Menjalani Misteri

Sebagai orang yang beriman, kita diajarkan untuk meyakini bahwa -rizqi, jodoh & maut- adalah misteri yang hanya Allahlah Maha Mengetahui. Berbicara terkait 3 hal itu, banyak sekali para ulama yang menjelaskan bagaimana konsep "taqdir" yang berkolaborasi di dalamnya, baik rizqi, jodoh dan maut. Dan tentang jodoh, saya ingin mengabadikannya lewat tulisan.

Saya ingin melanjutkan jawaban misterius yang pernah saya tulis hampir 4 tahun yang lalu *Waduh, cukup lama rupanya, xixi. Sebuah jawaban terkait komitmen yang saya sengaja tuliskan di blog, agar mudah dibaca dan diingat kembali. Dan sebelum melanjutkan ke part 2 ini, agar nyambung yuk baca part 1nya dulu.... 

And here we go... 
Hari itu, saya membuka salah satu media sosial -sebuah nasihat dari seorang ulama, lebih tepatnya Ustadz Abdul Somad, beliau mendapat pertanyaan dari jama'ah terkait taqdir mencintai, apakah itu sebuah pilihan?- UAS menjawab seraya menuliskan di papan putih "Taqdir itu ada yang bisa memilih dan ada yang tidak bisa memilih, maka mencintai adalah taqdir yang tidak bisa memilih, kita tidak bisa memilih jatuh cinta kepada siapa, dimana dan kapan. Tetapi respon atau tindakan kita dalam memperlakukan cinta itulah yang bisa kita pilih."

Dari situ hati saya semakin mantap, bahwa cinta adalah persoalan yang sangat sentimental, dan kita harus berani melepaskan atau memperjuangkan. Berbicara soal cinta tentu salah satu misi yang diinginkan adalah bersama menjalani kehidupan ini tuk meraih visi yang diharapkan. Dan tidak lain melalui jalan-jalan perjuangan yang Allah ridhoi hingga melangsungkan pernikahan. 

Layaknya tulisan saya empat tahun yang lalu, meski tidak sedetail yang saya tuliskan poinnya, meski tak saya rinci seperti yang ada di diary, Allah menjawab kontan segala permintaan hamba yang super lemah ini. Laki-laki misterius itu datang di waktu yang tak dikira dari arah yang tak dinyana, di saat hati sudah sangat pasrah atas segala ketetapanNya. 

Kita sama-sama merasakan taqdir yang tidak bisa memilih itu, dan sedang berjuang bersama menjalani taqdir yang bisa kita pilih, mengambil respon untuk bersama menggenggam erat menuju bahtera samudera luas bernama pernikahan.

Kita sedang bersama menjalani sebuah misteri. 

Blurb
Aku menuliskannya mungkin jauh sebelum kita bertemu. Ada banyak hal tak terduga yang membuatku semakin takjub kepada Sang Pencipta. Bagaimana tidak? Allah kirim ciptaannya yang rasa-rasanya sudah tidak mungkin, tapi datang dengan penawaran menarik. "Maukah kamu berjuang bersamaku?" Kalimat yang sangat persis dan masih aku ingat betul. Aku terdiam di ujung genggaman, seribu kata hilang, dan hanya muncul satu kata. "Maksudnya?" aku tiba-tiba menjadi manusia setengah sadar, takut akan mengambil keputusan, bingung akan deretan aksara yang baru saja dilontarkan. 

Kamu masih begitu sabar menunggu jawaban, aku butuh dijelaskan. Kamu pelan-pelan telaten mengambil diksi agar aku paham. Dan dengan mengambil napas panjang, kamu meyakinkan. 

Dan perjalanan mulai di perjuangkan~

Kamu, laki-laki ajaib bagi semestaku. Laki-laki pemberani yang datang dari tempat yang tak pernah kuduga. Layaknya kata-kata yang sering kau utarakan "Saya ini laki-laki sederhana yang kebanyakan mimpi. Mantapkan hati ya" Itulah kamu, dengan ketangguhanmu. Dan kini, izinkanku menerimamu, mewujudkan salah satu impian itu. -Berjuang Bersamamu-

Masrifatun Nida'
Rumah, 2022

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah