Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

POTENSI (Ending, permulaan, dan tujuan)

Akhir desember, tiga puluh satu sebagai awal menuju tahun yang baru . Lalu, menafakkuri serta menginsafi diri yang lampau dan menuliskan azzam serta harapan di tahun mendatang. Hari ini sebagai penanda, hari ini sebagai pengingat, bahwa 360 apa saja yang sudah diperbuat.   Saya pribadi menganggap bahwa 2017 memberi banyak sekali kesan sejak awal tahunnya, betapa banyak sekali hal-hal baru yang terwujud di tahun ini. Bertemu manusia-manusia baru, pencapaian yang baru, meyakini bahwa diri sudah tak seperti dulu lagi. Sudah banyak sekali hal-hal yang penuh konsekuensi. Bagaimana denganmu?  Dan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang banyak sekali mengharapkan ini itu, kali ini saya pribadi seakan habis harapan, namun bukan berarti targetan-targetan tak ada, kali ini harapannya adalah melanjutkan rentetan harapan dan impian di tahun kemarin yang belum kesentuh, serta melihat coretan yang beberapa tahun lalu sudah tertulis rapi untuk (target jangka pendek, jangka menengah, hing

Semesta mendukungmu

Hukum ketertarikan Michel J Losier, dalam bukunya Law of Attraction  menyebutnya bahwa: “ HukumKetertarikan adalah segala sesuatu yang kita pikirkan dengan segenap pikiran, baik hal yang positif maupun negatif, akan datang dalam kehidupan kita.” Singkatnya bahwa apa yang kau pikirkan dengan fokus, apa yang kau minta dengan tulus, harapan2 yang kau panjatkan pada “kekuatan alam semesta” itulah yang akan kau tarik masuk dalam hidupmu. Beberapa waktu lalu ketika saya ikut dalam ruang diskusi, law of attraction sempat disinggung, hingga pada akhirnya saya ber kontemplasi sendiri, memikirkan dengan penuh apa yang terjadi pada diri sendiri dan sekeliling ini. Dengan membaca beberapa artikel dan juga mencari apakah yang dimaksud secara detail dengan hukum ketertarikan ini, saya putuskan untuk membagikan sedikit tentang apa yang saya ketahui.  Beberapa waktu ini, saya dapati, setiap individu adalah pejuang. Ia sedang memperjuangkan banyak hal dalam hidupnya. Dari yang banyak

Kamu teramat baik, masa lalumu tidak!

"Hari ini harus lebih baik dari kemarin: Jika hari ini lebih baik dari kemarin, kau beruntung! Jika hari ini sama seperti kemarin, kau merugi!  Jika hari ini lebih buruk dari kemarin, kau celaka! Esok hari harus lebih baik dari hari ini." Demikianlah tepatnya kemarin pagi saya diingatkan oleh pembina upacara di sekolah. Kata-kata yang sudah tak asing lagi di telinga, namun sungguh mewakili kualitas pribadi kita dari setiap hari yang kita lewati. Lalu adakah manusia yang tak pernah berbuat salah? Yang setiap harinya selalu baik-baik saja? Jawabannya tidak ada. Ribuan hari telah terlewati, begitu banyak pembelajaran yang harusnya penuh untuk dikantongi, namun nyatanya banyak yang telalu lengah dengan kesempatan yang ia punya, ia lupa untuk memperbaiki kualitas hidupnya bahkan akhiratnya, ia terpaku pada masa lalunya, masa kemarin yang ia kira tak ada kesempatan lagi tuk berbuat lebih.

Kelak, mampukah aku setangguh engkau, wahai ibu?

(Bagian termulia- perempuan) "Siapa yang menghebatkan kita? Beliaulah Ibu. Ibu yang tak pernah merasa beban membawa kita sembilan bulan.  Ibu yang melahirkan kita lalu mempertaruhkan nyawanya. Ibu yang dengan kesabarannya, merawat, mendidik lantas menumbuhkan kita. Ibu yang tak pernah marah meski sering kali kita berbuat salah. Ibu yang dengan ikhlas melepas kita menuju tempat singgah guna menuntut ilmu dalam waktu yang lama. Lalu, Ibu yang sanggup menutupi air matanya kala kita kelak sudah tak tinggal serumah.    Lantas, sudah sampai mana baktimu padanya?" Sama seperti subuh-subuh yang lalu, selepas berjama'ah bersama dan mempersiapkan semuanya, berpamitan kepada sanak keluarga dan saudara, perempuan yang bersama dalam satu shaf itu telah siap mengantarmu hingga di pintu depan rumah, adik laki-lakimu siap mengantarmu juga, lalu adegan yang selalu sama selalu tercipta, haru biru saling melepaskan. Dan diam-diam kau naik diatas roda dua sambil sesunggukan me

Akan kuadukan kau pada Tuhanku! (Jerit gadis kecil Palestina)

Gambar
Sejak dulu... Yang Ia tahu bahwa Negeri ini begitu mulia. Nabi Muhammad pernah menjejakinya, seusai shalat, Isra' di dalam masjidnya kemudian menuju langit ke tujuh, mi'raj namanya.  Keberkahan telah meliputi alam suci ini. Maryam telah melahirkan Isa. Lalu kelak dipercaya Isa turun disini. Dan juga, pahala seribu kali telah menanti ketika bersujud di dalamnya. Namun Sekarang... Yang Ia tahu hidupnya di kepung ketakutan, kekhwatiran dan kesedihan. Tiba-tiba ayahnya berteriak meminta pertolongan. Ibunya bersimbah darah tak terselamatkan. Semua gelap, mencekam dan pekat. Sebab listrik telah padam. Kotor sebab air sungguh kekurangan. 

Engkau sangat berharga, jaga kehormatanmu!

(Bagian terpenting- perempuan) Suatu ketika , Q: Kapan sih kita diwajibkan pakai baju muslimah lengkap? A: Ya kewajiban kita dimanapun dan kapanpun ketika di luar rumah, (dan wajib memakainya juga selama di dalam rumah ketika kita bersama non mahram) Q: Ribet banget ya? Kan harusnya enak kemana-mana menyesuaikan, kayak ke kampus, trevelling, berolahraga, itu kan beda semua harusnya, palingan pakai baju muslimah pas ada pengajian, itu baru cocok. A: Gitu ya, kok makin ribet? Hehe Q: Bukan ribet kalau itu, itu namanya punya style, gak kayak "emak-emak". A: Itu sih menurutmu. Q: Trus menurutmu bagaimana pakaian "style" muslimah itu? A: Sangat sederhana, "Jika kau mengenakan pakaian itu, engkau yakin dengannya bisa kau gunakan untuk sholat kepada Rabbmu (yang terlihat hanya wajah dan pergelangan tangan)" Q: Oh jadi begitu menurutmu. A: InsyaAllah versi agama kita demikian. 

PEREMPUAN

(Bagian utama) Ada ketertarikan lebih ketika perempuan menjadi bahasannya, banyak hal yang semakin membuat saya tertarik, benar benar tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai perempuan. Hingga detik ini masih terus belajar. Jika ada yang mengatakan perempuan memiliki nilai lebih setelah adanya gerakan feminisme, jujur dengan tegas saya katakan. Saya tidak setuju, saya anti gerakan feminisme. Kenapa? Begini, feminisme lahir dan berkembang pesat sekitar akhir abad 19an, dipelopori oleh perempuan Eropa yang menganggap butuhnya kesataraan perempuan terhadap laki laki (gender), begitupun di dunia Timur ternyata berkembang seiring banyaknya yang pulang kedaerah Timur setelah melakukan studi di Barat. Feminisme dianggap gerakan yang benar benar mengangkat derajat perempuan. Saya tidak setuju, tersebab kenapa? Sebab jauh sebelum abad 19, hadirlah sosok pendobrak "kejahiliyaan" pemikiran masyarakat terhadap perempuan, ialah Nabi Muhammad SAW yang menempatkan pere

KATA KATA KITA

Bismillah , "Fal yaqul khoyron aw liyashmut" (Katakanlah kebaikan atau (jika kau tak bisa ) maka diamlah ) Demikianlah yang disabdakan oleh teladan terbaik kita, Muhammad Saw. Dalam kehidupan sosial kita, pastilah kita telah bertemu dengan bermacam-macam manusia. Secara realita, bertemu dengan sebagian manusia yang diem, kalem, setiap kata yang keluar diatur, ditata, dijaga dengan baik. Dan ada sebagian manusia lagi yang belum juga hendak bertemu dan berbicara dengannya, kita sudah kedahuluan takut sebab sudah dipastikan kata-kata yang akan keluar lebih ke arah negatif, bahkan terkadang tak disuruh berbicara, ia sudah komentar tentang banyak hal, sana-sini tanpa ada filter bahkan rem.  Lantas bagaimana dengan kita? Yups, kita punya banyak kesempatan untuk perbaikan diri, pilihannya ada pada kita pastinya. Jika interaksi secara langsung saja sudah ada adab atau tata caranya, pastilah aturan dalam berinterkasi (pemakaian kata dalam berbicara) secara tidak langsung ha

Klakson Kehidupan

Pahamilah !  Tepat berada di tengah-tengah jalanan, berhenti di rentetan depan lampu merah-kuning-hijau, terpaku sejenak lalu beranjak kemudian, sebab ada mata, tangan dan hati yang waspada melihat lampu hijau sudah menyala. Namun, tak seperti waktu itu, tiba-tiba saya -dikagetkan- oleh suara klakson, suara yang amat menyebalkan bagi saya, semenjak berani mengendarai roda dua di kota yang jalanannya besar nan padat, saya bergumam "yang pelan-pelan bersepeda , hati-hati , kan gak ada juga orang yang mau terjadi kecelakaan di jalanan , jadi pasti mereka pun hati-hati , tu gasmu hanya fokus dengan kendaraanmu , tak perlu bunyikan klakson , itu mengejutkan!" Begitulah kiranya pikiranku dulu saat bersepeda di tanah rantau. Sebab bagi saya, klakson apapun itu sungguh mengejutkan (baca: klakson mobil/motor, sirine pemadam kebakaran/ambulan). Namun, semua berubah semenjak saya berada di arena baru mengalami suatu kejadian baru. Dan seperti biasa ada satu hari saya waj

KEPUTUSAN

(Part 4 -end-)  Lagi-lagi memutar balik semuanya sebelum kita telah sampai di persimpangan ini, katanya setiap jengkal langkah kita harus yakin, apapun nanti yang terjadi harus siap. Dan saat inilah memang benar jawabannya , kita harus sudah siap. Mengikhlaskan apapun yang terjadi, meyakini bahwa Sang Eksekutor terbaik adalah Tuhan. Dan bagian kita adalah mantap mengambil pilihan, di persimpangan kali ini, harusnya tanpa ada yang gamang , semua harus memilih, yakin dan yang melakukan yang terbaik, meski sempat terhenti , berhenti sejenak, menarik nafas dan memantapkan jiwa raga, langkah harus terus melangkah, bahwa inilah sebaik-baik jawabannya . Keputusannya ada padamu . Tentang kita .  Masrifatun Nida' Rumah, 12 November 2017

GAMANG

(Part 3) Ku kira sudah usai perjalanan ini Namun Aku benar-benar salah Sebab persimpangan itu pilihan Pilihan pada siapa yang harus terus bergerak maju Pilihan pada siapa yang harus diam berhenti Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang? Gamang Sebab harus ada yang segera diputuskan Mengambil sikap bertahan atau berlari saja Gamang Ketika sudah mengambil sikap Apakah inilah jawaban Jawaban atas segala penantian di persimpangan .  Masrifatun Nida' Rumah, 12 November 2017

TERHENTI

(Part 2) Meski sesekali sesak itu mencoba mengadu Melirik di persimpangan kali ini Beberapa hanya berlalu lalang di depan mataku Sebab rupanya jalan kita sudah berbeda Entah kepada siapa yang harus terus bergerak maju Entah kepada siapa yang harus berhenti sejenak Dan sejatinya kita sama Sama sama harus bersabar menanti Agar tidak ada yang tersakiti Dan di persimpangan kali ini Ada kalanya kau harus bersiap melaju Ada kalanya kau ikhlas terhenti Bukankah begitu ?  Masrifatun Nida' Gresik, 11 November 2017

PERSIMPANGAN

(Part 1) Bulir bulir itu menetes, jatuh tepat berada di pijakannku Semakin lebat-lebat dan deras Basah bumi sebab langit sedang mengisyaratkan rindu Lalu , bagaimana denganmu ? Memasuki roda empat, dan dengan cepat ia melaju Menerobos hiruk-pikuk pusat kota baru Masih bersama dengan guyuran syahdu Dan aku mencoba menatap keluar jendela Sesekali menatap tepat depanku Lamat-lamat mengenang Dan kurasa ada sesuatu yang menyentuhku Kamu ? Dan sadarku bahwa Kali ini Kita berada di persimpangan jalan Lantas bagaimana?  Masrifatun Nida' Gresik, 10 November 2017

PRINSIP

Secara kamus besar prinsip merupakan "kebenaran yang menjadi dasar berpikir dan bertindak" Terlihat berat jika memang dianggap berat Terlihat susah jika memang dianggap susah Terlihat terpaksa jika memang dianggap keterpaksaan.  Bukankah seringkali kita terjebak pada prinsip-prinsip pribadi yang akan berbenturan pada lingkungan tertentu. Dan disitulah terjdi sebuah gejolak-gejolak penolakan atau penerimaan, pada siapa yang bertahan atau menghindar tak tertahankan.  Seringkali menyaksikan manusia usia 25tahunan kebawah tapi pemikiran sudah dewasa, sudah menjalani berbagai keputusan besar, misal pada ia yang sudah mampu mandiri dalam "usaha"nya tanpa meminta-minta kedua orangtuanya, mengambil resiko besar entah untung-rugi. Tapi ia siap! Lalu misal pada ia yang sudah berani mengambil keputusan menikah misalnya, menjalani kehidupan yang butuh banyak bekal ilmu, sebab akan banyak hal tak terduga kan? Tapi ia sudah siap! Lalu misal pada ia yang terus berjua

MENATA

Semangat senin! Dua kata yang harus terwakili di tiap hari senin, sebab kemarin baru saja ngerasain liburan akhir pekan, dan jeng-jeng harus memulai lagi "kesibukan" di awal pekan ini. Semangat senin semuanya ya  Ditiap awal minggu begini pasti banyak sekali perencanaan-perencana kita, mulai yang tingkatnya mengikuti diri sendiri ataupun yang terikat oleh pihak lain. Barangkali dan semestinya senin ini banyak yang harus diperbaiki dan terhadap apapun yang harus dibenahi.  Tentang jadwal kita yang rusak pekan lalu Tentang rencana kita yang tak tersentuh pekan lalu Tentang agenda kita yang tidak terlaksana pekan lalu Tentang mimpi kita yang belum terealisasi pekan lalu Dan inilah saatnya, senin menjadi kesempatan

PESAN SUARA

Suara rindu yang menggebu Menggebu kapan kita akan bertemu Bertemu hingga tiada sekat Sekat -sekat yang selama ini terbatas Terbatas oleh waktu dan jarak berliku Berliku sebab sudah tak selurus dulu Dulu yang kini menjadi tabungan yang syahdu Syahdu pada pertemuan-pertemuan yang lalu Lalu itu kita berjumpa Berjumpa dengan mudah Mudah bertatap muka dan bercengkrama bahagia Bahagia kini dan kemarin berubah Berubah sekarang menjadi pesan suara Suara kita Masrifatun Nida' Gresik, 01 November 2017

Persiapan diri menikmati fase "quarter life crisis"

Loha! kembali ke kotak berbagi saya. Semoga para pembaca dalam keadaan bahagia, hehehe. Setelah beberapa waktu lalu saya mencoba menjawab apa itu quarter life crisis , kali ini saya ingin berbagi sedikit mengenai -apa saja amunisi yang kita butuhkan untuk menghadapi fase quarter life crisis ? -   For your information , meski fase ini dialami oleh mereka yang berusia 25 tahun keatas, perlu kiranya kita persiapkan -jawaban terbaik- sejak saat ini (baca: sebelum usia 25 tahun). Iyakan? Langsung ke point amunisi-amunisinya ya, hehe :) 1. Buatlah prioritas hidup Semua orang itu punya target dan prioritas hidup masing-masing, oleh karenanya penting bagi kita punya pendirian dari apa yang hendak kita prioritaakan. Ingat!  Semua punya pilihan dan impian, dan semua berhak memilih jalannya masing-masing. Jadi prioritas dan targetan ini bisa kita bagi jadi 3, pertama jangka pendek, kedua jangka menengah dan ketiga jangka panjang. Dari sini kita mampu mengarahkan diri hendak kemana

Apa itu "quarter life crisis" ?

Quarter life crisis jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah keadaan krisis hidup seperempat abad, ini artinya keadaan yang dialami manusia usia 25 tahun keatas, keadaan ini merupakan perasaan dimana seseorang akan merasa hidupnya "ditekan lebih dalam" dengan pelbagai pertanyaan sederhana yang ia buat sendiri.  Seperti perjalanan manusia mulai dari bayi hingga tua, dari lahir hingga mati, ada satu fase yang dijalani yakni peralihan dari masa remaja menuju dewasa, di sini akan muncullah pertanyaan demikian: bingung belum lulus, bimbang kerja atau S2, galau soal pilihan pekerjaan, setelah itu pekerjaan yang dijalani bisa jadi engkau benci atau cintai, mulai tertekan disaat temanmu satu per satu sudah menikah, yang kessmuannya berasal dari keluarga, namun kemudian muncullah pertanyaan apakah bisa membanggakan keluraga, ingin mandiri dan tidak menjadi beban keluarga, lantas berpikir hidup macam apa yang hendak dijalani? -sungguh membenturkan antara idealis atau realistis

Banting Setir

Setiap langkah kita pasti punya banyak impian, jangka pendek semenjak kanak-kanak, jangka menengah hingga jangka panjang hingga dewasa dan menua kelak. Yang tertulis atau tak tertulis, yang tertempel atau tak tertempel, yang selalu teringat atau bahkan yang telah terlupakan, yang stabil ataupun yang terkadang berbeda arah.  Perjalanan akhir-akhir ini mengingatkan diri ini pada beberapa hal, terkadang yang idealis berubah menjadi realistis, ada yang ia semasa SMAnya masuk jurusan IPA, tak tahunya kuliah di bahasa, atau yang dulunya anak keagamaan masuk kuliah kesehatan, atau bahkan anak IPA masuk kuliah di jurusan hukum, begitupun setelahnya, ia yang kuliah di jurusan bahasa belum tentu memilih jalan yang sesuai dengan jurusan yang digelutinya dulu, atau ia yang belajar di kesehatan semasa kuliahpun memilih jalan baru tak seusai sarjananya, atau lulusan hukum yang belum tentu ingin mengabdi lewat lembaga formal itu, toh ada banyak anak teknik yang akhirnya memilih jadi -usahawan- (

Jum'at lalu telah berlalu

Embun telah lama menyingsing Berubah menjadi cerah rona kuning Pagi itu selepas istrinya mencuci baju putih miliknya, gadisnyapun telah bersiap merapikan lagi baju putih yang telah kering Ba'da bersiap diri dan meninggalkan roda dua yang telah dipanasi Ia memanggil anak lelakinya Tentu tak melupakan ritual memberi wewangian pada baju putihnya, wewangian khasnya hadiah dari salah seorang sahabatnya yang baru saja ke Baitulloh kala itu Tak lupa menyisiri rambut tak begitu tebal yang nampak senada dengan warna bajunya Dan dengan segera menuju ke rumah Allah dengan suka cita Hari bahagia, Jum'at 5 Ramadhan 1438 H kala itu

Teruntuk kids jaman "now"

"Jangan paksakan anakmu seperti kamu , karena ia diciptakan bukan di zamanmu . (Ali bin Abi Thalib ) " Diatas merupakan satu kutipan yang terus menjadi nasehat yang wajib direnungkan dan dilaksanakan dengan aksi nyata. Menatap dan berbaur langsung dengan zaman saat ini, waktu terus berputar dan kehidupan semakin dimanjakan dan dimudahkan dengan berbagai teknologi yang mutakhir. Berbagai teknologi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, orangtua, dewasa, remaja, kanak-kanak hingga balita. Tak menjadi suatu hal yang tabu bahwasannya semua lini baik -kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sosial-politik- manusia zaman sekarang sangatlah didukung oleh berbagai teknologi. Saya mengambil salah satu hasil teknologi yang sungguh berefek dahsyat. Bisa menunjang bisa pula semakin menghinakan. Ga dget. Siapa yang tak punya satu teknologi ini dalam kehidupannya? Hampir semua kalangan memilikinya, dari kalangan manapun. Saya ingin menitikberatkan pada kalangan kids jaman now, bag

Kerja bukan rutinitas biasa, jadikan ia ibadah!

Saya pernah membaca sebuah pesan, tapi maaf saya lupa siapa yg menuliskan, intinya adalah "Jika engkau digaji 5juta tapi engkau bekerja seperti orang yang digaji 10juta maka Allah akan mengganti 5juta sisanya itu dengan hal hal baik, mulai dari kesehatan yg tak ternilai, keluarga yang berkecukupan, anak-anak yang berbakti, ibadah yang teratur, dan tentu saja gaji yang barokah. Namun jika sebaliknya, jika engkau digaji 10juta tapi kerjamu seperti mereka yang digaji 5juta, siap-siap Allah akan ganti -kemalasanmu yang menyia-nyiakan 5juta- itu dengan ketidakbaikan, mulai dari kesehatan yang terganggu, keharmonisan keluarga pun berantakan, bahkan gaji yang terus dinilai kurang" Itulah sebuah pesan yang selalu saya pribadi ingat, dalam hal apapun, dalam bentuk kerja apapun. Jika dulu semasa kuliah saya mendapat amanah dalam hal "kerja" konsep itu yang saya terus dengungkan dalam hati. Namun namanya manusia biasa yang sering mengeluh, sayapun terkadang terlena tak be

Pohon teduh yang berasal dari dedaunan mungil

Dedaunan mungil itu bisa jadi yang paling bermanfaat | Seringkali kita terjebak pada ia yang tertinggi pangkatnya, tahtanya dan kedudukannya adalah ia yang memiliki sederet gelar, penghargaan yang tak terhitung, atau materi yang begitu melimpah ruah. Sayangnya, kita lupa pada mereka yang 'kecil' tapi berpengaruh, meski tanpa sederet gelar bahkan apresiasi lebih, mereka tulus mengabdi. Seperti tukang sopir yang tak bosan membawa penumpang ke tempat yang ia tuju, bisa jadi si sopir sudah bosan atau muak melulu kesitu, tapi dengan sabar ia layani si penumpang dengan senang hati. Bisa juga para penjaga wahana permainan di tempat-tempat permainan yang kita kunjungi, entah sudah keberapa ia nyalakan tombol on off dan menyapa pengunjung, ia tetap setia saja melayani, kadang juga mendapat bonus sunyum ramah mereka. Ya banyak manusia yang tak perlu berpangkat tinggi namun berefek memberi senyum bahagia pada kita.  Bisa jadi kita 'hanya' menjadi dedaunan mungil bagi yang lain

TERIMA KASIH

"kita menjadi , tersebab adanya mereka" Sir Edmund Hillary, Siapa yang tidak kenal dengan Sir Edmund Hillary? Dialah sang penakluk Puncak gunung tertinggi Everest, Himalaya. Dengan ketinggian 8.850mdpl. Yang terkenal dan dikenal sebagai orang pertama yang sanggup menaklukkan puncak tertinggi itu. Namun, jika kita ditanya siapakah dia Tenzing Norgay? Sebagian dari kita akan menjawab -kurang tahu atau bahkan tak tahu-.  Singkat cerita, dari Sumber buku yang pernah saya baca begini "Tenzing Norgay adalah pemandu Sir Edmund Hillary kala itu, disepanjang jalan Ia selalu didepan, namun ketika sudah hampir sampai pada ketinggian tertinggi itu, Ia mempersilahkan Sir Edmund Hillary untuk maju kedepan dan memimpin rombongan. Jadi, benar jika Sir Edmund Hillary menjadi manusia pertama yang sampai pada ketinggian itu. Tapi? Siapa yang mengantarkan Ia sampai disana? Ialah Tenzing Norgay. Ketika para wartawan sibuk mewawancarai Sir Edmund Hillary, hanya ada satu wartawan yan

Hijriyah Baru, momen perbaikan diri

Ada kata paksa yang terpaksa untuk membuat kita benar-benar memahami bahwa hal itu bukanlah paksaan. Di Momen tahun baru yang selalu diagung-agungkan beberapa pihak, namun ia luput terhadap esensinya. Ia yang tak belajar banyak dari hakekat apa itu -baru- Mengingatkan kembali pribadi ini tentang sejarah singkat mengenai Hijrahnya sang Baginda Rasulullah SAW.  Mengutip di laman resmi wikipedia bahwa, Tahun Baru Islam merupakan suatu hari yang penting bagi umat Islam karena menandai peristiwa penting yang terjadi dalam sejarah Islam yaitu memperingati penghijrahan Nabi Muhammad saw. dari Kota Mekkah ke Madinah pada tahun 622 Masehi. Peristiwa bersejarah itu terjadi pada 1 Muharram tahun baru bagi kalender Hijriyah. Namun Tahun Hijrah Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah itu diambil sebagai awal perhitungan bagi kalender Hijriyah.

Teman Baik

Masih seperti di pagi yang harus terus beradaptasi, dengan lingkungan baru, suasana baru, orang-orang dan kebiasaan baru. Sesuatu baru telah di mulai. Bersama mereka yg terus memberi kesan terbaik setiap harinya.  Pagi itu, setelah subuh dimulai halaqoh beberapa santri melanjutkan muroja'ah hafalannya guna memantapkan dan memantaskan diri menuju Ujian Kenaikan Juz, juz 6 kali ini, namun terlihat dari mereka ada yg tidak semangat. Akhirnya ustadzah disampingku memberi nasehat "manfaatkan waktu halaqoh dengan sebaiknya, kapan kalian ada waktu jika tidak saat ini, guyon dan cerita itu bisa kapan saja, tapi menghafal belum tentu"

MERDEKA ITU HARUS NYATA

MERDEKA ITU HARUS NYATA Merdeka itu harus nyata Nyata bukan hanya perayaan biasa Nyata membawa pesan istimewa Nyata benar-benar merdeka Nyata terhindar dari belenggu-belenggu penista Merdeka itu harus nyata Nyata membawa kebahagiaan pada seluruh yang merasakannya Nyata bahwa semua hak telah diterima tanpa melalaikan kewajibannya Nyata akan terus memperjuangkannya sampai nyawa taruhannya

KUNCINYA ADALAH PENDIDIKAN

Kutipan puisi dalam buku 'Restorasi Pendidikan' Jauh sudah negeri ini melangkah Berjalan rintih tak tahu arah Panggung globalisasi yang kian tumpah Kian menjebak diri dalam identitas sampah Asa tuk melangkah kian hari kian pesimis Tersungkur dalam lingkar eksperimen borjuis Hingga terbuai dalam blantika hedonis Pluralitas kini tak bermakna bhineka Sang Burung Garuda hanya menjadi pajangan bak boneka

Anak panti itu menyadarkanku

Dari Ia , belajarlah ! Dari Ia , sadarlah !  Kejadian sederhana sepanjang perjalanan pulang saya kali ini, akan mengingatkan saya pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Pagi itu, setelah subuh saya memutuskan untuk pulang dari Malang ke Gresik. Sepanjang perjalanan banyak kejadian yang saya lihat, beberapa diantaranya adalah: kendaraan yang tiba-tiba mogok di tengah jalan, akibat ban bocor atau yang lainnya, macet ditengah jalan hingga berjam-jam akibat ada kecelakaan, hingga ada yang tidak tahu pula bahwasannya di perjalanan kali ini akan mengakhiri hidupnya. Dan kesemuannya mampu "menghambat" rencana awal orang-orang tersebut.

Seberapa pentingkah 'kita' dalam membentuk keluarga (?)

Sem ua akan kembali ~ jika memang ada tempat kembali, maka rumah adalah satu-satunya, dan keluarga ada di dalamnya . Kita sekarang adalah kita yang lahir dari unit terkecil bernama keluarga. Jika posisi kita saat ini sebagai anak, maka seiring berjalannya waktu maka predikat itu akan bertambah, kelak kita akan menjadi seorang (menantunya mertua, istri/suami, hingga menjadi ibu/bapak dalam keluarga baru) Sebelum pembahasan rumit menuju kesana, saya akan fokus kepada pribadi yang disebut 'kita'. Bak sebuah petuah yang masyhur menyatakan bahwasannya: Jika unit keluarga itu bagus, maka masyarakatnya pun ikut bagus.

Tentang Bekal

Di setiap kejadian selalu mengingatkan. Mengingatkan pada sosok yang selalu di rindu. Ialah almarhum bapak yang tak pernah jemu untuk menasehati anak-anaknya semasa hidup beliau. Dan satu hal yang paling selalu diingat saya pribadi adalah "nasehat ketika pamit untuk meninggalkan rumah" Di setiap pagi hari kala itu, ada hal yang wajib dilakukan sebelum berangkat sekolah, pamit kepada kedua orangtua, dan bapak selalu bilang dua hal, pertama (hati-hati) dan yang kedua (jangan lupa bawa bekal)

Kotak ajaib itu bernama perjumpaan

Kalau ada sumur di ladang Dapatkah kita menumpang ma ndi Kalau ada umur panjang Tentulah kita bertemu lagi Pantun sederhana yang sarat makna bagi saya terkhususnya, ya mungkin pada umumnya bagi kawan semua. Yes! Pantun yang sering dibuat contoh di zaman sekolah dasar, dan itu menjadi salah satu pantun favorit saya hingga kini. Hehe😁😁 Anyway, hidup ini penuh misteri. Salah satu misterinya berupa sebuah perjumpaan. Hidup kita selalu ada manusia-manusia yang datang silih berganti, atau bisa jadi beberapa diantaranya menetap dalam hati. Ada yang hilang begitu saja dengan cara sederhana atau bahkan rumit. Ada yang menetap pula dengan cara spesial bahkan mungkin mengagumkan. Keduanya memiliki berbagai keunikan tersendiri.

Ada apa dengan 'Aplikasi' di media sosial kita?

Singkat cerita, saya adalah sesorang yang termasuk kepo dengan aplikasi-aplikasi baru keluaran orang-orang canggih masa kini. Maka dari itu, tanpa berharap mengurangi rasa ingin tahu saya untuk memilikinya saya akan segera mengunduh aplikasi tersebut, ya salah satunya adalah aplikasi telegram. Sedikit sejarah munculnya telegram di Indonesia yang saya search di google. Bahwa: Sekarang nama Telegram “diambil” oleh sebuah startup sebagai julukan untuk aplikasi yang mereka kembangkan. Seperti telegram aslinya, aplikasi ini juga difungsikan untuk mengirim pesan tertulis. Hanya saja dengan fitur, interface dan melalui perangkat smartphone, tablet dan desktop.

Berniat, lalu periksa dan perbaikilah jika salah!

A da yang lu pa bahwa semua pekerjaan yang dilakukan harus dengan niat . Ada yang ingat bahwa semua yang dilakukan dengan niat namun kurang tepat dalam berniat~ Niat adalah tahap awal membentuk bagaimana pekerjaan itu bernilai atau apakah hanya sia-sia. Oleh karenanya, perbaiki niat, niat hanya untuk mencari Ridho Allah.  Sebagaimana hadist pertama dalam hadist Arba'in karya Imam Nawawi,

Pertanggungjawaban

Tidak ada kesia-siakan yang terjadi jika kita melakukannya tulus mengharap Ridho ilahi Rabby. Kebaikan sekecil apapun yang kita tanam, kelakpun akan tumbuh subur di tiap hati mereka yang telah ditanami. Begitupun dengan ilmu, ilmu adalah sebuah pengetahuan yang dimiliki seseorang dan dimana ia berharap untuk menularkannya ke sesama. Meski banyak halangan kala itu, tapi jika niatnya tetap sama sejak awal, tak pernah melenceng InsyaAllah selalu Allah mudahkan apapun halangannya. 

Bersyukur bukan kufur

Jika ada suatu alasan yang membuatmu harus bersedih, katakan padanya bahwa ada milyaran alasan yang membuatmu harus berbahagia. Berbahagialah jika masih Allah hadirkan oksigen secara gratis yang bisa kita hirup. Berbahagialah jika masih Allah tampakkan munculnya matahari dari timur. Berbahagialah jika masih Allah titipkan dua nikmat yang sering kita lalaikan (sehat dan sempat)