Apa itu "quarter life crisis" ?

Quarter life crisis jika diartikan dalam bahasa indonesia adalah keadaan krisis hidup seperempat abad, ini artinya keadaan yang dialami manusia usia 25 tahun keatas, keadaan ini merupakan perasaan dimana seseorang akan merasa hidupnya "ditekan lebih dalam" dengan pelbagai pertanyaan sederhana yang ia buat sendiri. 

Seperti perjalanan manusia mulai dari bayi hingga tua, dari lahir hingga mati, ada satu fase yang dijalani yakni peralihan dari masa remaja menuju dewasa, di sini akan muncullah pertanyaan demikian: bingung belum lulus, bimbang kerja atau S2, galau soal pilihan pekerjaan, setelah itu pekerjaan yang dijalani bisa jadi engkau benci atau cintai, mulai tertekan disaat temanmu satu per satu sudah menikah, yang kessmuannya berasal dari keluarga, namun kemudian muncullah pertanyaan apakah bisa membanggakan keluraga, ingin mandiri dan tidak menjadi beban keluarga, lantas berpikir hidup macam apa yang hendak dijalani? -sungguh membenturkan antara idealis atau realistis-

Sebenarnya sayapun belum memasuki dalam lingkaran quarter life crisis secara tekstual, namun bisa jadi sudah terpikir bukan? Lantas mengapa saya membahasnya sekarang? Bagi saya menarik, sebab di masa inipun saya merasa banyak sekali pertanyaan mendasar yang harus terjawab. Membenturkan diri ini kepada teman-teman yang sudah mampu menjalankan kehidupannya dan mengambil keputusan besar lebih daripada saya, ia yang mengambil keputusan untuk melanjutkan studi sambil bekerja, atau ia yang sedang menyibukkan diri dalam karirnya, dan atau ia yang sudah mengambil keputusan baru menjalani bahtera rumah tangga.
Dan itulah pilihan mereka. Bagi saya mereka sudah mampu menjawab pertanyaan dengan pembuktian, sedang saya masih terus berusaha -menyiapkan- jawaban terbaik ketika pertanyaan itu muncul. Hehehe :)

Tiba-tiba teringat banyaknya chat yang masuk dan hampir seragam ketika saya yang baru saja lulus dari studi S1 saya, yang masih teringat begini bunyinya "Assalamu'alaikum, bagaimana kabarnya Nida'? Enak ya sudah lulus kuliah, sudah dapat kerja juga, kapan nikah?" haha :) pertanyaan klise tapi cukup senyumin saja pas baca, dan hanya ia yang tahu apa jawaban saya. 

Bagi saya pribadi, ada banyak hal yang patut -dipelajari- sebab ini adalah keputusan besar yang harus dipikir dengan matang. Masih banyak jutaan pertanyaan yang belum terjawab bukan?
Lalu bagaimana dengan anda pembaca? Sejauh ini pertanyaan apa saja yang sudah diri anda beri atau orang lain bertanya? 

-Bolehlah berbagi-
InsyaAllah di postingan selanjutnya ada tips menghadapi fase ini ya ..
Selamat siang semua,
Tak perlu merisaukan hal-hal yang sejauh ini sudah kita usahakan.

Saya, Masrifatun Nida'
Gresik, 25 Oktober 2017~

Komentar

  1. Absolutely love this post. Sangat sangat ditunggu postingan selanjutnya ya mba! Jangan lupa kasih link di wa ya mba. Biar keliatan hihi. Jazakumullah mba Nidaa~~

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah