Seberapa pentingkah 'kita' dalam membentuk keluarga (?)

Semua akan kembali~

jika memang ada tempat kembali, maka rumah adalah satu-satunya, dan keluarga ada di dalamnya.
Kita sekarang adalah kita yang lahir dari unit terkecil bernama keluarga. Jika posisi kita saat ini sebagai anak, maka seiring berjalannya waktu maka predikat itu akan bertambah, kelak kita akan menjadi seorang (menantunya mertua, istri/suami, hingga menjadi ibu/bapak dalam keluarga baru)
Sebelum pembahasan rumit menuju kesana, saya akan fokus kepada pribadi yang disebut 'kita'.
Bak sebuah petuah yang masyhur menyatakan bahwasannya: Jika unit keluarga itu bagus, maka masyarakatnya pun ikut bagus.
Dan eiits, sebelum menuju ke keluarga bahkan masyarakat, kita tahu bahwasannya keluarga terbentuk dari beberapa bagian, dan salah satunya adalah 'kita'.
Jadi, point utama dari ini semua adalah menyadarkan bahwasannya peran 'kita' amatlah penting guna membangun sebuah peradaban dalam keluarga, masyarakat, hingga bangsa.
Oleh karenanya, jadilah pribadi yang tak pernah menyia-nyiakan waktu, karena waktu itu sangat sedikit, kesempatan yang ada di dunia ini begitu sempit, mengapa kita tidak mengoptimalkannya untuk menjadi bekal di masa-masa sulit di hari dimana tiada lagi berguna harta dan anak-anak kecuali yang menghadap Allah dengan hati yang bersih. Mengapa kita tidak menyiapkan hari yang tiada lagi naungan kecuali naunganNya? Mengapa kita masih saja tulalit? Lalu mengapa kita sering kehilangan waktu? 

Begitulah, benar memang darimanapun kalangan keluarga kita, kita tetaplah kita, tak peduli bagaimana lingkungan kita, kita harus mampu menjadi hebat, jangan pernah setengah hati dalam melangkah, beranilah!
Jika kita kelak menginginkan bersama dengan keluarga, Rasulullah SAW serta Allah Rabbul Izzati di Surga, jangan sia-siakan menjadi hebat versi kita.
Kalau begini, kita sudah siap menjadi kita dilain waktu kan?
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (QS;  At-Tahrim:6)

Wallahu A'lam.
*Terinspirasi dari 3 hari di Malang,
-Nasehat dari dosen Wali
-Seminar Parenting
-Buku Zero to Hero
Semoga bermanfaat.
24072017
Masrifatun Nida'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah