Seperti pagi pagi sebelumnya, rutinitas pagi adalah halaqoh bersama anak-anak kelas 7 takhashush di rumah tahfidz (baca: Perumahan Jawa Asri, GKB). Usai memulai doa, terdengar suara penjual kerupuk sampai di dalam rumah. "Kerupuk, kerupuk, kerupuk, kerupuk mbak" teriaknya. Kadang, kalau bukan waktu puasa anak-anak akan meminta izin untuk membelinya, hanya dengan membayar duaribu rupiah seplastik kerupuk sudah bisa dikantongi. Dua hari yang lalu, saat saya halaqoh di luar rumah (depan garasi rumah) saat belum usai doa, suara teriakan itu sudah terdengar. Saya sampaikan ke anak-anak "Kita doa dulu ya, habis itu silahakan yang mau kerupuk, belilah" . Ditengah-tengah doa mulai halaqoh, si ibuk sudah lewat, otomatis saya bilang "Buk, beli nggih sekedap (sebentar)".