Unpredictable

Jika detik ini hatimu sedang bersedih, atau kecewa, atau marah tanda tak terima, atau lebih dahsyat lagi tidak percaya akan apa yang terjadi, mengutuk apa yang ada saat ini, barangkali kau belum sisihkan ruang di hatimu. Ruang yang bernama penerimaan atas segala hal yang di luar rencana.

Ada beberapa hal yang memang takkan sampai jika dinalar secara biasa, bahwa apa yang terjadi dalam hidup ini begitu menarik -apa yang terjadi sedetik kemudian, siapa yang bisa terka?- (Saya kira itu yang dimaksud bahwa kita takkan bisa meramalkannya)

Terkadang, kita terlalu pandai membuat daftar rencana ini itu, lalu lupa bahwa ada yang lebih berhak menyeleksi kita pantas melaksanakan rencana tersebut atau tidak. Bukankah Allahlah Dzat yang Maha Mengetahui?

Sedetik dari tulisan ini, sedetik dari mengetiknya, sedetik dari membacanya, kira-kira apa yang terjadi, ya! siapa yang bisa menduga?
Lalu, coba kita kaitkan dengan hal yang lebih besar lagi, soal harapan kita, impian kita, barangkali tidak semua bisa terwujud seketika, harus ada perjuangannya agar Allah yakin bahwa kita pantas tuk mendapatkannya. Dan sungguh cara Allah kita mana tahu? Jalannya memang kadang lurus, kadang juga berliku, sekali lagi bahwa rencana kita semuanya siapa yang bisa meramalkannya?

Bahwa tugas kita adalah menyisihkan ruang dalam hati agar sakitnya tak terkira, agar lukanya tak terlalu dalam, agar kita mampu menjadi manusia yang lapang, manusia yang terus berusaha ikhlas, jika semuanya tak sesuai dengan daftar rencana kita. Bisikkan dalam sanubari kita, Sst... Allah masih jadi nomor yang pertama kan?

Masrifatun Nida'
Gresik, 07 Ramadhan 1439 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah