringat bahwasanya setiap orang memiliki pemikiran masing-masing. Jadi, jika dua orang berdiskusi, otomatis pemikiran keduanya tidak bisa sama, apalagi lebih dari dua. (Beda lagi kan ya jika sefrekuensi meski cara berpikirnya berbeda).  Maka, jika ada dalam suatu -pembahasan- dan orang lain yang saya ajak bicara tidak sepemikiran dengan saya, kalimat magic diatas selalu menjadi wejangan pendingin bagi pribadi saya yang barangkali saat itu -jleb!-. Benar setiap insan membawa karakter pribadinya, banyak sekali hal yang mampu mempengaruhinya selain internal, seperti latar belakang keluarganya, pendidikannya, lingkungan pergaulannya, buku bacaannya, tontonannya, ruang sosialnya, cara pandangnya, pengalamannya, dan segala macam hal unik lain yang setiap manusia telah menunjukkan dialah ia.  

Kemenangan 2020

Weekend ini menghabiskan waktu sembari nonton youtube . Salah satunya menuntaskan nonton interview Daniel Mananta dengan Herjunot Ali , banyak qoutes yang menggungah dari percakapan dua insan yang cerdas ini.  Salah satunya ungkapannya sebagai berikut;  Daniel: Kemenangan2 apa yang lo punya di tahun 2020? Junot: "Jujur tidak ada"

It's time to [Me time]

Gambar
*Eits, jangan salfok sama jari manis saya yang berwarna oranye yah (baca: habis bermain dengan kunyit) Taraaa! Alhamdulillah atas segala kemampuan tangan ini melakukan banyak hal spektakuler (Allahu Musta'an) , rizki yang patut untuk terus di syukuri. Bagaimana tidak, ia mampu melakukan banyak kegiatan sederhana hingga luar biasa, ya semisal menulis di blog ini untuk menyampaikan sedikit keberhasilanku dalam hal, me-ma-sak! Wkwk, tulisan absurd yang mengarah kepada curhatan ini, semoga berkenan menghibur para pembaca setia blog saya.

Be better than you were yesterday

Gambar
"Ini jalanmu dan milikmu sendiri. Orang lain mungkin berjalan bersamamu, tapi tidak ada yang bisa menggantikan kamu berjalan." (Jalaludin Rumi)  Alhamdulillah 'ala kulli hal, pagi ini seperti biasa menjalani pemuka hari ketika diri berada di rumah, menjalankan kewajiban sembari bersantai tengok televisi atau smarthphone . Pagi seusai subuh, seusai membuat minuman hangat untuk ibunda, saya melipir menemani ibunda yang masih sakit di depan layar mesin kotak bersuara dan bergambar ini. Salah satu siraman rohani pagi bernama Serambi Islam di stasiun TV yakni TVRI, seakan diajak bernostalgia belajar hadist kembali, memoriku berjalan cepat mana kala salah satu ustdazku waktu sekolah menjelaskan tentang sebuah kisah Abu Thalib di akhir hayatnya . Pelajaran Tauhid saat masih di Madrasah menjadi salah satu pelajaran wajib, dan para pengampunya adalah para guru yang telah kuliah di luar negeri seperti Madinah.