Kenapa masih malas saja?

Hallo readers!
Semoga tetap semangat menjalankan banyak hal di Ramadhan kali ini. Memasuki hari kedua yang diawali dengan terawih kemarin dan sudah terawih lagi menuju Ramadhan ke 3. Satu bentuk syukur yang tak terkira jika Allah limpahkan nikmat sehat dan sempat kepada kita semua. Jikalau sanak saudara kita di luar sana belum mendapatkannya, jangan lupa tuk mendoakan mereka ya :).

Memasuki Ramadhan ke2, rasa rasanya tetap butuh adaptasi juga ya. Sebab banyak pola rutinitas yang jauh berbeda dengan sebelumnya. Alhamdulillah hari ini saya masih diberi kesempatan liburan dari tempat saya bekerja, jadi ya dinikmatin bener-bener moment yang sudah jarang ini, hiks ;'(. Jadi, di awal tulisan saya dahulu ada tips dan trik cara asyik nikmatin Ramadhan kali ini kan? Ada satu point tentang Buat Target! Gimana dengan kalian? Sudah berjalankah? Kalau saya Alhamdulillah proses melaksanakan dan mengistiqomhkan, sebab jujur, kadang ada moment dimana kantuk bisa membuat semuanya berantakan. Iya sih, tidur juga ibadah, kalau tidurnya memang digunakan untuk ketidakbermanfaatan. Lalu, kalau bisa digunakan untuk bermanfaat lalu kantuk menyerang? Harus dilawan kantuknya! (Sambil tepuk pundak sendiri. Kamu harus melawan ngantuk!).

Ada lagi yang curi-curi perhatian saat kita memang gunakan waktu free,
mulai dari gadget dan televisilah yang menganggu. Hmm, berhubung saya juga sesekali menonton televisi, maka jam siang adalah waktu untuk refresh diri ini. Seperti hari ini, siang adalah waktunya santai, lalu saya putuskan untuk menonton channel yang cocok ya. Banyak yang bagus, dan tak jarang banyak juga yang kontennya jelek. Dan yang mau saya bahas yang bagus saja ya, daripada pusing mikirin yang tidak bagus, bikin hati nyesek aja ;'(. Jadi tadi kami nonton "Hafiz Indonesia 2018". Singkatnya ada salah satu peserta yang membuat saya baper beneran, iri seketika. Dia tilawahnya masih pas-pasan (Berhubung saingannya di situ ada yang lebih keren. Tapi kalau dibandingin sama penulis ini ya, saya yang merasa kerdil) , Dia baca huruf س juga masih harus diperbaiki kata Syekh Ali tadi, anaknya lucu seperti tidak ada beban bahkan tanpa tegang dibanding kawan-kawan lainnya. Namanya Abdurrahman, asal Jogja usia 5 tahun. Tadi sempat di putarkan keseharaian Abdurrahman, lalu bagaimana dia bisa hafal 5-6 juz, profil keluarganya juga. Kebetulan di Hafidz ini, Abdurrahman bersamalp kakaknya yang sudah hafal 30 juz. (Maaf kalau ada salah info ya, saya baru pertama kali lihat Hafiz untuk tahun ini, maklumlah di tempat saya sana kan tidak ada televisi | Semoga ada lanjutan tulisan saya terkait dia).

📷: Saya ambil saat Abdurrahman tampil tadi siang.

Oh iya, jadi saya benar-benar terpaku. Diantara target banyak hal di bulan Ramadhan ini, sudah berapa persen ya dijalani? Kalau Abdurrahman saja bisa begitu. Masak kamu mau malas-malasan saja? Acara tahfiz seketika membuat diri kita bercermin, liat pencapaian apa saja yang sudah dibuat. Saatnya tata lagi, jangan mau kalah sama Abdurrahman yaa, Semoga kau tetap istiqomah :).

Dari Abu Barzah al-Aslamiy berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam,
لاَ تَزُوْلُ قَدَمَا عَبْدٍ حَتىَّ يُسْأَلَ  عَنْ  عُمْرِهِ  فِيْمَا أَفْنَاهُ وَ عَنْ عِلْمِهِ فِيْمَا فَعَلَ وَ عَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَ فِيْمَا أَنْفَقَهُ وَ عَنْ جِسْمِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ
“Kedua kaki hamba tidak akan bergeser hingga ditanya tentang; umurnya pada apa dia habiskan, ilmunya pada apa yang ia amalkan, hartanya darimana dia usahakan dan kemana dia belanjakan dan tubuhnya pada apa ia hancurkan”. [HR at-Tirmidziy: 2417]

Masrifatun Nida'
Rumah, 02 Ramadhan 1439H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah