KATA KATA KITA

Bismillah,
"Fal yaqul khoyron aw liyashmut"
(Katakanlah kebaikan atau (jika kau tak bisa) maka diamlah)
Demikianlah yang disabdakan oleh teladan terbaik kita, Muhammad Saw.
Dalam kehidupan sosial kita, pastilah kita telah bertemu dengan bermacam-macam manusia. Secara realita, bertemu dengan sebagian manusia yang diem, kalem, setiap kata yang keluar diatur, ditata, dijaga dengan baik. Dan ada sebagian manusia lagi yang belum juga hendak bertemu dan berbicara dengannya, kita sudah kedahuluan takut sebab sudah dipastikan kata-kata yang akan keluar lebih ke arah negatif, bahkan terkadang tak disuruh berbicara, ia sudah komentar tentang banyak hal, sana-sini tanpa ada filter bahkan rem. 

Lantas bagaimana dengan kita? Yups, kita punya banyak kesempatan untuk perbaikan diri, pilihannya ada pada kita pastinya. Jika interaksi secara langsung saja sudah ada adab atau tata caranya, pastilah aturan dalam berinterkasi (pemakaian kata dalam berbicara) secara tidak langsung harus lebih kita jaga. Seperti di dunia maya, berbagai fitur telah disodorkan pada era ini, sosial media sebagai wadah penampung banyak hal terhadap kata-kata kita, mulai dari curhatan colongan, untaian kalimat motivasi, kata-kata bijaksana menasehati, refleksi, kontemplasi, dan kesemuanya bersifat informasi.

Bagi saya pribadi, mengapa memandang persoalan pemilihan kata di media sosial harus lebih dijaga? Sebab, yang membaca tulisan kita itu -mereka- bisa jadi tidak tahu dengan intonasi, mimik alias raut muka kita saat menulis dari sini dikhawatirkan akan menimbulkan ketidaksesuaian terhadap hal yang diinginkan dari penulis. Lah! Berarti mengeluarkan kata-kata secara langsung harus diperhatikan, lebih lebih secara tidak langsung, harus lebih diperhatikan. 

Kata-kata itu cerminan diri kita, buah pikiran dan asalnya dari hati.
Saya juga harus terus belajar memperbaiki diri lebih tepatnya belajar memilah-milih kata yang tepat dalam dunia yang tak terjangkau ini.
Satu lagi, setiap kata yang diucapkan baik langsung maupun tidak langsung itu akan menimbulkan pengaruh baik buruk. Tanpa kita sadari, kita akan cepat merasa sedih dan bahagia seusai membaca tulisan orang lain bukan? Kata-kata itu pengaruhnya dahsyat, maka pilihlah kata-kata yang baik. Kata-kata itu bermakna, sebab itu kamu.

Boleh jadi kamu adalah sebab ia termotivasi, sebab ia tersenyum, sebab ia semangat lagi, sebab ia instropeksi, sebab ia lebih baik lagi.
 
Yuk berbagi.
Berbagi dengan kata-kata baik.
Kata-kata kita.

Masrifatun Nida'
Sekolah, 22 November 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah