Teruntuk kids jaman "now"

"Jangan paksakan anakmu seperti kamu, karena ia diciptakan bukan di zamanmu. (Ali bin Abi Thalib)"

Diatas merupakan satu kutipan yang terus menjadi nasehat yang wajib direnungkan dan dilaksanakan dengan aksi nyata. Menatap dan berbaur langsung dengan zaman saat ini, waktu terus berputar dan kehidupan semakin dimanjakan dan dimudahkan dengan berbagai teknologi yang mutakhir. Berbagai teknologi yang bisa dinikmati oleh semua kalangan, orangtua, dewasa, remaja, kanak-kanak hingga balita. Tak menjadi suatu hal yang tabu bahwasannya semua lini baik -kesehatan, pendidikan, ekonomi, hingga sosial-politik- manusia zaman sekarang sangatlah didukung oleh berbagai teknologi.
Saya mengambil salah satu hasil teknologi yang sungguh berefek dahsyat. Bisa menunjang bisa pula semakin menghinakan. Gadget. Siapa yang tak punya satu teknologi ini dalam kehidupannya? Hampir semua kalangan memilikinya, dari kalangan manapun. Saya ingin menitikberatkan pada kalangan kids jaman now, bagaimana si gadget mampu merubah kids jaman dulu dengan jaman now.
 
Saya kira dari si gadget inilah yang membuat perbedaan besar terhadap anak-anak jaman dahulu dengan jaman sekarang. Tak bisa dipungkiri bahwa jika akun sosial media kali inipun dipenuhi oleh mereka. Dari sanalah kita dan orang macam saya mengenali dan mengamati kehidupan kids jaman now dalam masa urban ini, betapa bebasnya kehidupan mereka ter-ekspost- media, betapa bebasnya pergaulan mereka pula. Dan yang semakin membuat miris adalah pembahasan serta konten-konten negatif yang mereka bagikan, dan lebih-lebih membuat miris adalah mereka ada di sekitar kita, jika menengok kanan kiri di dalam kehidupan kita pastilah banyak macam anak-anak demikian. 

Saya beri beberapa contoh yang saya alami dan beberapa orang disekitar saya.
-Suatu ketika ada seorang siswa SD (Sekolah Dasar) di sebuah desa kecil, jauh dari sebuah kemewahan. Sang murid diminta oleh gurunya melaksanakan piket kebersihan kelas, coba tebak apa jawaban si siswa tersebut? Dia menjawab "Aku bayar sekolah, kenapa aku yang disuruh membersihkannya?"
Duh dek, saya dengernya saja banyak banyak istighfar. Bener dek, bener jika memang kau pernah tahu lewat gadgetmu itu ada beberapa sekolah yang sekolahnya dibersihkan oleh para petugasnya, itu karena memang sekolah mereka di sistem begitu. Lah kita di sekolah desa maunya neko-neko lantas itu kau mengadu pada orangtuamu, dan orangtuamu menyalahkan gurumu.
-Ada lagi mereka yang terlalu di manjakan oleh kedua orangtuanya, di sekolahkan di tempat elit dengan sistem yang elit, kurang akhlaknya lantas tindak tanduknya kurang sopan, dan kembali dikit-dikit mengadu pada orangtuanya.

*tidak semua demikian memang, namun realita saat ini menyatakan bahwasannya
-Soal pergaulan mereka, coba kita lihat perbedaan dengan masa anak-anak dulu yang sibuk bermain permainan tradisional sekarang gadget sudang menjadi barang yang tidak dapat terpisahkan.
-Dari sosial media yang mereka postingpun betapa hubungan antar lawan jenis merekapun sudah diluar batas kewajawaran (mungkin nanti ada topik lebih lanjut di tulisan saya yang lainnya)
 
*Disinlah guna peran kita, bagaimana semua benteng guna melindungi generasi emas kedepannya, calon pemimpin masa depan bagi agama dan bagsa ini.
Beberapa harapan saya pribadi yang terinspirasi dari keadaan zaman ini, dan saya menemukan postingan yang di share oleh salah satu kelompok yang saya kemas begini, semoga kids jaman now menjadi generasi yang memiliki 5 sifat baik.
1. Aqidahnya lurus
"Sesungguhnya shalatku, ibadahku hidupku dan matiku semua untuk Allah, Tuhan semesta Alam" (QS: Al-Anam:162)
2. Ibadahanya benar
Rasulullah SAW bersabda: "Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat shalatku" (HR Bukhori dan Muslim)
3. Akhlaknya mantap
Abdullah bin Ash ra berkata: akhlak Rasullullah bukanlah orang yang keji dan bukanlah orang yang jahat, bahkan beliau bersabda:"Sesungguhnya orang yang paling baik diantara kalian adalah yang paling baik budi pekertinya" (HR Bukhori dan Muslim)
4. Jasmaninya kuat
Rasulullah SAW bersabda: "Mukmin yang kuat lebih aku cintai daripada mukmin yang lemah" (HR Muslim)
5. Wawasannya luas
Katakanlah "Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya hanya orang yang berakal yang dapat menerima pelajaran. (QS Az-Zumar:9)

Bismillahirrahmanirrahim, benar apa yang telah dinasehatkan Ali bin Abi Thalib, nasehat yang takkan lekang oleh zaman, ingatlah bahwa zaman boleh berbeda, kita memang tak boleh menyamakan, namun satu hal yang wajib dalam proses zaman ini. Bekali anak-anak dengan sebaik-baik bekal (kalau belum tahu bekalnya, baca di tulisan saya yang tentang bekal ya)
Dimulai dari lingkup terkecil kita, lingkungan kita saat ini, bisa jadi keluarga atau anak-anak didik kita.

Selamat malam, salam dari kid jaman tempo doeloe yang berbahagia teruntuk kids jaman now yang sedang berjuang dan semoga kelak menjumpai kids jaman -masa depan- dengan masa depan cerah.
 
Masrifatun Nida'
Gresik, 19 Oktober 2017~

Komentar

  1. Berbobot dan sangat menginspirasi ini! Ijin share ya kak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kritik dan sarannya ditunggu kak, (monggo monggo, semoga bermanfaat 🙆)

      Hapus
  2. Walaupun memang tidak semua anak seperti itu tapi memang inilah realita yang tidak bisa di pungkiri, saya tunggu tulisan tulisan lainnya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali, -tidak semua- namun realita demikian. Ditunggu juga tulisannya, bolehlah di share

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah