Asal (jadi) ingat DIA

Setelah berlelah-lelah dalam hidup yang terkadang serba profan ini
Semoga kita tak salah dalam berniat
Semoga kita tak salah dalam mengeluarkan keringat
Untuk apa susah-susah bekerja, berpikir dan bertindak, jika ujung-ujungnya kita salah dalam menggapai tujuan?

Adakalanya menyerah
Adakalanya menangis tak kuasa
Adakalanya hati teriris jika tak sesuai rencana
Adakalanya muka masam durjana
Adakalanya berontak tanda tak suka
Adakalanya menjerit, sebab tak kuasa tuk meraihnya
Adakalanya peluh, beban penuh
Adakalnya sampai pada titik,  "Akankah ku berputus asa saja?"

Salah!
Hatimu harusnya berbisik
"Tak apa, asal jadi ingat DIA"
Sedihnya, menangisnya lewat sujud-sujud panjang tengah malam
"Allah bantu aku"
Mendekatnya pada yang MahaKuasa

Adakalanya juga berbahagia
Adakalanya suka cita tak terkira
Adakalanya dimudahkan semua
Adakalanya lurus sekali jalannya
Adakalanya berbunga-bunga sebab sesuai dengan harapan sejak lama
Adakalanya wajah benar-benar sumringah
Lalu bengucap "Akhirnya aku bisa"

Salah!
Hatimu harusnya berbisik
"Semua ini tertuju bahwa aku tak bisa apa-apa tanpaNya, asal jadi ingat DIA"
Riangnya, tertawa dan senyumnya lewat ucap syukur tak henti-hentinya dalam syahdu bermunajat padaNya
"Allah, segala puji bagimu, Tuhan semesta Alam"
Mendekatnya pada yang MahaSegala
Benar kan? 

Apapun yang kali ini sedang dirasa
Manis atau pahit
Cerah cemerlang atau gelap gulita
Jangan sampai lalaikan untuk mengingatNya
Apapun yang sedang terjadi, ingatlah padaNya
Asal (jadi) ingat DIA

Dunia hanya sementara
Umar bin Khattab pernah menyampaikan "Aku tidak peduli atas keadaan susah atau senangku, karena aku tidak tahu manakah yang lebih baik bagiku"
Apapun suasananya, yang terpenting
Asal (jadi) ingat DIA

Masrifatun Nida'
Gresik, 12 Ramadhan 1439 H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah