Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2017

Anak panti itu menyadarkanku

Dari Ia , belajarlah ! Dari Ia , sadarlah !  Kejadian sederhana sepanjang perjalanan pulang saya kali ini, akan mengingatkan saya pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Pagi itu, setelah subuh saya memutuskan untuk pulang dari Malang ke Gresik. Sepanjang perjalanan banyak kejadian yang saya lihat, beberapa diantaranya adalah: kendaraan yang tiba-tiba mogok di tengah jalan, akibat ban bocor atau yang lainnya, macet ditengah jalan hingga berjam-jam akibat ada kecelakaan, hingga ada yang tidak tahu pula bahwasannya di perjalanan kali ini akan mengakhiri hidupnya. Dan kesemuannya mampu "menghambat" rencana awal orang-orang tersebut.

Seberapa pentingkah 'kita' dalam membentuk keluarga (?)

Sem ua akan kembali ~ jika memang ada tempat kembali, maka rumah adalah satu-satunya, dan keluarga ada di dalamnya . Kita sekarang adalah kita yang lahir dari unit terkecil bernama keluarga. Jika posisi kita saat ini sebagai anak, maka seiring berjalannya waktu maka predikat itu akan bertambah, kelak kita akan menjadi seorang (menantunya mertua, istri/suami, hingga menjadi ibu/bapak dalam keluarga baru) Sebelum pembahasan rumit menuju kesana, saya akan fokus kepada pribadi yang disebut 'kita'. Bak sebuah petuah yang masyhur menyatakan bahwasannya: Jika unit keluarga itu bagus, maka masyarakatnya pun ikut bagus.

Tentang Bekal

Di setiap kejadian selalu mengingatkan. Mengingatkan pada sosok yang selalu di rindu. Ialah almarhum bapak yang tak pernah jemu untuk menasehati anak-anaknya semasa hidup beliau. Dan satu hal yang paling selalu diingat saya pribadi adalah "nasehat ketika pamit untuk meninggalkan rumah" Di setiap pagi hari kala itu, ada hal yang wajib dilakukan sebelum berangkat sekolah, pamit kepada kedua orangtua, dan bapak selalu bilang dua hal, pertama (hati-hati) dan yang kedua (jangan lupa bawa bekal)

Kotak ajaib itu bernama perjumpaan

Kalau ada sumur di ladang Dapatkah kita menumpang ma ndi Kalau ada umur panjang Tentulah kita bertemu lagi Pantun sederhana yang sarat makna bagi saya terkhususnya, ya mungkin pada umumnya bagi kawan semua. Yes! Pantun yang sering dibuat contoh di zaman sekolah dasar, dan itu menjadi salah satu pantun favorit saya hingga kini. Hehe😁😁 Anyway, hidup ini penuh misteri. Salah satu misterinya berupa sebuah perjumpaan. Hidup kita selalu ada manusia-manusia yang datang silih berganti, atau bisa jadi beberapa diantaranya menetap dalam hati. Ada yang hilang begitu saja dengan cara sederhana atau bahkan rumit. Ada yang menetap pula dengan cara spesial bahkan mungkin mengagumkan. Keduanya memiliki berbagai keunikan tersendiri.

Ada apa dengan 'Aplikasi' di media sosial kita?

Singkat cerita, saya adalah sesorang yang termasuk kepo dengan aplikasi-aplikasi baru keluaran orang-orang canggih masa kini. Maka dari itu, tanpa berharap mengurangi rasa ingin tahu saya untuk memilikinya saya akan segera mengunduh aplikasi tersebut, ya salah satunya adalah aplikasi telegram. Sedikit sejarah munculnya telegram di Indonesia yang saya search di google. Bahwa: Sekarang nama Telegram “diambil” oleh sebuah startup sebagai julukan untuk aplikasi yang mereka kembangkan. Seperti telegram aslinya, aplikasi ini juga difungsikan untuk mengirim pesan tertulis. Hanya saja dengan fitur, interface dan melalui perangkat smartphone, tablet dan desktop.

Berniat, lalu periksa dan perbaikilah jika salah!

A da yang lu pa bahwa semua pekerjaan yang dilakukan harus dengan niat . Ada yang ingat bahwa semua yang dilakukan dengan niat namun kurang tepat dalam berniat~ Niat adalah tahap awal membentuk bagaimana pekerjaan itu bernilai atau apakah hanya sia-sia. Oleh karenanya, perbaiki niat, niat hanya untuk mencari Ridho Allah.  Sebagaimana hadist pertama dalam hadist Arba'in karya Imam Nawawi,

Pertanggungjawaban

Tidak ada kesia-siakan yang terjadi jika kita melakukannya tulus mengharap Ridho ilahi Rabby. Kebaikan sekecil apapun yang kita tanam, kelakpun akan tumbuh subur di tiap hati mereka yang telah ditanami. Begitupun dengan ilmu, ilmu adalah sebuah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dimana ia berharap untuk menularkannya ke sesama. Meski banyak halangan kala itu, tapi jika niatnya tetap sama sejak awal, tak pernah melenceng InsyaAllah selalu Allah mudahkan apapun halangannya. 

Bersyukur bukan kufur

Jika ada suatu alasan yang membuatmu harus bersedih, katakan padanya bahwa ada milyaran alasan yang membuatmu harus berbahagia. Berbahagialah jika masih Allah hadirkan oksigen secara gratis yang bisa kita hirup. Berbahagialah jika masih Allah tampakkan munculnya matahari dari timur. Berbahagialah jika masih Allah titipkan dua nikmat yang sering kita lalaikan (sehat dan sempat)