Tentang Bekal

Di setiap kejadian selalu mengingatkan.
Mengingatkan pada sosok yang selalu di rindu.
Ialah almarhum bapak yang tak pernah jemu untuk menasehati anak-anaknya semasa hidup beliau.
Dan satu hal yang paling selalu diingat saya pribadi adalah "nasehat ketika pamit untuk meninggalkan rumah"
Di setiap pagi hari kala itu, ada hal yang wajib dilakukan sebelum berangkat sekolah, pamit kepada kedua orangtua, dan bapak selalu bilang dua hal, pertama (hati-hati) dan yang kedua (jangan lupa bawa bekal)
*bekal=bisa berupa jajan atau uang saku.
Saya hanya menjawab "iya, sudah pak". Dan seiring berjalannya waktu ada semacam pertanyaan sendiri di diri yang hingga pada suatu ketika terjadi dialog antara saya dan bapak.
"Pak, kenapa bapak selalu bilang (hati-hati) dan (jangan lupa bawa bekal) tiap saya keluar rumah? "
Bapak jawab dengan penjelasan sederhana agar mudah dipahami kala itu, saat usia saya belasan "hati-hati sarat makna nduk, bapak telah titipkan kepercayaan padamu agar engkau mampu menjaga dirimu di luar ([hati hati] dengan ucapanmu, dengan tingkah lakumu, perbuatanmu, pun perjalananmu ketika berangkat hingga pulangnya, semua harus kau lakukan dengan hati-hati ketika di luar) dan yang kedua itu jangan lupa bawa bekal, kau tahu kan bekal apa yang bapak maksud sederhananya, ya jajan dan uang. Kau takkan tahu apa yang terjadi katika engkau diluar, bisa jadi perutmu keroncongan dan kau butuh makan, bisa jadi kendaraanmu rusak, bannya bocor, tentu kau butuh uang untuk memperbaikinya, hingga tak ada lagi hambatan untuk meneruskan perjalanan atau kembali pulang ke rumah. Begitu, kau faham?"
Hatiku cuma deg! Kala itu, kenapa aku tak pernah berpikir sejauh itu.
Bersyukur punya bapak yang selalu mengingatkan. 

Dan satu hal juga yang bisa dianalogikan tentang bekal, dipercakapan yang lain bersama bapak waktu lalu. Beliau berkata "Hidup inipun butuh bekal menuju kehidupan sesungguhnya"
Sependapat dengan bapak. 

Ya, di dunia ini kita harus meraup sebanyak-banyaknya bekal terbaik menuju surganya kelak.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
....وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ
Berbekallah, dan sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa dan bertakwalah kepada-Ku hai orang-orang yang berakal. (QS: Al-baqarah; 197)

Wallahu A'lam.
Semoga bermanfaat, selamat beristirahat.
Berdamailah dengan semuanya.
Semoga Allah menyukai kita

(20/07/2017)
Masrifatun Nida'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah