Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2018

Berbeda (antara yang terlihat dan dirasa)

Bismillahirrahmanirrahim.. Hay Hay Hay! Happy holiday! (Bagi yang masih liburan panjang) Happy monday! (Bagi yang sudah memulai rutinitas biasanya di hari senin ini) Alhamdulillah, masih diberi karunia berupa kesempatan tak terkira sanggup melaksanakan berpbagai aktivitas lagi. Sebelumnya mau review aja selama libur lebaran kemarin. Kira-kira hati kita "terusik" gak sih dengan banyaknya kejadian dan pertanyaan -kapan- dari orang-orangnya? Kalau aku sih "terusik", dan ini mau aku tuangkan dalam tulisan kali ini dengan banyak pertanyaan refleksi libur lebaran. Kalau mau sedikit menengok kebelakang lagi, pasti yang namanya lebaran dan rentetannya jadi event bahagia bagi banyak warga dengan orang dicintainya dan juga ajang kumpul-kumpul lagi dengan para kawan lama. Tapi juga jadi 'momok' yang dihindari oleh sebagian orang untuk rame-rame gitu. Well , itu semua juga pilihan masing-masing, yang pasti liburan seperti ini tuh jarang, cuma ada sekali

Dekat dan sederhana, cinta

Gambar
Ada yang tengah berjuang menerjang ramainya kendaraaan Ada yang telah menyingkap berkilo-kilo meter jalanan Ada yang sedang berdesakkan didalam angkutan kendaraan Ada yang menahan kesabaran di tengah lalu lintas kemacetan Demi menunaikan rindu yang lama telah bersemayam

Dia telah pergi

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Mengakhiri Ramadhan kali ini, apa yang didapatkan dan diberikan selama Ramadhan? Selain sebulan berlapar-lapar puasa? Selama ini berhaus-haus puasa? Dan juga menahan apapun yang dilarang olehNya? Jangan sampai kita menahan di siang hari, tapi di malam hari membobol semuanya. Jangan sampai kita bertahan dalam bulan Ramadhan, tapi di luar Ramadhan melarang semuanya. Kembali ke hati yang semoga terus dituntun Allah menuju jalan yang lurus, bahwa Ramadhan menjadi tempat latihan kita dan menuju bulan-bulan pembuktian selanjutnya. Kira-kira jika ditanya apa yang telah kau dapatkan dan berikan di momen Ramadhan kali ini, Apa jawabnya ya? Kalau saya, apapun yang telah saya berikan dan dapatkan di momen Ramadhan kali ini semoga sama dan akan terus meningkat sampai nanti. (Aamiin :v) Kali ini saya akan menjabarkan. Ada dua saja kok ya...

Bagaimana kabarnya?

Hari demi hari Saat perpisahan dengan Ramadhan semakin dekat Ia semakin mendekat Lalu, Aku bertanya pada diriku? Wahai jiwaku "Bagaiamana kabarmu dengan Ramadhan kali ini?" "Sudahkah target terealisasi?" Sesenggukan menatap pribadi. Lalu, Aku bertanya kepada sekitarku? Wahai engkau

Lelah Lillah

Pernahkah kita merasa bahwa hari ini begitu melelahkan? Lelah tak hanya sebagian anggota saja? Lelah mulai dari dalam dan luar? Lelah hati dan juga pikiran? Lelah syaraf-syaraf otak dan juga anggota badan? Lalu dengan lirih ada kalimat "Rasanya lelah sekali hari ini" Maka ingatlah pesan ini ⤵ "Bila kita merasa letih karena berbuat kebaikan, maka sesungguhnya keletihan itu akan hilang dan kebaikan akan kekal. Dan bila kita bersenang-senang dengan dosa, kesenangan itu akan hilang dan dosa yang akan kekal” (Umar bin Khattab ra.)

Raib

Menyedihkan! Waktu telah terbuang sia-sia Yang diisi tanpa khusyuk Hampa! Jika dalam hati tak tersimpan Sang pencipta Terlalu sibuk saja dengan dunia Apa mau boleh dikata? Kau terlalu serakah Mengambil alih jatah Porsi akhirat yang jauh kekal kau permainkan begitu saja. Sayang! Jutaan kalimat taubat hanyalah omong kosong belaka Nyatanya sekarang kau sudah terpendam oleh tanah. "Ramadhan? Jangan kau terburu-buru meninggalkan kami. Ramadhan? Nuansamu jangan tiba-tiba raib seketika"

Sepuluh Ramadhan terakhir

Alhamdulillahirabbil Aalamiin... Puji syukur sebab Allah masih percaya dan memberikan kepada kita untuk merasakan Ramadhan ke 20 dan menuju 21 Ramadhan ini, jika perlu dievaluasi, maka segera koreksi apa-apa yang kurang optimal di diri kita kemarin. Pun tentu kita harus terus berprogres dalam setiap proses ini. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua ya :) عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174). Semoga kita tidak ter

7 Golongan

....Bismillahirrahmanirrahim عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Tujuh golongan yang dinaungi Allâh dalam naungan-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya: اَلْإِمَامُ الْعَادِلُ (1) imam yang adil, وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ (2) seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allâh, وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْـمَسَاجِدِ (3) seorang yang hatinya bergantung ke masjid, وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ

Keajaiban Allah: Kisah bertemunya dua Nabi (Musa dan Syu'aib)

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta Alam. Kali ini saya akan sedikit menceritakan kisah di dalam al-qur'an surat Al-Qashash: 23-28 yang saya dapatkan taujih Ustadz KH. Farid Dhofir, dalam kegiatan "يوم مع القرآن" di Masjid Islamic Center, Gresik. Surat ini mengisahkan tentang Nabi Musa, dan untuk ayat 23-28 menceritakan tentang bertemunya dua Nabi (Musa dan Syu'aib), oke check it out, friends! Ayat 23 Berawal dari datangnya Nabi Musa di kota Madyan dan bertemu dengan dua perempuan. Bisa langsung di baca arti ayat tersebut, dan ada satu hal di ayat ini tentang bagaimana konsep perempuan yang bekerja di luar rumah. Dua perempuan tersebut adalah anak dari Nabi Syu'aib. Perempuan yang bekerja di luar rumah 1. Perempuan yang belum menikah>Tanggungannya berada pada ayahnya. 2. Perempuan yang sudah menikah>Tanggungannya berada pada suaminya. *Pengecualian untuk nomor (1), contoh langsung oleh dua anak perempuan

Berbanding lurus

Gambar
Bismillahirrahmanirrahim... Pada suatu waktu, terjadilah sebuah percakapan singkat diantara para tetangga di perumahan (ah lebih sederhana lagi saja, perkampungan!), Alkisah perkumpulan para ibu-ibu di penjual sayur pagi-pagi yang siap dengan desas-desus cerita receh sampai fenomenal berdrama (macam sinetron begitulah ya 😀), sesaat setelah lewatlah salah satu tetangga mereka yang serba ada tapi hidup dengan sangat bersahaja, dengan kendaraan roda empat dibukalah kaca mobil dan merunduklah wanita berkerudung tersebut ke segerombolan ibu-ibu tersebut. Singkat salamnya "Assalamu'alaikum, mari bu". Maka secepat kilat mulut para ibu pembeli Mamang sayur pun beralih topik yang awalnya bahas "THR" kepada tetangganya sendiri yang barusan saja lewat. Mrs.Jeng: "Duh, duh, kaya amat ya Buji itu, tapi sayang aja." Mrs.Mpok: "Maksudnya sayang gimana jeng?" Mrs.Jeng: "Aduh mpok, ya gitu kayanya buat beli beli barang mewah, mobil keluara

Ingin melupakan duniaku untuk mengingatMu

Ketika Takbirotul Ihram dilaksanakan, maka gerak kedua telapak tangan mengikuti, lisan mengucap kalimat takbir, lalu hati berniat khusyu' menjalankan ibadah. Sesekali terbersit, kejadian-kejadian yang tak dan yang iya diharapkan, tiba-tiba saja teringat hal-hal kurang penting bahkan tidak penting. Lalu lalai, mata terkantuk-kantuk, hati yang lari-lari kesana kemari, lupa bacaan, lupa jumlah rakaat. Hingga akhirnya sampailah pada sujud akhir. "Astaghfirullah, sudah khusyu' kah ibadah kali ini ya Rabby?" lalu tasyahud akhir, salam.

Melewatkannya begitu saja

Waktu yang kita miliki, terus berjalan tanpa berhenti, ia terus berjalan tanpa melihatmu, dan kegiatan yang kita lakukan dalam waktu-waktu tersebut akan terlihat di ujung, kualitasnya akan di tuai di akhir. Pun sama dengan (si)apapun yang kita miliki sekarang, mereka adalah (si)apapun yang istimewa dalam lingkaran hidup kita yang sekarang, bisa jadi sebab kepemilikan pada masa lalu, bisa jadi akan dimiliki untuk masa depan. Tapi, yang terpenting kita tak menyia-nyiakan (si)apapun yang ada saat ini, bukan malah sibuk memikirkan yang tidak ada di sini dan saat ini. Jangan sampai kita melewatkannya begitu saja~ Contoh sederhananya;  Saya sering tak pandai bersyukur dan salah menempatkan rasa rindu, pernah suatu ketika saya ingin ke tempat X sebab rindu menikmati masa-masa dulu di sana, saat itu saya berada di tempat Y. Maka, saat ada kesempatan untuk ke tempat X, saya bahagia, lah! Tiba di tempat X, tiba-tiba saya rindu tempat Y (Ini yang kurang tepat!