Aku masih bertanya-tanya


Beberapa hari ini hatiku benar-benar tak tenang, semua terasa mencekam. Ada pilu yang begitu mendasar dalam jiwa, entah hendak ku tumpahkan kesiapa? Hendak kuadukan kemana? Semua terasa di adu domba, apa ini hanya praduga? Bukan! Ini benar-benar nyata. Hatiku menjerit tak bersuara.

Kisah sedih di hari minggu kala itu menjadi rentetan ke sekian akan hadirnya sebuah framing yang tidak baik diantara kita. Kenapa yang tersudutkan selalu "kita"?

Mendadak orang-orang begitu takut jika anak-anaknya mempelajari Islam sejak dini, mengikuti kajian-kajiannya, lalu nanti dewasa terjangkit virus bahaya berpaham radikal lalu terjadinya hal serupa. Ada yang salah? Jelas! Sesungguhnya Islam yang benar bukan demikian, Islam yang sempurna takkan seperti yang "mereka" kira dan tuduhkan.
Lalu mendadak pula kita menjadi phobia sendiri dangan agama ini.

Mendadak semua lebih rela jika anaknya tidak paham agama,
mengikuti acara dugem yang barangkali hanya mabuk-mabukan saja, Na'udzubillah.

Hatiku luka tak terlihat darahnya, mendengar hal serupa di sekeliling. Seperti kalimat ini pula lebih baik ku tak berjilbab, atau biasa biasa saja, daripada berjilbab tapi melakukan tindakan keji. Wait! Maka belajarlah agama agar kau paham korelasi antar keduanya.

Sadarlah! Musuh kita tak mau jika kita bersatu sekuat tenaga, berbaris dengan barisan yang teratur dan kokoh, mereka telah menyerang kita dari dalam agar bercerai berai. Lalu menyaksikan kita saling melempar kebencian, sedang mereka berbangga dengan tertawa terbahak-bahak pula.

Akupun tak tahu sebetulnya siapa mereka. Aku hanya mencoba banyak belajar, mencoba membaca buku-buku sejarah, belajar dari saksi hidup para Guru jua. Bahwa semua ini hanya settingan untuk kepentingan belaka.

Sedang, sesuatu terjadi beberapa waktu lalu, aksi penyiraman air keras, para ulama yang tiba-tiba mendapat teror, katanya pelakunya orang gila. Sungguh tidak masuk akal! Jika minggu itu tersangka langsung ketemu dan sekeluarga. Bagaimana dengan kejadian beberapa waktu lalu yang tidak bisa di usut sampai sekarang juga? Perhatikan! Bahwa kita patut curiga.

Begitupun, ramai-ramai mereka takut akan ledakan-ledakan disini, sedang di Palestina sana, pembantaian sedang terjadi. Laknatullah bagi kaum Israel yang mematikan para syuhada' Palestina. Inilah kejahatan yang amat nyata, sayang! Dunia seakan bisu, tak berdaya berbuat apa-apa melihat kebiadaban jelas-jelas nyata.

Aku masih bertanya-tanya apa yang terjadi saat ini? Adakah yang mau membantu menjawabnya?

#NoIslamophobia
#IslamRahmatanLilAalamiin

Masrifatun Nida'
Gresik, 15 Mei 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah