PERSIMPANGAN

(Part 1)

Bulir bulir itu menetes, jatuh tepat berada di pijakannku
Semakin lebat-lebat dan deras
Basah bumi sebab langit sedang mengisyaratkan rindu
Lalu, bagaimana denganmu?
Memasuki roda empat, dan dengan cepat ia melaju
Menerobos hiruk-pikuk pusat kota baru
Masih bersama dengan guyuran syahdu
Dan aku mencoba menatap keluar jendela
Sesekali menatap tepat depanku
Lamat-lamat mengenang
Dan kurasa ada sesuatu yang menyentuhku
Kamu?
Dan sadarku bahwa
Kali ini
Kita berada di persimpangan jalan
Lantas bagaimana? 

Masrifatun Nida'
Gresik, 10 November 2017

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah