Meski kau "meninggal"kan pergi Mimpiku harus terus hidup abadi


"Di sepertiga malam

Di malam pekat

Mendengar riuhnya doa diuntai

Bahwa mimpi yang sempatku ceritakan padamu

Kau adukan padaNya"


Terkejut! 
Kabar itu seakan menghentak jantungku, membuat detaknya melambat bahkan terhenti. Mendengar kabar bahwa bapak meninggal -pergi selamanya-. Ah semua pembohong! Di dekat jendela kendaraan roda empat, hatiku menggumam, semua ini mimpi buruk! Kabar itu dusta kan? Sesungukan- memejamkan mata, tapi tak tenang. Jalanan begitu sepi pada pukul dua malam, di bulan penuh berkah-Ramadhan 1437H-. Sampai di rumah, ku lihat sudah ramai saudara, ramai sekali. Tapi aneh, bapak tak ikut serta.


Menangis! 
Bapak sudah terbaring kaku. Bapak tak menjawab salamku. Benar, bapak meninggalku pergi.


Tersadar! 
Seusai paham apa yang telah terjadi malam itu, ku rapikan lagi mimpi. Ada yang belum selesai di tanah rantau, maka akan segera aku tuntaskan, meski beberapa harus aku "banting setir" jua.


Tak sendiri! 
Sebelum ini terjadi, sesudahnya pula, ada yang terlupa untuk ku garisbawahi, semua ini hanyalah -titipan-. Orang-orang terdekat yang sangat dekat denganku, tak berselang lama dari kehilangan itu, mereka juga -harus-merasakannya. Sampai detik ini. Ada yang bapaknya, pun ibundanya, bahkan keduanya. Ku peluk erat tubuh ini, ku kokohkan hati agar sampai mengucapkan kalimat tegar padanya. "Kau tak sendirian kawan!"


Lanjutkan! 
Langkahmu tak boleh terhenti jika jalanan selama ini kau tempuh bersama-sama tak bisa lagi utuh. Mimpimu tak boleh terhenti meski terasa berat sebab sendiri. 

"Kenapa ku tak boleh berhenti?" Tanyamu padaku

"Sebab kau masih punya DIA" jawabku

"Siapa?" Lanjut tanyamu lagi

"Dialah Allah. Dialah dirimu sendiri. Dialah mimpi/harapan/tujuanmu. Dialah masa depanmu. Dialah Keluargamu. Dialah "penguat" jalanmu. Jangan berhenti ya!"



*Fyi, dari hasil polling kemarin, ada 3% yang menjawab IYA mimpinya akan terhenti jika "kedua/salah satu dari kedua orangtuanya meninggal". Setelah saya kroscek, rupanya salah pencet. Hehe :) Jadi, sesungguhnya 100% responden berkata "TIDAK akan terhenti mimpinya"

*Anyway, "DIA" adalah berbagai jawaban dari para netizen budiman, yang mau berbagi dengan saya tentang siapa yang membuatnya kuat bertahan selama ini.

Meski kau "meninggal"kan pergi

Mimpiku harus terus hidup abadi


Masrifatun Nida'
Perjalanan, 20 Desember 2018


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah