Postingan

Menampilkan postingan dari 2022

Kejutan pagi hari

Gambar
Lelaki itu datang lebih pagi, sambil memanggilku, aku yang masih sibuk di dapur usai menyelesaikan cucian piring dan ingin membuat wedang jahe ikut terkejut.  "Kok pagi mas, hehe" Tanyaku sambil tersenyum. "Iya dek, izin bentar habis ngisi kelas juga." Jawabnya "Oh ya, masih ada dek, nasi gorengnya tadi" Tanya beliau "Masih mas, maaf ya mas rasanya asin pol. Hahaha" Jawabku "Gapapa dek, aku laper nih. Tadi sarapannya dikit sih, hihi." Imbuhnya.  Lelaki itu mengangkat piringnya dan bersegera ke ruang tamu, aku yang masih sibuk mengaduk wedang jahe pun kembali sibuk sendiri. Sesegera mungkin aku menemani beliau, beliau menunjuk satu cup jus semangka kesukaanku. "Wah, sepagi ini mas. Hehe. Aku habiskan wedang jahe dulu ya mas, kemudian minum jusnya".  Beliau nampak terlalu menikmati nasi goreng terasin selama hidup yang pernah dirasakan mungkin, tanpa protes dan banyak komentar beliau tetap menghargai dan menghab

Berlayar bersama teman hidup traveloka: Surga dunia tersembunyi di Belitung

Gambar
“Travelling – it leaves you speechless, then turns you into a storyteller.” – Ibn Battuta Perjalanan membuat kamu tidak bisa berkata-kata sebelum mengubahmu menjadi seorang penutur kisah perjalanan. Begitulah yang di sampaikan Ibnu Batutah Nama yang tidak asing di telinga, Ia masyhur sebagai salah satu penjelajah dunia paling andal yang berasal dari Maroko. Hal ini disebabkan ia mengelilingi pelosok dunia meski teknologi pelayaran tidak sehebat seperti sekarang. Ucapan beliaulah yang seakan menghipnotis saya memiliki mimpi untuk berkeliling dunia, sejak kecil saya sangat antusias dengan aneka macam serial televisi yang menampilkan perjalanan ke pelosok negeri bahkan dunia, melalui berbagai ekspedisi dan juga tujuan tertentu, mulai dari travelling hingga tujuan mulia mengajar ke pelosok negeri, mata saya selalu terbelalak mana kala keindahan negeri ini mulai di ekspos begitu menarik. Ada mimpi mendalam dalam diri  "Suatu saat inginku menjelajahi bumi" Namun, hati

Selamat Menempuh Hidup Baru

Gambar
Timeline...  22: Akad nikah resepsi 23: Silaturrahim ke keluarga Lamongan 24: Kembali ke Gresik, menemui para tamu 25: Antar emak check up di RS 26: di rumah 27: Ke rumah Badu, pucuk 28,29: Ke rumah Laren 30: Antar mertua dan adik-adik ke Airport 31: Siap siap balik ke Gresik 31 malam- 1 Agst siang: di Malang 1,2,3,4,5,6 Agustus: di rumah 7 Agustus: Perjalanan ke NTT di mulai dari Kupang  15 Agustus: Perjalanan ke Sumba  Hehe, sebuah pengingat betapa padatnya hari-hari yang dilalui usai akad. (Jauh sebelum akad pun harus menyiapkan banyak hal :)) | Alhamdulillah berkat kuasa Allah dan juga partner yang luar biasa semuanya dapat terlewati dengan lancar). Benar kata banyak orang ketika mendoakan diatas pelaminan "... selamat menempuh hidup baru." Wush! Seusai akad selesai, dunia serasa berubah menjadi 'asing', begitu banyak hal yang perlu dipelajari, seperti tidak berpijak diatas tanah, berhari-hari aku sampaikan kepada suami "Seperti masih mimpi"

Menjalani Misteri

Gambar
Sebagai orang yang beriman, kita diajarkan untuk meyakini bahwa -rizqi, jodoh & maut- adalah misteri yang hanya Allahlah Maha Mengetahui. Berbicara terkait 3 hal itu, banyak sekali para ulama yang menjelaskan bagaimana konsep "taqdir" yang berkolaborasi di dalamnya, baik rizqi, jodoh dan maut. Dan tentang jodoh, saya ingin mengabadikannya lewat tulisan. Saya ingin melanjutkan jawaban misterius yang pernah saya tulis hampir 4 tahun yang lalu *Waduh, cukup lama rupanya, xixi. Sebuah jawaban terkait komitmen yang saya sengaja tuliskan di blog, agar mudah dibaca dan diingat kembali. Dan sebelum melanjutkan ke part 2 ini, agar nyambung yuk baca part 1nya dulu....  And here we go...  Hari itu, saya membuka salah satu media sosial -sebuah nasihat dari seorang ulama, lebih tepatnya Ustadz Abdul Somad, beliau mendapat pertanyaan dari jama'ah terkait taqdir mencintai, apakah itu sebuah pilihan?- UAS menjawab seraya menuliskan di papan putih "Taqdir itu ada yang bisa memili

Sisi lain

Gambar
Well , Alhamdulillah ala kulli haal memasuki hari terakhir bulan puasa, hari-hari yang dilewati begitu menakjubkan. Setiap insan tentu memiliki kisah tersendiri dalam menjalani Ramadhannya, begitupun denganku. Hehe:) Tahun ini rasanya berwarna sekali, meski nampak ya rutinitas "biasa". Soal target, soal capaian Alhamdulillah bisa tercover dengan bijak, hehe gak berani bilang baik nih soalnya tentu masih banyak sekali PRnya, tentu menjadi hamba yang maksimal menjalani setiap ibadah wajib pun sunnah, namun terus bertekad next harus lebih baik. (Semoga Allah ridhoi bertemu dengan bulan mulia ini)  Sepuluh hari terakhir Ramadhan yang di jalani di rumah memiliki kesan tersendiri, oh ya jika tahun sebelumnya bisa menikmati sholat tarawih di masjid selain masjid sekolah dan musholla rumah, rupanya tahun ini tidak bisa di rasakan tersebab ketidak mungkinannya. InsyaAllah tidak mengurangi bahagianya bisa terawih berjamaah tanpa ada kendala -pandemi-. Apalagi pemerintah sud

Suatu saat nanti

Seperti subuh ini, ku melihat bentangan langit yang tak terdistraksi oleh gedung-gedung tinggi, di depan kantor sekolah melihat dan menikmati syahdunya sayup-sayup bacaan kalam Allah, huruf perhuruf, kata perkara hingga ayat per ayat yang terbata untuk di hafal, meski sesekali teriakan anak-anak, gemuruh tawa memecah konsentrasi aku terus menikmatinya. Sudah pasti, suatu saat nanti aku akan merindukan moment indah seperti ini.  Masrifatun Nida' Gresik, (yang baru ditulis) 26 Ramadhan 1443H

Nikmat tiada tara

Betapa banyak hal yang membuat tertegun, membuat hati begitu lapang bersyukur, ya Allah engkau mengkaruniakan hal-hal yang membuat jiwa semakin bertafakkur.  Hari-hari yang dilewati dengan lancar (meski tidak semudah itu, tetap bisa berjalan), bertemu dengan orang-orang baik, lingkungan yang mendukung, kegelisahan yang berubah menjadi ketenangan kala kita benar-benar mengusahkan dengan ketulusan. Semoga Allah senantiasa memberikan petunjuknya dan keberkahan di setiap keputusan.  Masrifatun Nida' Gresik, 21 Ramadhan 1443H

Nabila namanya

Gambar
Tulisan ini telah di tulis semenjak Nabila menyelesaikan 26 juznya. Alhamdulillah  Nindya Nabila Anindita, yang akrab dipanggil Nabila ini berasal dari Surabaya. Anak manis yang punya tekad masuk program Takhashush di SMPIT Al Ibrah telah mewujudkan cita-citanya kala duduk di kelas 7. Siang itu, Nabila yang diantar keluarganya mulai memasuki rumah tahfidz, dengan langkah pasti ia disambut oleh kawan-kawan lainnya yang sudah lebih dulu datang. Keeseokan harinya, ketika semua berkumpul bersama, saling berkenalan, saling bercengkerama dan tertawa. Ustadzah bertanya kepada setiap anak takhashush yang sedang duduk dihadapannya. Salah satu pertanyaannya adalah "Berapa target hafalan yang ingin kalian capai di takhashush ini?" Dan tiba giliran pada Nabila, dengan senyum ia lirih menjawab "InsyaAllah 15 juz, ustadzah". Detik itulah Allah mengenggam tekadnya. Hari berlalu begitu lambat di awal-awal perjalanan, segala rasa pernah di rasa, mulai dari suka-duka, ter

Adakah yang lebih indah selain berharap kepada Allah?

Hati yang senantiasa yakin terhadap setiap ketetapanNya. Percaya disetiap yang terjadi tersebab jalan manis yang Allah wujudkan untuknya.  Maka, Adakah yang lebih indah selain berharap kepada Allah?  "I am not worried about whether my du'a will be responded to, but rather I am worrried about whether I will be able to make du'a or not. So if I have been guided by Allah to make du'a, then (I know) that the response will come with it". - Umar ibn al-Khattab (ra) Masrifatun Nida' Gresik, 05 Ramadhan 1443H

Jilbab bunga biru

Gambar
Malam itu, aku dimasukkan dengan terburu oleh tuanku dalam kresek putih, ditempatkan diatas gamis biru yang senada dengan rupaku, yah jilbab bunga biru itulah aku.  "Tumben sekali aku dimasukkan dalam kantong kresek malam-malam, tak seperti biasanya" Bisikku rupanya menganggu dengkuran gamis biru, ia menyuruhku diamlah saja, nanti akan pasti tahu.  Aku pejamkan mataku, dan tiba tiba aku sudah berada dalam ruangan yang baru, tuanku nampaknya sedikit keberatan menentengku masuk ke dalam kamar dan meletakkanku sementara di sampingnya. Aku diam saja (Haha, memang itu keahlianku, jika aku malah menggerutu mungkin aku bisa saja membuat buyar lamunan tuanku)  Pagi datang, nampak gelisah tuannku, seperti ada yang ia khawatirkan, seperti ada yang ia cemaskan. Aku si jilbab bunga biru ia raih dan ia setrika, tanpa pikir panjang tuanku mengambilku. Badanku mulai terasa panas, kembali licin dan rapi. Usai hilang kusutku, tuanku kembali sibuk dengan pena dan buku catatannya, i

23.23

Masih terjaga disaat semua manusia terlelap merajut indah mimpi-mimpinya, matany.a masih awas melihat sekeliling, hatinya ia luruskan, otaknya semakin bergumuruh mana kala ia ingat ini itu. Memikirkan esok bagaiamana jadinya. Namun, ia mencoba mengingat kembali kejadian kemarin. Bukankah sama? Ia pun bingung untuk melangkah, tapi entah sudah terbiasa atau mencoba biasa menghadapinya. Ia lakukan, ia berbaik sangka, ia optimis, ia doa. Yah, semua terlewati baik-baik saja. Pukul 23.23 ia menutup smartphonenya bergegas mengambil wudhu, melanjutkan ritual sebelum terlelap diatas labuan kelelahannya. Esok, semua akan baik-baik saja kan? Lirih, ia berbisik di ujung doanya. Masrifatun Nida' Gresik, 03 Ramadhan 1443H

Saling menjaga

Ada banyak hal di luar kuasa kita, manusia sering kali terlena dengan kekuatannya, amnesia mana kamampuannya seakan menjadikan ia serba bisa. Bisa jadi, hari ini jalanan yang sedang engkau lewati terasa mudah, atau perjalanan yang sedang kau usahakan dengan si(apapun) itu terasa begitu ringan, Sadarkan pada dirimu, bahwa kau patut untuk -saling menjaga- untuk tak bosan mengingatkan, suka cita yang diterima ini adalah bersebab dari keridhoaanNya.  Masrifatun Nida' Gresik, 02 Ramadhan 1443H

Ridho atas ketetapan-Nya

🎼🎼 Marhaban yaa Ramadhan, Marhaban yaa Ramadhan, Marhaban ya Syahrus Shiyaam Menjadi bagian dari muslim seluruh dunia yang bersorak riang gembira menyambut kehadirannya. Bulan penuh mulia, bulan suci yang senantiasa ditunggu kehadirannya. Euforia untuk menyambutnya sudah jauh-jauh hari terasa.  Rupanya ada banyak keadaan yang dirasa kala Ramadhan datang menyapa, ada yang tengah di uji Allah sedang sakit dan harus opname di RS, ada pula yang udzur syar'i tak bisa tuk menunaikan terawih perdana yang begitu ia dambakan. Namun, bukankah tak mengurangi sedikitpun rasa bersuka cita akan kehadirannya. Ada letak ridho yang terpatri.  Seketika saya ingat nasehat seorang ustadz, bagaimana bisa kita tahu kalau Allah Ridho terhadap apa yang kita lakukan? Jawabannya adalah: Ketika kitapun Ridho menerimanya, ikhlas menjalani setiap momen yang sudah di takdirkannya, memahami bahwa semua ini pasti ada hikmahnya.  Mengawali hari pertama Ramadhan ini, Firman Allah ini menjadi penutup sekaligus pen

Teguran

Aku sudah menyadari hal ini sejak lama, sejak kata-kataku masih tersimpan rapi di dalam sanubari, atau ketika aksara masih bersemayam di dalam otakku, bahwa: Suatu saat ia akan menjelma menjadi tamparan yang keras ketika aku sedang putus asa, atau menjelma menjadi penakluk yang teduh ketika hati mulai payah, atau menjelma menjadi penyejuk di tengah gersangnya nasihat, bahkan bisa menjelma menjadi humor yang membuatku tertawa.  Hari ini, aku membisikkan kata dan menuliskannya seenakku saja (bisa di notes hp, di buku diaryku, di sosial media yang kupunya, atau di blog). Dan pada hari yang berbeda, ketika perasaanku sama ataupun tak sama seperti kala itu merangkainya, rupanya dia sudah menjelma menjadi "teguran" yang menyadarkan.  Masrifatun Nida' Gresik, 16 Maret 2022

Bersyukur Lebih-lebih

Gambar
Masih ingatkah kita ketika masih kecil, berharap mendapatkan sesuatu, ingin membeli barang, lalu menyampaikan ke orangtua. Tak lama, apa yang kita inginkan di wujudkan. Kita berterima kasih kepada beliau. Ada gemuruh bahagia luar biasa tak terkira. Rasanya hari itu luar biasa. Hari dimana senyum lebih manis dan merekah.  Lebih-lebih kita mendapatkannya dengan tangan sendiri. Betapa bersyukurnya kita dengan "pencapaian" itu. Dan betapa bangganya kita dengan perjuangan itu. 

22.44 PM: Penghujung Januari

Bagaiamana kabarnya teman-teman? Ngelewatin 31/365 hari yang mengasyikkan dan mendebarkan di tahun ini. Banyak hal yang sudah hinggap dan menetap di kehidupan kita. Malam ini, bersyukur bisa luangin nulis di detik-detik pergantian bulan. Hehe :) Tanggal terakhir di bulan pertama tahun baru, mungkin sebagian orang telah merealisasikan resolusinya. Apa kabar saya? Kok saya makin kesini ngerasa bahwa tahun ini tidak mempunyai ambisi berlebih, atau emang gak sekreatif tahun-tahun sebelumnya yang antusias banget nulis di kertas trus di tempel di almari setiap harapan-harapan? "Lebih ke-berusaha menjalani maksimal setiap kesempatan, mendoakan impian-impian yang belum tuntas terealisasikan dan tentunya memandang hidup lebih sederhana." Cuma pengen ngingetin diri sendiri, bahwa bulan ini tuh fluktuatif banget rasanya hati, fisik dan mental. Mulai dari permulaan bulan yang stay di rumah, bisa baca buku sesuka hati, lanjut masuk kerja di pekan kedua yang ritmenya jauh berbeda, nikmat