Sepuluh Ramadhan terakhir

Alhamdulillahirabbil Aalamiin...

Puji syukur sebab Allah masih percaya dan memberikan kepada kita untuk merasakan Ramadhan ke 20 dan menuju 21 Ramadhan ini, jika perlu dievaluasi, maka segera koreksi apa-apa yang kurang optimal di diri kita kemarin. Pun tentu kita harus terus berprogres dalam setiap proses ini. Semoga Allah mudahkan langkah kita semua ya :)

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: – كَانَ رَسُولُ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا دَخَلَ اَلْعَشْرُ -أَيْ: اَلْعَشْرُ اَلْأَخِيرُ مِنْ رَمَضَانَ- شَدَّ مِئْزَرَهُ, وَأَحْيَا لَيْلَهُ, وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa ketika memasuki 10 Ramadhan terakhir, beliau bersungguh-sungguh dalam ibadah (dengan meninggalkan istri-istrinya), menghidupkan malam-malam tersebut dengan ibadah, dan membangunkan istri-istrinya untuk beribadah.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2024 dan Muslim no. 1174).

Semoga kita tidak termasuk hamba yang mudah menyia-nyiakan hal-hal yang berharga.

Masrifatun Nida'
Gresik, 20 Ramadhan 1439 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah