Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Reda | Jeda | Kata

Gambar
Reda Apakah kau tahu mengapa?  Seusai tetesan rinai menghujam tanah Terkapar dedaunan basah sebab datangnya Jeda Mengapa harus ada?  Sebab darinya banyak memahami Sadar bahwa ada yang sempat mengajak berjalan bersama Kata Darimanakah asalnya?  Huruf-huruf yang menjelma Bahwa dari yang kecil akan membentuk sebuah makna

Kembali bertemu, bertemu kembali

(25/12/18) Duhai waktu, hari-hari ini kau mengajarkan banyak arti Tentang menunggu Tentang bertemu Lalu kembali Duhai kesempatan, hari hari ini kau mengajarkan ketidaksia-siaan Tentang mengambil keputusan  Tentang memilih Tentang menerima Tentang melakukan yang terbaik saat ini Duhai kau, hari hari ini yang telah mengajarkan apa arti setia Tentang menahan Tentang menjaga Tentang mengerti antar sesama Kita kembali tuk bertemu  Atau kita bertemu tuk kembali 

Meski kau "meninggal"kan pergi Mimpiku harus terus hidup abadi

Gambar
"Di sepertiga malam Di malam pekat Mendengar riuhnya doa diuntai Bahwa mimpi yang sempatku ceritakan padamu Kau adukan padaNya" Terkejut!  Kabar itu seakan menghentak jantungku, membuat detaknya melambat bahkan terhenti. Mendengar kabar bahwa bapak meninggal -pergi selamanya-. Ah semua pembohong! Di dekat jendela kendaraan roda empat, hatiku menggumam, semua ini mimpi buruk! Kabar itu dusta kan? Sesungukan- memejamkan mata, tapi tak tenang. Jalanan begitu sepi pada pukul dua malam, di bulan penuh berkah-Ramadhan 1437H-. Sampai di rumah, ku lihat sudah ramai saudara, ramai sekali. Tapi aneh, bapak tak ikut serta. Menangis!  Bapak sudah terbaring kaku. Bapak tak menjawab salamku. Benar, bapak meninggalku pergi. Tersadar!  Seusai paham apa yang telah terjadi malam itu, ku rapikan lagi mimpi. Ada yang belum selesai di tanah rantau, maka akan segera aku tuntaskan, meski beberapa harus aku "banting setir" jua.

Nanti kita akan kembali (pulang)

Sejauh-jauhnya perjalanan, tubuh kita nanti akan rebahkan ditempat peristirahatan.  Di rumah,  Nanti kita akan kembali (pulang) Masrifatun Nida' Rumah, 16 Desember 2018

Kita (tak) bisa

Gambar
Jika semua terasa mudah dimana letak kita akan belajar arti berjuang? Pendidikan// KBBI. pen·di·dik·an n proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dl usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan; proses, cara, perbuatan mendidik; Kita (tak) bisa Bagaimana bisa kau pukul rata semua anak didikmu harus seketika bisa? Bagaimana bisa kau anggap semua anak didikmu harus nurut perkataanmu semua? Bagaimana bisa? Bagaiamana bisa jika Allah memberi akal mereka sesuai porsinya, lantas kau memaksa mereka seragam? Bagaimana bisa jika latar belakang yang mereka punya tak sama? Bagaimana bisa? Tak bisa! Kita tak bisa memaksanya! Yang kita bisa adalah memberi -rangkulan terbaik- untuk mereka Yang kita bisa adalah memberi -hati yang luas- untuk menerima perbedaanya

Pertemuan bersama Ahmad & Kamil

Gambar
Ahmad dan Kamil, dua sosok Hafidz cilik yang telah mencuri hati siapapun yang menyaksikan kehebatannya. Tak ayal, ia disebut sebagai mesin pencari google yang akan secara otomatis menjawab pertanyaan apapun terkait al-qur'an, mulai dari surat apa, ayat berapa, kalimat ini terdapat dalam surat apa saja, lalu uji coba membaca maju-mundur halaman, dan masih banyak lagi kehebatannya. "Banyak yang mengatakan bahwa Ahmad dan Kamil adalah anak ajaib. Padahal sesungguhnya Al-Qur'an itu sendirilah yang ajaib" Ungkap pengasuh yang mendampingi Ahmad dan Kamil malam itu. Profil singkat tentang Ahmad & Kamil. Ahmad & Kamil berhasil menjadi Juara 1 & 3 di Hafidz Indonesia tahun 2017. Juara 1 : Muhammad Ghazali Akbar (Ahmad). Santri Pesantren de Muttaqin Islamic Boarding School Yogyakarta. Ahmad anak yatim, asal Tegal Jawa Tengah. Menghafal Al Qur'an 30 Juz dalam waktu 8.5 bulan. Keunggulan Ahmad, selain hafalannya yang kuat, Ahmad tenang dan suara

Rindu untuknya (Rindu tak kunjung temu)

Kalau menurut KBBI, ada dua pengertian rindu. rindu: rin·du adj 1. Sangat ingin dan berharap benar thd sesuatu 2. Memiliki keinginan yg kuat untuk bertemu (hendak temu) Beberapa tahunan yang lalu, saat masih jadi mahasiswa di kota rantau Malang, di waktu yang sama seperti ini (baca: weekend) waktu-waktu longgar begini, kalau jadwal organisasi free paginya akan aku habiskan untuk pagi-pagi subuh jalan2 keliling kerto sambil ngapelin mang sayur, lalu masak. Oh ya, saat itu, ada salah satu sahabatku minta janjian buat ketemu, tempat sudah di tentukan di basecampku (maksudnya kontrakan lah, heheh :)). Alhamdulillah, saat itu dianya tepat waktu, sudah dateng rapilah, gak kaya waktu-waktu dimana aku yang harus nungguin sejam-duajam jadi hal biasa. Pagi menjelang siang kala itu, kita habiskan bercengkrama mikirin hal-hal sederhana yang 'mengusik' diri kita. Tiba-tiba dianya bilang.. Dia: "Eh Nid, menurutmu hal yang paling menyakitkan dari rindu apa si?"

Tak serenyah kerupuk ibuk

Gambar
Seperti pagi pagi sebelumnya, rutinitas pagi adalah halaqoh bersama anak-anak kelas 7 takhashush di rumah tahfidz (baca: Perumahan Jawa Asri, GKB). Usai memulai doa, terdengar suara penjual kerupuk sampai di dalam rumah. "Kerupuk, kerupuk, kerupuk, kerupuk mbak" teriaknya. Kadang, kalau bukan waktu puasa anak-anak akan meminta izin untuk membelinya, hanya dengan membayar duaribu rupiah seplastik kerupuk sudah bisa dikantongi.  Dua hari yang lalu, saat saya halaqoh di luar rumah (depan garasi rumah)  saat belum usai doa, suara teriakan itu sudah terdengar. Saya sampaikan ke anak-anak "Kita doa dulu ya, habis itu silahakan yang mau kerupuk, belilah" . Ditengah-tengah doa mulai halaqoh, si ibuk sudah lewat, otomatis saya bilang "Buk, beli nggih sekedap (sebentar)".

Kembali lagi(?)

Puing-puing// Jatuh //Berserakan Untukmu masalah, terima kasih sudah hadir. Aku jadi tidak repot-repot kan mengetahui mana kawan dan lawan(?) Untukmu masalah, terima kasih sudi mampir. Aku jadi tahu kan siapa yang berhak aku mintai pertolongan(?) Untukmu masalah, terima kasih pernah memberi kisah. Aku jadi paham kepada siapa harusnya aku mendekat(?) Untukmu masalah, terima kasih telah memberi arti. Aku mengerti bahwa Allahlah sebaik-baik tempat kembali. Behinde the scene: 

Amazing "rame-rame" trip

Gambar
Hellow everybody 😎 Di post ini saya akan menceritakan pengalaman saya selama kurang lebih seminggu dari Gresik-Jakarta-Gresik(lagi) ya, well... ini bukan selftrip but rame-rametrip. Jadi, sekitar 2bulanan lebih saya dikabari akan mengikuti kemnas4. What is that? Kemah Ukhuwah Nasional, itulah kepanjangan dari kemnas, dan 4 berarti ke 4 kali akan diselenggarakan. Sebuah acara yang diadakan oleh Pramuka SIT pusat, dan dilaksanakan tiap 3 tahun sekali. Tahun ini berlangsung di Jakarta Timur, berada di Buperta (Cibubur). Tanggal 16-19 November 2018. Sejujurnya ya, saya belum sepenuh hati dan lebih kepada khawatir jika mengiyakan amanah tersebut. Sebab, saya tidak ada sama sekali pengalaman sebelumnya kemah dalam ranah pramuka. Setelah saya memohon izin kepada pihak-pihak terkait dan alasan saya ditolak, mulailah saya menata hati. Dan puncaknya dua minggu sebelum pemberangkatan

Nikmatnya buah kesabaran: Ketabahan sejati (Nabi Ayyub 'Alaihis Salaam)

Gambar
Dikisahkan... Berkata salah seorang malaikat kepada kawan-kawannya yang lagi berkumpul berbincang-bincang tentang tingkah-laku makhluk Allah, jenis manusia di atas bumi : "Aku tidak melihat seorang manusia yang hidup di atas bumi Allah yang lebih baik dari hamba Allah Ayyub". Ia adalah seorang mukmin sejati ahli ibadah yang tekun. Dari rezeki yang luas dan harta kekayaan yang diberikan oleh Allah kepadanya, ia mengenepikan sebahagian untuk menolong orang-orang yang memerlukan para fakir miskin. Hari-harinya terisi penuh dengan ibadah, sujud kepada Allah dan bersyukur atas segala nikmat dan kurnia yang diberikan kepadanya." Para kawanan malaikat yang mendengarkan kata-kata pujian dan sanjungan untuk diri Ayyub mengakui kebenaran itu bahkan masing-masing menambahkan lagi dengan menyebut beberapa sifat dan tabiat yang lain yang ada pada diri Ayyub. Percakapan para malaikat yang memuji-muji Ayyub itu didengar oleh Iblis yang sedang berada tidak jauh dari temp

Sirkus Pohon

Gambar
Bab I Aku di sini "Baikalah kawan, kuceritakan kepadamu soal pertempuranku melawan pohon delima di pekarangan rumahku dan bagaimana akhirnya pohon itu membuatku kena sel, lalu wajib lapor setiap senin di Polsek Belantik." ..... Begitulah alkisah awal Babak I, membaca novel ini tidak akan terasa membosankan, malah sebaliknya begitu syahdu kita dibawa mengalir begitu saja. Dan hoop! Tiba-tiba sudah ada di babak VI. Dan hooop!  Tiba-tiba sudah di akhir halaman 381 hmmm... Itu tandanya kisahnya berakhir, "yaaah berakhir yaa" (Pasti begitu ekspersi yang pertama kali muncul. Hehe) Dari satu paragraf di awal tadi, semua berawal. Bagaimana kisa seorang aku yang kena wajib lapor, lalu asal muasal namanya berubah menjadi Hob. Bagaimana kisah cinta ia dengan Dinda, bagaimana ia mencoba kisah cinta sejati dari ayahnya pada ibunya untuk Dinda,

Sincerely, me...

Gambar
Alhamdulillah! Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dzat yang masih memberi saya kesempatan baru, membuka lembar baru tuk merasakan usia baru. Pemaknaan atas penambahan umur erat kaitannya dengan pemaknaan syukur. Jika bagi sebagian orang hari ini biasa saja, tentun tidak berlaku bagi saya. Ini hari begitu istimewa. Betapa syahdunya mengingat dan mengulang 24 tahun yang lalu saya diperjuangkan oleh seorang ibu kuat, yang rela mempertaruhkan nyawa demi SAYA . Di usia yang sudah memasuki zona quarter life crisis ini , saya tak mau larut dalam euforia budaya kurang jelas. Maka saya sudah mencobanya semenjak setahun yang lalu, ketika menonaktifkan semua notifikasi tanggal lahir, dengan maksud salah satunya adalah "Gak mau nerima ucapan selamat cuma gara-gara ada notif dari facebook. Gak asyik ah! Masak si dia ingat -mengulang hariku- gara2 itu. Bukan karena memang diingat?" Selain itu, memang menghindari berisiknya notif dari aplikasi medsos handphone yang meng

Nothing

Gambar
"Life is never flat" Tagline milik salah satu iklan makanan ringan. Yes right! Kehidupan ini gak datar. Jadi memang selalu berputar bagaimana jalannya(?), Kadang di bawah kadang di atas, kan bukan statis tapi dinamis. Maka, sedikit saja mengulangi perenungan tentang hidup-dan-kehidupan yang jalannya pasti gak mulus-mulus saja, ada naik turunnya. Yuk coba ingat-ingat kembali, sudah berapa nikmat yang tengah dan telah kita syukuri detik ini? Ada manusia, yang ia telah merasa berada di atas angin, sebab semua kenikmatan menjadi satu paket dalam hindupnya. | Badan segar, jiwa sehat, pikiran fresh, keluarga rukun, studi lancar, teman banyak, harta melimpah, bisnis aman, dan lainnya kenikmatan yang telah didapat. Lalu rasanya semua akan berjalan baik-baik saja untuk hari ini dan kedepannya.

Kau tak selamanya bersama dekapan ibu

Gambar
Pernah ku mengutuki gemerlap warna warni di bawah dataran Mengapa mereka begitu nyenyak menikmati gelap(?) Sedang ku terseok menuju ketinggian Pernah ku menangis tersedu sebab semua terasa asing Aku sendiri Dimana ini(?) Lalu ku tatap rembulan nun tinggi itu Titip rindu pada insan syahdu Merindu pada sosok terkuat, yang dengan cintanya rela membawaku Yang begitu erat nan dekat bersama dalam satu tubuh Kemanapun sekitar sembilan bulan kala itu Kini, Takkan sama seperti dahulu Sejauh apapun perjalanan Sekeras apapun rintangan Sesepi apapun keadaan "Kau harus sanggup bertahan! Lanjutkan langkahmu! Sebab, kau tak selamanya bersama dekapan ibu"

Agustus: Diantara perjuangan & pengorbanan

"Jangan takut jatuh ketika menempuh perjuangan karena seluruh pengorbanan yang dilakukan akan membentuk pembelajaran penting bagimu dan membuat apa yang nanti kamu dapatkan menjadi sangat berharga."-Kurniawan Gunadi- Jauh sebelum kita duduk disini, berdiam di tempat kita pijaki, cobalah ingat-ingat apa saja yang sudah kita perjuangakan (?) pun pengorbanan seperti apa saja yang telah kita lakukan(?). Berjuta apa-apa yang telah kita usahakan, selalu ada campur tangan orang-orang baik yang begitu peduli dengan kita (nantinya). Dan ini adalah salah satu apa-apa yang telah terwujud sebab mereka, kita sekarang! Agustus tahun ini, merupakan bulan penuh macam macam rasa. Dan dua hal yang saya cantumkan diatas merupakan benang merah yang saya rasakan di bulan ini. Betapa tidak, saya merasa ada berjuta perjuangan yang harus saya tempuh hingga bisa duduk manis sambil ngetik huruf-huruf ajaib di ujung Agustus kali ini. Saya akhirnya punya waktu, akhirnya saya menang unt

Koin pesok nan lusuh

Bismillahirrahmanirrahim... Selamat malam para pembaca 😉 Semoga semangat kita terus terpancar walau lelah di ujung malam ini tak terkira, Lillah InsyaAllah. (asal niatnya tepat!) Berbicara tentang niat, maka setiap insan memiliki harapan ditiap apa yang dilakukannya bernilai kebaikan, lebih-lebih bernilai kebaikan dalam beribadah. Apa yang diusahakan, apa dimiliki, semoga menjadi -wasilah- menuju pada baiknya ibadah. Lah! Menyinggung soal 'memiliki' maka ada hal yang begitu menarik saya dapatkan saat "pertemuan" jum'at siang kemarin. Kemarin, di saat para ikhwan berjamaah sholat jum'at di masjid sekolah, lalu para santri boardingpun berkumpul di tempat yang dinamakan webb. Saya berserta kelompok -liqo-pun berkumpul, ketika taujih disampaikan oleh murobbiyah kami, beliau mengawalinya dengan sebuah cerita. Begini kisahnya. (Saya kemas dengan bahasa pribadi saya. Bagi yang sudah pernah dengar dan membaca kisah ini, semoga mampu menjadi pengingat

Jarak

Gambar
Riuh rendah hati berbisik Menguatkan sukma Bahwa keputusan, sudah di timbang-timbang Bukan karena ego, sebab mencarinya dalam kejernihan Namun, sebab bahagia bersama yang diharapkan sejatinya -nanti- Hal itu, jika caranya salah maaf Jika waktunya kurang tepat maaf Di ujung sana, ada yang begitu teduh menjawab kegundahan jiwanya Pelan-pelan Tak pernah sedikitpun membalas dengan yang serupa, tapi selalu menenangkan Selalu, bagian itu yang sejak lama telah membuatnya tersihir Terima kasih, sudah menjadi baik

Suatu hari

Gambar
Nanti, pada suatu hari akan ada yang mengajakmu masuk dalam marabahaya. Sesuatu yang penuh dengan ketidakpastian. Sebab, semua masih terasa samar-samar tak dapat diterka. Tentang menunggu sesuatu yang barangkali tak bisa kau lakukan saat dulu, dan kau harus mencobanya sekarang. Tentang mendapati begitu banyak keajaiban di perjalanan. Nanti, pada suatu hari akan ada yang bersiap berada di sampingmu sepanjang waktu tiada henti. Menjalani dan menikmati bersama waktu-waktu menantang dan juga tak pasti. Nanti, pada suatu hari ia akan membisikkan sesuatu kepadamu

TANPAMU, Aku bisa apa?

"Sajakku hadir kembali Pada aksara yang tak tertulis sebab hendak mati Energiku tumbuh kembali Pada jiwa yang merindu kepercayaan jati diri Dan KAU selalu ada, tak kemana-mana, tapi kurasa keberadaan itu lebih dekat kali ini Pada hati yang sebelumnya masih merasa sendiri" -Singkat sajakku yang kembali- Manusia itu takkan bisa hidup sendiri, selalu mengharap orang lain disisinya, selama hal itu menambah kebaikan-kebaikan dalam irama kehidupannya. Ia selalu membutuhkan seseorang itu. Bahwa benar, sesorang yang mampu memberi energi luar biasa, mampu melipatgandakan kebaikan-kebaikan yang hendak dilakukan. Seseorang itu yang berada disekelilingnya, yang tampak sekali, bisa keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, anak didiknya dan lainnya. Pun bisa jadi yang tersimpan dihati, seseorang yang sanggup membuat berkalilipat semangatnya berbuat kebaikan, melakukan perbaikan hingga kini dan sampai nanti. Dan seseorang itu bisa jadi tidak tahu dengannya, pun dia rapat menyimpann

Menjaga

Gambar
Waktu yang terus melaju, yang kadang terasa begitu cepat pun terkadang melambat. Hari-hari yang terlewati memberikan sebuah pemahaman berarti, pun beberapa orang yang ditemui telah memasuki ruang dalam hati. Jalan-jalan yang ditapaki, langkah-langkahnya yang kadang ragu tapi lebih banyak yang pasti, memberi kita banyak sekali pengalaman dalam menghadapi hidup ini. Kisah singkat Saya pernah tak sengaja membuat anak didik saya menangis sesunggukan meneteskan air matanya, seusai saya evaluasi semangat mereka dalam belajar dan menggapai impian yang mulai melemah, tak banyak hal, tapi satu yang pasti kala itu, saya berpesan "Jaga amanah kedua orangtua kalian! Jagalah dengan kesungguhan kalian menuntut ilmu. Dengan melawan rasa malas dan kantuk kalian, sebab apa? Ada dua orangtua kalian yang tak pernah berhenti berdoa dan bekerja untuk kesuksesan kalian disini". Dan jleb , semua terdiam,

Berbeda (antara yang terlihat dan dirasa)

Bismillahirrahmanirrahim.. Hay Hay Hay! Happy holiday! (Bagi yang masih liburan panjang) Happy monday! (Bagi yang sudah memulai rutinitas biasanya di hari senin ini) Alhamdulillah, masih diberi karunia berupa kesempatan tak terkira sanggup melaksanakan berpbagai aktivitas lagi. Sebelumnya mau review aja selama libur lebaran kemarin. Kira-kira hati kita "terusik" gak sih dengan banyaknya kejadian dan pertanyaan -kapan- dari orang-orangnya? Kalau aku sih "terusik", dan ini mau aku tuangkan dalam tulisan kali ini dengan banyak pertanyaan refleksi libur lebaran. Kalau mau sedikit menengok kebelakang lagi, pasti yang namanya lebaran dan rentetannya jadi event bahagia bagi banyak warga dengan orang dicintainya dan juga ajang kumpul-kumpul lagi dengan para kawan lama. Tapi juga jadi 'momok' yang dihindari oleh sebagian orang untuk rame-rame gitu. Well , itu semua juga pilihan masing-masing, yang pasti liburan seperti ini tuh jarang, cuma ada sekali

Dekat dan sederhana, cinta

Gambar
Ada yang tengah berjuang menerjang ramainya kendaraaan Ada yang telah menyingkap berkilo-kilo meter jalanan Ada yang sedang berdesakkan didalam angkutan kendaraan Ada yang menahan kesabaran di tengah lalu lintas kemacetan Demi menunaikan rindu yang lama telah bersemayam

Dia telah pergi

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Mengakhiri Ramadhan kali ini, apa yang didapatkan dan diberikan selama Ramadhan? Selain sebulan berlapar-lapar puasa? Selama ini berhaus-haus puasa? Dan juga menahan apapun yang dilarang olehNya? Jangan sampai kita menahan di siang hari, tapi di malam hari membobol semuanya. Jangan sampai kita bertahan dalam bulan Ramadhan, tapi di luar Ramadhan melarang semuanya. Kembali ke hati yang semoga terus dituntun Allah menuju jalan yang lurus, bahwa Ramadhan menjadi tempat latihan kita dan menuju bulan-bulan pembuktian selanjutnya. Kira-kira jika ditanya apa yang telah kau dapatkan dan berikan di momen Ramadhan kali ini, Apa jawabnya ya? Kalau saya, apapun yang telah saya berikan dan dapatkan di momen Ramadhan kali ini semoga sama dan akan terus meningkat sampai nanti. (Aamiin :v) Kali ini saya akan menjabarkan. Ada dua saja kok ya...

Bagaimana kabarnya?

Hari demi hari Saat perpisahan dengan Ramadhan semakin dekat Ia semakin mendekat Lalu, Aku bertanya pada diriku? Wahai jiwaku "Bagaiamana kabarmu dengan Ramadhan kali ini?" "Sudahkah target terealisasi?" Sesenggukan menatap pribadi. Lalu, Aku bertanya kepada sekitarku? Wahai engkau

Lelah Lillah

Pernahkah kita merasa bahwa hari ini begitu melelahkan? Lelah tak hanya sebagian anggota saja? Lelah mulai dari dalam dan luar? Lelah hati dan juga pikiran? Lelah syaraf-syaraf otak dan juga anggota badan? Lalu dengan lirih ada kalimat "Rasanya lelah sekali hari ini" Maka ingatlah pesan ini ⤵ "Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Dan bila kita bersenang-senang dengan dosa, kesenangan itu akan hilang dan dosa yang akan kekal” (Umar bin Khattab ra.)

Raib

Menyedihkan! Waktu telah terbuang sia-sia Yang diisi tanpa khusyuk Hampa! Jika dalam hati tak tersimpan Sang pencipta Terlalu sibuk saja dengan dunia Apa mau boleh dikata? Kau terlalu serakah Mengambil alih jatah Porsi akhirat yang jauh kekal kau permainkan begitu saja. Sayang! Jutaan kalimat taubat hanyalah omong kosong belaka Nyatanya sekarang kau sudah terpendam oleh tanah. "Ramadhan? Jangan kau terburu-buru meninggalkan kami. Ramadhan? Nuansamu jangan tiba-tiba raib seketika"

Sepuluh Ramadhan terakhir

Alhamdulillahirabbil Aalamiin... Puji syukur sebab Allah masih percaya dan memberikan kepada kita untuk merasakan Ramadhan ke 20 dan menuju 21 Ramadhan ini, jika perlu dievaluasi, maka segera koreksi apa-apa yang kurang optimal di diri kita kemarin. Pun tentu kita harus terus berprogres dalam setiap proses ini. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua ya :) عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174). Semoga kita tidak ter

7 Golongan

....Bismillahirrahmanirrahim عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ (1) imam yang adil, وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

Keajaiban Allah: Kisah bertemunya dua Nabi (Musa dan Syu'aib)

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Kali ini saya akan sedikit menceritakan kisah di dalam al-qur'an surat Al-Qashash: 23-28 yang saya dapatkan taujih Ustadz KH. Farid Dhofir, dalam kegiatan "يوم مع القرآن" di Masjid Islamic Center, Gresik. Surat ini mengisahkan tentang Nabi Musa, dan untuk ayat 23-28 menceritakan tentang bertemunya dua Nabi (Musa dan Syu'aib), oke check it out, friends! Ayat 23 Berawal dari datangnya Nabi Musa di kota Madyan dan bertemu dengan dua perempuan. Bisa langsung di baca arti ayat tersebut, dan ada satu hal di ayat ini tentang bagaimana konsep perempuan yang bekerja di luar rumah. Dua perempuan tersebut adalah anak dari Nabi Syu'aib. Perempuan yang bekerja di luar rumah 1. Perempuan yang belum menikah>Tanggungannya berada pada ayahnya. 2. Perempuan yang sudah menikah>Tanggungannya berada pada suaminya. *Pengecualian untuk nomor (1), contoh langsung oleh dua anak perempuan

Berbanding lurus

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Pada suatu waktu, terjadilah sebuah percakapan singkat diantara para tetangga di perumahan (ah lebih sederhana lagi saja, perkampungan!), Alkisah perkumpulan para ibu-ibu di penjual sayur pagi-pagi yang siap dengan desas-desus cerita receh sampai fenomenal berdrama (macam sinetron begitulah ya 😀), sesaat setelah lewatlah salah satu tetangga mereka yang serba ada tapi hidup dengan sangat bersahaja, dengan kendaraan roda empat dibukalah kaca mobil dan merunduklah wanita berkerudung tersebut ke segerombolan ibu-ibu tersebut. Singkat salamnya "Assalamu'alaikum, mari bu". Maka secepat kilat mulut para ibu pembeli Mamang sayur pun beralih topik yang awalnya bahas "THR" kepada tetangganya sendiri yang barusan saja lewat. Mrs.Jeng: "Duh, duh, kaya amat ya Buji itu, tapi sayang aja." Mrs.Mpok: "Maksudnya sayang gimana jeng?" Mrs.Jeng: "Aduh mpok, ya gitu kayanya buat beli beli barang mewah, mobil keluara

Ingin melupakan duniaku untuk mengingatMu

Ketika Takbirotul Ihram dilaksanakan, maka gerak kedua telapak tangan mengikuti, lisan mengucap kalimat takbir, lalu hati berniat khusyu' menjalankan ibadah. Sesekali terbersit, kejadian-kejadian yang tak dan yang iya diharapkan, tiba-tiba saja teringat hal-hal kurang penting bahkan tidak penting. Lalu lalai, mata terkantuk-kantuk, hati yang lari-lari kesana kemari, lupa bacaan, lupa jumlah rakaat. Hingga akhirnya sampailah pada sujud akhir. "Astaghfirullah, sudah khusyu' kah ibadah kali ini ya Rabby?" lalu tasyahud akhir, salam.

Melewatkannya begitu saja

Waktu yang kita miliki, terus berjalan tanpa berhenti, ia terus berjalan tanpa melihatmu, dan kegiatan yang kita lakukan dalam waktu-waktu tersebut akan terlihat di ujung, kualitasnya akan di tuai di akhir. Pun sama dengan (si)apapun yang kita miliki sekarang, mereka adalah (si)apapun yang istimewa dalam lingkaran hidup kita yang sekarang, bisa jadi sebab kepemilikan pada masa lalu, bisa jadi akan dimiliki untuk masa depan. Tapi, yang terpenting kita tak menyia-nyiakan (si)apapun yang ada saat ini, bukan malah sibuk memikirkan yang tidak ada di sini dan saat ini. Jangan sampai kita melewatkannya begitu saja~ Contoh sederhananya;  Saya sering tak pandai bersyukur dan salah menempatkan rasa rindu, pernah suatu ketika saya ingin ke tempat X sebab rindu menikmati masa-masa dulu di sana, saat itu saya berada di tempat Y. Maka, saat ada kesempatan untuk ke tempat X, saya bahagia, lah! Tiba di tempat X, tiba-tiba saya rindu tempat Y (Ini yang kurang tepat!

Semangat itu harus ada

"Menulislah, sebab engkau mencintainya~" Entah itu tagline dari mana yang membuat saya terus semangat menulis, meski baru amatiran, meski hanya sebagai penghibur untuk menuangkan apa saja yang ingin saya tuangkan, menulis seakan menjadi satu hal yang benar-benar mencuri hati saya. Hehehe :D. Kalau dulu saya pernah belajar tentang skill dalam bahasa arab, bagaimana proses skill itu, maka keterampilan menulis berada di posisi terakhir, lihat ini. Dimulai dari maharah istima', maharah kalam, maharah qira'ah, maharah kitabah. Mendengar>Berbicara>Membaca>Menulis. Yah! Seorang bayi akan memulai keterampilan ini dengan cara mendengarkan dahulu, bekembanglah ia lalu mulai mampu berbicara, lalu bertumbuh dan mampu membaca,

Pertemuan singkat sarat ilmu

Gambar
Dear my beloved friends, Pagi itu tak seperti biasa, saya harus datang lebih awal daripada para tamu.  Kok tamu? Hehe iya, soalnya kan ada agenda yang besar di sekolah kami, pagi itu 29 Mei 2018/13 Ramadhan 1439 H SMP kami melaksankan wisuda dan perpisahan kelas 9. Kebetulan saya sebagai penerima tamu harus stand by sejak pukul 6 pagi. Seperti pada umumnya, saya melaksanakan amanah saya. Disela-sela terima tamu, ketika sudah longgar tiba-tiba ada pesan masuk dari sahabat saya, sahabat saat kuliah dulu di Malang, yang Alhamdulillah sudah menikah duluan. Hihi :). Saya buka chat seperti biasa, ditanyalah saya sedang dimana, saya jawab apa adanya, saya sedang ada prosesi wisuda di Masjid Agung Gresik (MAG), lalu saya coba pastikan padanya "Lagi di Gresik kah? Mau kesini?" guyon saya. Jawabnya sahabat saya kalem aja intinya gak mungkin juga bakal tiba-tiba di Gresik.

Behind the scene

Alhamdulillahirrabil Aalamiin Kemarin, 13 Ramadhan 1439 H. Telah Allah beri kesempatan untuk berbahagia, banyak kejutan tak terduga yang InsyaAllah akan saya tuliskan dalam postingan selanjutnya. Mulai dari acara wisuda kelas 9 SMP kami, lalu di sela-sela itu saya kedatangan tamu istimewa dari Malang, pasangan suami-istri yang pas sebulan sudah sah. Harus bisa disampaikan, sebab selalu ada banyak kisah dibalik perpisahan pun pertemuan yang harus dibagikan, ya kan? Semoga berkenan membaca yaa 😅 Sebelum 01 Ramadhan saya pernah menulis begini "Bismillah Dengan menyebut Asma Allah, InsyaAllah admin sebulan ke depan bisa nulis nonstop setiap hari di bulan Ramadhan ya, bisa dibuktikan pula. Semoga tidak kelelahan lalu lupa posting gegara tangan masih mengetik dan ketiduran, hehe :D Bismillah~" Behind the scene

Asal (jadi) ingat DIA

Setelah berlelah-lelah dalam hidup yang terkadang serba profan ini Semoga kita tak salah dalam berniat Semoga kita tak salah dalam mengeluarkan keringat Untuk apa susah-susah bekerja, berpikir dan bertindak, jika ujung-ujungnya kita salah dalam menggapai tujuan? Adakalanya menyerah Adakalanya menangis tak kuasa Adakalanya hati teriris jika tak sesuai rencana Adakalanya muka masam durjana Adakalanya berontak tanda tak suka Adakalanya menjerit, sebab tak kuasa tuk meraihnya Adakalanya peluh, beban penuh Adakalnya sampai pada titik,  "Akankah ku berputus asa saja?"

Berkelindan~

Gambar
Yang baru senantiasa berkelindan dengan yang lama Seperti jejak langkah yang harus ditempuh Memilih berhenti atau mendobrak keluar dari kenyamanan  Hey, bukankah semua adalah pilihan yang harus mendapatkan keputusan Pada semua yang lama dan membuat untaian hal hal baru kali ini  Terima kasih Karenamu, hari hari semakin mantap dan yakin untuk menetap Ya sesekali menatap bahwa keputusan baru diambil karena yang lama tak jemu menjadi pengingat

Tumbuh [Lantas] Runtuh

Gambar
Keping-keping, pelan-pelan, perlahan Bersamaan keyakinan utuh Menjadikan lebatlah kebaikan-kebaikan yang tumbuh Sayang seribu sayang Setitik hal yang merusak Menghancurkan segalanya Semuanya tiba-tiba runtuh~

Bagaimana kabar Ramadhanmu?

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... اللَّـــهُمَّ اِنِّى اَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْحَـمِّ وَالْحَزَنِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْعَجْـِز وَاْلكَسَلِ     وَاَعُوْذُبِكَ مِنَ الْجُـبْنِ وَالْبُخْـلِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ غَلَبَتِ الدَّيْنِ وَقَـهْرِ الرِّجَالِ.  “Ya Allah ya Tuhan kami, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu daripada keluh kesah dan dukacita, aku berlindung kepada-Mu dari lemah kemauan dan malas, aku berlindung kepada-Mu daripada sifat pengecut dan kikir, aku berlindung kepada-Mu daripada tekanan hutang dan kezaliman manusia.” (HR Abu Dawud 4/353) Singkat doa untuk menghindarkan kita semua dari sifat-sifat buruk kemalasan. Alhamdulillah, sudah berjumpa dengan hari ke 10 di bulan Ramadhan ini.

Roda Kehidupan

Gambar
"Dunia medsos itu realitas buatan bak Simulacra, yang membuat penggunanya terbuai dalam ninabobo dunia maya. Orang sering merasa sudah berbuat dan bekerja hanya karena rajin berWA dalam sejuta produksi kata-kata, namun lupa kalau di sekitarnya banyak persoalan harus diselesaikan dengan langkah-langkah nyata. Sungguh beruntung mereka yang memanfaatkan medsos untuk hal-hal yang positif, produktif, dan membawa kemaslahatan bagi orang banyak" Haedar Nashir- Ketua PP Muhammadiyah. Great statement pak Headar! Saya setuju. Hmmm, sejenak menghela napas panjang, lalu meraba apa yang selama ini masih saja kita lakukan dengan media sosial yang kita punya. Saya menginsyafi apa-apa yang saya sebarkan lewat pesan singkat, lewat WA status-instastory yang hanya bertahan 24 jam saja, lewat status di halaman facebook , kicaun di twitter . Sudahkah ada manfaatnya?

Masihkah ada waktu?

"...Sampai kapanpun, seorang anak akan tetap menjadi anak bagi orangtuanya, setua apapun, bagi orangtua ia adalah anaknya, yang akan mendapatkan kecup dan pelukan. Begitupun dengan seorang kakek-nenek, kepada para cucu mereka... " Momen lebaran, hari raya idul Fitri menjadi bukti bahwa hal diatas akan terjadi. Dulu sekali, saat saya masih suka di bonceng sama bapak naik motor ke rumah mbah (baca: nenek) saat lebaran, rasa-rasanya motor sesak dengan manusia dan barang, betapa tidak, lawong diisi full team (bapak, ibuk, saya dan adik laki-laki saya) sekaligus barang-barang yang akan dibagikan bapak pada ibunya dan juga sanak saudara di kampung halamannya. Rasanya dulu, ingat bagaimana nilai-nilai baik ini belum terasa, semakin kesini saya baru sadar bahwa bapak tak pernah salah mengajarkan arti "The power of silaturrahim". Sesampai di rumah mbah, biasanya sudah malam (ini hanya beberapa yang saya ingat) menjelang ied, bapak sampai.

Unpredictable

Jika detik ini hatimu sedang bersedih, atau kecewa, atau marah tanda tak terima, atau lebih dahsyat lagi tidak percaya akan apa yang terjadi, mengutuk apa yang ada saat ini, barangkali kau belum sisihkan ruang di hatimu. Ruang yang bernama penerimaan atas segala hal yang di luar rencana. Ada beberapa hal yang memang takkan sampai jika dinalar secara biasa, bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini begitu menarik -apa yang terjadi sedetik kemudian, siapa yang bisa terka?- (Saya kira itu yang dimaksud bahwa kita takkan bisa meramalkannya) Terkadang, kita terlalu pandai membuat daftar rencana ini itu, lalu lupa bahwa ada yang lebih berhak menyeleksi kita pantas melaksanakan rencana tersebut atau tidak. Bukankah Allahlah Dzat yang Maha Mengetahui? Sedetik dari tulisan ini, sedetik dari mengetiknya, sedetik dari membacanya, kira-kira apa yang terjadi, ya! siapa yang bisa menduga?

(Mencoba) menjawab pertanyaan misterius

Gambar
Banyak yang bertanya, saya mencoba menjawabnya. "Bahwa menikah adalah sebuah keputusan bulat yang di pikirkan secara mantap dan yakin. Saya tidak akan melakukannya hanya karena teman-teman saya sudah pada menikah, atau karena umur yang harusnya sudah menikah versi orang lain. Saya yang memutuskan visi saya kelak dengannya, bagaimana sebuah pasangan tidak dibentuk secara instan, melainkan melalui proses panjang bernama -waktu- untuk kokoh mempertahankan. Keputusan yang di ambil dengan pikiran sejernih-jernihnya, sebab yang bertanggungjawab kelak dengan kehidupan kita adalah kita, bukan orang lain, yang sibuk mengompori atau hanya sekedar bertanya tanpa memberi solusi" Visinya harus jelas. Jadi, daripada sibuk bertanya, doakan saya (plus dianya juga) saja ya :)

Waktu kita berdua

Agustus, dua ribu tiga belas… Langkahnya mengantarkan anak perempuan terakhirnya Saat kali pertama jauh dari rumah, tanpa sanak saudaranya Peluk gadis itu pada bapaknya Berpamitan dan kecup salam tangannya Berkata Assalamu'alaikum tanda berpisah sementara Dan akhirnya punggungnya meninggalkan tempat berdiri semula *** Seketikanya... Sedetik biasa saja Semenit setelahnya, ketika bayang sudah diambang dan tak terlihat kasat mata Hatiku membuncah menangis tak terkira Dipojokan rumahNya aku menangis menjadi-jadi tak peduli sekeliling Aku hanya pura-pura tegar saat ada bapak Aku ingin dilihat bapak bahwa aku sudah kuat untuk dilepas jauh dari rumah Aku berharap doa bapak selalu merangkul kala lemah Aku ingin mengharap Ridho bapak bahwa mimpi ini harus terwujud Kala itu, dua ribu tiga belas Awal jauh dari bapak…~ *** Juni, dua ribu enam belas Lima Ramadhan tahun 1437 Hijriyah

Tangannya

Gambar
Yang paling erat menggenggam tanganmu sewaktu bayi adalah kedua orangtuamu, yang tangannya begitu kuat menopangmu, yang tak letih menuntun hingga kau sanggup berjalan sendiri bahkan berlari. Tangannya yang terus memeluk erat jika kau butuhkan, yang ada saat kau bahagia bahkan berduka, rangkulan yang menguatkan kala dadamu sesak sesunggukan, atau bersuka cita atas keberhasilan. Jabat tangannya, cium tangannya, tangannya takkan semulus milikmu, kasar tangannya sebab kerja kerasnya untukmu. Lalu, saat kau jauh dari keduanya, berkilo-kilo jarak pemisah, ruang yang begitu jauh tak terkira. Tangannya menjelma menjadi kehebatan tak terkira, keajaiban tak terduga, yang menembus langit langit angkasa, melangitkan doanya, menengadahkan doa-doa terbaik untuk kebahagiaan dunia dan akhiratmu. Masihkah kau tega membuatnnya bersedih? 

Dari hatimu, dari dirimu

Gambar
Sesekali tanyakan pada hatimu? Sudahkah Ramadhan dua hari ini menjadikanmu semakin baik? Hari ketiga yang kau jalani bernar-benar bermanfaat? Barangkali masih tidak. Namun, jika jawabannya tidak, apa kamu masih tetap saja seperti itu? Kau menunggu siapa untuk menjadikanmu bergerak? Kau menunggu apa agar dirimu lebih bergairah? Barangkali kau harus melipir sebentar dari hiruk pikuk. Setelah sudah dijalani kesunyian akan dirimu, bertanya ulanglah. Ada apa gerangan? Kau hanya menggelengkan kepala tak tahu. Kemalasan yang benar-benar membelenggu, ah! Ini sudah bukan saatnya untuk bermalasan. Maka, bergegaslah bangun dari tidurmu itu, sebab mimpimu akan terwujud jika kau benar bersungguh-sungguh untuk membangunnya. Tak perlu menunggu

Kenapa masih malas saja?

Gambar
Hallo readers! Semoga tetap semangat menjalankan banyak hal di Ramadhan kali ini. Memasuki hari kedua yang diawali dengan terawih kemarin dan sudah terawih lagi menuju Ramadhan ke 3. Satu bentuk syukur yang tak terkira jika Allah limpahkan nikmat sehat dan sempat kepada kita semua. Jikalau sanak saudara kita di luar sana belum mendapatkannya, jangan lupa tuk mendoakan mereka ya :). Memasuki Ramadhan ke2, rasa rasanya tetap butuh adaptasi juga ya. Sebab banyak pola rutinitas yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Alhamdulillah hari ini saya masih diberi kesempatan liburan dari tempat saya bekerja, jadi ya dinikmatin bener-bener moment yang sudah jarang ini, hiks ;'(. Jadi, di awal tulisan saya dahulu ada tips dan trik cara asyik nikmatin Ramadhan kali ini kan? Ada satu point tentang Buat Target! Gimana dengan kalian? Sudah berjalankah? Kalau saya Alhamdulillah proses melaksanakan dan mengistiqomhkan, sebab jujur, kadang ada moment dimana kantuk bisa membuat semuanya berantakan

Merangkai bunga kematian

Gambar
Alhamdulillah, ucap syukur bisa ikut terawih dan sahur pertama di rumah. Bagaimana denganmu? Semoga dimanapun berada kau tetap bersyukur ya, salah satu syukur terbesar bahwa kau masih diberi kesempatan Allah tuk berjumpa dengan Ramadhan kali ini. :) Pagi tadi, seusai berjamaah di musholla dekat rumah dan tilawah Al-qur'an tiba-tiba ada pengumuman atas kematian, Innalillahi wa Innailaihi Rooji'un, begitulah ucap saya. "Ya Allah bersyukur hamba masih Engkau beri kesempatan, sedang yang disana?" Ujar saya sambil bergumam-gumam sendiri, lalu sekitar jam 6 pagi saya diajak oleh tetangga saya untuk takziyah, gegara saya ketiduran habis tilawah saya dengar tetangga bilang ke ibu saya begini "Bik, sampean takziyah sekarang, nitip apa nanti?" hehe, dan itu terdengar, saat saya tidur, segera saya jawab "Sekarang saja mbk Ju, saya bersih diri dulu sebentar". Dan Alhamdulillah bersama dengan 3 ibu-ibu itu saya lamgkahkan kaki ini menuju kediaman alm

Menyambut kedatangannya

Gambar
Alhamdulillahirrabil Aalamiin, segala puji bagi Tuhan semesta alam. Aha!  Sore ini masih Allah beri kesempatan menarik napas lalu mengeluarkannya, heemm lega, syukur tak terkira. Tinggal beberapa hitungan jam saja akan memasuki berbagai amalan mulia di bulan Ramadhan ini. Yap! Dimulai dengan terawih ya. Dan eiits, sebelumnya apa saja yang kalian akan laksanakan di bulan syahru shiyam ini? Disini aku mau sharing tips n trik cara asyik di bulan Ramadhan (Ciele, macam orang yang ala-ala gitu. Tapi gak papalah ya. berbagi caraku, barangkali sama kayak kamu, atau barangkali cocok, bisalah dicoba) Kita mulai masuk point-point tips n trik asyiknya :) 1. Siapkan Niat Dimanapun, kapanpun pastikan ini ada di urutan terdepan. Niatnya karena Allah pastinya. Dan kalau masih belum ada niatan, kuy buat dan bentuk niat kita sebaik mungkin. Niatkan kalau akan optimal melakukan amal bajik sebaik mungkin, bisa juga di tambah. Lillahi Ta'ala yakin kalau kita akan maksimal menjalankannya.

Aku masih bertanya-tanya

Gambar
Beberapa hari ini hatiku benar-benar tak tenang, semua terasa mencekam. Ada pilu yang begitu mendasar dalam jiwa, entah hendak ku tumpahkan kesiapa? Hendak kuadukan kemana? Semua terasa di adu domba, apa ini hanya praduga? Bukan! Ini benar-benar nyata. Hatiku menjerit tak bersuara. Kisah sedih di hari minggu kala itu menjadi rentetan ke sekian akan hadirnya sebuah framing yang tidak baik diantara kita. Kenapa yang tersudutkan selalu "kita"? Mendadak orang-orang begitu takut jika anak-anaknya mempelajari Islam sejak dini, mengikuti kajian-kajiannya, lalu nanti dewasa terjangkit virus bahaya berpaham radikal lalu terjadinya hal serupa. Ada yang salah? Jelas! Sesungguhnya Islam yang benar bukan demikian, Islam yang sempurna takkan seperti yang "mereka" kira dan tuduhkan. Lalu mendadak pula kita menjadi phobia sendiri dangan agama ini. Mendadak semua lebih rela jika anaknya tidak paham agama,

Masih ada sisa empati (kah?)

Gambar
Yeay! It's week-end-! Hehehe Jika hari minggu adalah hari spesial bagi sebagian orang, maka saya salah satunya. Tersebab terasa sekali pengaruhnya, ada waktu saya akan pulang ke rumah menghabiskan waktu bersama orang-orang tercinta. Atau jika tak bisa pulang sementara, jadi tetap di tempat kerja, lebih tepatnya perumahan. Seperti pagi ini, lewat jendela kamar saya yang kebetulan depan jalananan, pagi-pagi saya melihat mobil-mobil tetangga para berbaris rapi, tak seperti hari-hari biasa, atau saat siang menjelang. Perumahan ini sudah sepi akan terlihat makin sepi saja seperti tak berpenghuni, tegur dan saling sama menjadi barang mewah disini. Ssst, selengkapnya bolehlah baca tulisan saya terkait ini di postingan beberapa waktu lalu yaa judulnya "...Dulu ,saya juga muslim ,mbk" Saat bermain smartphone dan menikmati kesendirian dalam ruang persegi sambil sesekali melihat jendela, ada gaduh di media sosial saya. Berbagai hastag #prayforsurabaya

I love myself, so do you

Gambar
Terima kasih untuk diri ini yang mau diajak kemana-mana. Menerjang hujan di jalanan atau berlari dari teriknya mentari. Sampai pada akhirnya tubuh ini menjadi kebal di manapun cuacanya. Terima kasih sudah mau sabar dan tekun belajar di bangku sekolah, meski dulu belum tahu pasti untuk apa ini semua. Terima kasih sudah mau meninggalkan rumah, menabung rindu kala pulang dan menikmatinya kala di tanah rantau, sesekali dan terus berusaha menjaga amanah kedua orangtua kala jauh dari jarak dan raga. Terima kasih sudah mau jalan jalan bukan di tempat landai saja, kaki yang melangkah lebih kuat lagi, mendaki yang hanya beberapa tempat, bukan untuk meninggi melainkan betapa melihat wujud asli, betapa kerdilnya hambaMu ini. Dan jadikan itu sebagai pengalaman besar.

Be a good muslimah

Doaku sederhana: menjadi muslimah yang baik, menjadi anak sholihah kedua orangtua, dan terus berusaha mencari ridhoNya tuk menjadi mukminah yang istiqomah. Masrifatun Nida' Sekolah, 07 Mei 2018

Yang di belakangmu

Bukan hanya masa lalu dan kenangan yang berbentuk abstrak ada di belakangmu. Namun secara utuh keberadaannya adalah mereka orang-orang baik yang siap mengubahmu. Yang di belakangmu telah bersungguh-sungguh mendorong sekuat tenaga agar engkau terus maju. Yang terus bersorak ramai menyemangati kala kau merasa tak punya lagi arah, lalu mulai terhenti langkahmu. Yang di belakangmu adalah yang sigap berlari menopang kala kau kepayahan berlari dan mulai terjatuh. Yang terus berada di belakangmu tuk memastikan bahwa dirimu berhak selangkah, dua langkah atau bertambah dan berkali langkah lebih maju darinya. Yang di belakangmu adalah yang tulus tak pernah merasa bahwa mereka tertinggal, bahkan sebaliknya mereka bangga jika berjalanmu hingga berlarimu lebih dari mereka. Yang di belakangmu adalah yang bibirnya terus menasehatimu, yang anggota badanya di perjuangkan untukmu, yang hatinya selalu mendoakanmu. Sadar atau tak sadar, mereka siap berada di belakangmu. Dirasakan atau tak d

Rindu pendidikan

Gambar
Ada rindu menggebu untuk mengulang duduk di kursi-kursi mungil. Berjejer, berbaris, bersalaman hendak memasuki ruangan penuh berkah kala itu. Di mulai membaca satu dua atau lebih ayat-ayatNya. Lalu, mendengarkan petuah-petuah guruku.  Ada rindu yang benar adanya. Manakala otak serasa penuh dengan angka dan kata. Manakala beberapa soal belum terjawab dengan sempurna. Tumpukan buku-buku yang dibeli dengan harga 'tak murah' bagiku kala itu. Aku merasa bersalah jika tak mampu menjawabnya pada kedua orangtuaku. Ada rindu menuntut ini itu agar aku tahu. Menuntut pada guru-guru yang sabar menuntunku. Ada rindu mengabiskan beberapa potongan waktu bersenda gurau dengan temanku. Lalu, tak terasa waktu habis, masing-masing dari kita pulang menenteng tas yang penuh dengan 'ilmu'.

Sebab engkaulah teladanku

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim ... لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (QS: Surat Al-Ahzab, Ayat 21) Bersamaan dengan ayat diatas, bersamaan dengan dunia pendidikan, mari simak tulisan berikut ini: Pendidikan adalah kebutuhan yang harus dipenuhi guna menciptakan Bangsa yang kuat dan beradab, sejalan dengan harapan pemerintah terhadap pendidikan, maka semua ini yang berada di lingkarannya pun diharapkan mempu bahu-membahu mewujudkannya. Mulai dari sistem pendidikan, infrastruktur dan fasilitas sekolah yang memadai, hingga tenaga pendidik yang cakap dalam hal mendidik para pesertanya (baca: murid-muridnya). Saya pernah mendapatkan sebuah materi di dalam mata kuliah semasa studi dahulu, b

Amanat pembina upacara

Gambar
Ada yang berbeda di sekolah kita hari ini. Bukan hari senin tapi ada upacara pagi, mempringati hari pendidikan nasional. 2 Mei. Upacara berlangsung khidmat, dimulai dari pembukaan, pengibaran sang pusaka merah-putih, diikuti dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mata berkaca-kaca sambil tangan menghormat padanya. Begitulah kiranya rasa dalam dada pagi tadi yang saya rasa. Dilanjut dengan rangkaian upacara lainnya, tentu amanat sang pembinalah yang tak boleh terlewat. Upacara kali ini dipimpin langsung oleh kepala sekolah tempat saya mengabdikan diri. Kami biasa memanggilnya Ustadz Nasyiruddin Lc, Ustadz Nasyir lebih singkatnya. Dengan semangat menggebu, kata perkara yang diucapkan seakan membakar siapapun yang mendengarkannya. Dihadapan para siswa-siswi, para ustadz dan juga ustadzah. "Hari ini, kita memperingati Hari Pendidikan Nasional" begitulah kalimat pembuka beliau.

Sementara (2)

Gambar
Imam Syafi'i "Berapa banyak manusia yang masih hidup dalam kelalaian, sedangkan kain kafannya sedang ditenun." Mukmin yang cerdas adalah yang pandai mengingat kematian. Sebab, inilah cara paling tepat agar kita tak lalai dengan dunia. Mengumpulkan harta, mengejar jabatan, mendapatkan kedudukan, dan sebagainya yang takkan pernah ada habisnya. Keinginan tersebut akan terus ada sampai kita menemui ajal. Padahal datangnya ajal adalah sebuah kepastian.

Sementara

Gambar
"Banyak hal yang disimpan jawabannya terlebih dahulu oleh Allah, agar manusia terus berusaha lebih keras, berikhtiarnya dengan sebaik mungkin dan berdoa lebih banyak lagi." Apa yang terlintas dibenak kita saat ini? Terkadang, kita terlalu nyaman bermalas-malasan berselimut, tak mau beranjak dari tempat tidur, sibuk melanjutkan "mimpi" saja, kita melupa. Sementara diluar sana, berjuta manusia mengejar semua impiannya, mewujudkan segala harapannya dan membuktikan apa saja yang menjadi komitmennya. Sebab rizki itu juga wajib diikhtiarkan secara sungguh-sungguh dalam proses mendapatkannya. Terkadang, kita amat sibuk mencari teman terbaik, hingga pendamping terbaik juga (kelak), terlalu repot mematok banyak hal, kita melupa. Sementara diluar sana, ada yang terus memperbaiki dirinya sendiri terlebih dahulu karenaNya, pr oses yang terus berprogres semata-mata karenaNya, terus fokus dengan apa yang sekarang, dan tak lalai dengan apa yang akan datang, bekalny

Yang indah dan yang baik

Gambar
Banyak hal yang ingin kita bagi, tapi terkadang daya kita tak sampai, sebab ukurannya -hari ini- adalah apa-apa yang tertangkap lewat kamera lalu di upload di sosial media. Seperti saat kita menikmati keindahan alam sekitar, saat matahari yang tengah terbit, saat hujan turun membasahi bumi, hamparan tanaman yang hijau, kebahagiaan momen bersama kala kumpul keluarga, aktivitas sehari-hari kita bersama orang-orang tercinta. Ada yang ingin kita publikasikan. Tapi beberapa manusia ada yang memilih untuk menjaganya, menjadikannya sebagai kebahagiaan bersama dengan yang ikut serta saja-tidak lebih- itu sudah menjadikannya bahagia. Sebab ia tidak repot-repot "selfie, wiefie, atau take a picture sana-sini". Pun sama, terkadang ada yang ingin kita bagikan kala sedang melakukan aktifitas kebaikan,

Buku: Petunjuk

Ada buku yang luput dari perhatian, diantara berderet buku, diantara tumpukan buku, terkadang ia di campakkan sampai berdebu. Adakah yang tahu?  Buku yang benar-benar menjadi petunjuk hidupmu, obat dari segala kegundahanmu, jalan terang menuju akhirat yang baik untukmu. Adakah yang tahu?  Buku yang terkadang tidak dianggap sebagai buku.  Kau tahu, ia adalah: Al-Qur'an  Masrifatun Nida' Gresik, 24 April 2018

Lewat buku

Gambar
Selamat hari buku! "Buku adalah jendela dunia" Semenjak kecil kita sudah akrab dengan pepatah itu, dan memang benar sudah terbukti bahwa buku-buku yang telah kita baca. Lewat buku, mata ini mampu melihat jauh, menerawang negara hingga benua di ujung sana, meski raga masih berdiam tempat saja. Lewat buku, jiwa ini merasuk pada zona waktu yang berbeda, padahal kita hanya santai duduk bersila. Demikianlah, lewat buku yang telah kita baca, membawa kita memliki ruang yang berbeda. Namun, ada survei mengejutkan untuk kita, masyarakat Indonesia. Tahun 2016, UNESCO menyebut jika minat baca masyarakat Indonesia berada di angka 0,001%. Artinya, dari seribu orang, hanya satu di antaranya yang memiliki kebiasaan membaca. Benar-benar memprihatinkan.