Kerja bukan rutinitas biasa, jadikan ia ibadah!

Saya pernah membaca sebuah pesan, tapi maaf saya lupa siapa yg menuliskan, intinya adalah "Jika engkau digaji 5juta tapi engkau bekerja seperti orang yang digaji 10juta maka Allah akan mengganti 5juta sisanya itu dengan hal hal baik, mulai dari kesehatan yg tak ternilai, keluarga yang berkecukupan, anak-anak yang berbakti, ibadah yang teratur, dan tentu saja gaji yang barokah. Namun jika sebaliknya, jika engkau digaji 10juta tapi kerjamu seperti mereka yang digaji 5juta, siap-siap Allah akan ganti -kemalasanmu yang menyia-nyiakan 5juta- itu dengan ketidakbaikan, mulai dari kesehatan yang terganggu, keharmonisan keluarga pun berantakan, bahkan gaji yang terus dinilai kurang"

Itulah sebuah pesan yang selalu saya pribadi ingat, dalam hal apapun, dalam bentuk kerja apapun. Jika dulu semasa kuliah saya mendapat amanah dalam hal "kerja" konsep itu yang saya terus dengungkan dalam hati. Namun namanya manusia biasa yang sering mengeluh, sayapun terkadang terlena tak berdaya, suka sekali bersedih dan merasa tidak kuat.  Ketika perasaan itu muncul, sayapun instropeksi diri, tak lupa meminta pendapat manusia-manusia terdekat saya. Ada yang tak pernah lelah menguatkan. Bahkan suatu ketika dalam perjalanan -kerja- saya, ada yang mengingatkan begini "Nida' yang kuat, toh ini kan pengabdian, susah memang kalau bukan profit oriented" Sejenak dan seketika itu saya bangkit.
Mengingat-ingat ketidakpantasan keluh kesah saya selama ini, lantas mengingat betapa ajaibnya Allah telah mengganti banyak hal yang ada di dalam diri ini. Mulai dari jalinan keluarga baru di tempat -kerja- hingga rezeki yang tak diduga-duga. Belajar banyak pengalaman juga.

Jadi benar memang, jika semua manusia mematok bahwa kerja yang ia lakukan adalah kembali ke profit, lantas dimana letak ikhlasnya? Dan harusnya kerja itu benefit oriented, sejauh mana keberadaan kita itu bermanfaat, jadilah pribadi yang berbeda itu. Yang seperti apa? Yang ketika ia kerja, kerja yang dilakukan adalah yang benar-benar mengejar nilai ibadah. Sebab kalau tidak, kita akan hanya diperas sebagai manusia-manusia pengabdi keuntungan dari mengejar gaji.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya Allah mencintai seorang diantara kalian yang jika bekerja, maka ia bekerja dengan baik.” (HR Baihaqi, dinilai shahih oleh Al Albani dalam “Silsilah As Shahihah”) 

Selamat bekerja
Sudah ada yang menanti kedatanganmu disana. 

Masrifatun Nida'
Gresik, 11 Oktober 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah