Sincerely, me...

Alhamdulillah! Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Dzat yang masih memberi saya kesempatan baru, membuka lembar baru tuk merasakan usia baru. Pemaknaan atas penambahan umur erat kaitannya dengan pemaknaan syukur. Jika bagi sebagian orang hari ini biasa saja, tentun tidak berlaku bagi saya. Ini hari begitu istimewa. Betapa syahdunya mengingat dan mengulang 24 tahun yang lalu saya diperjuangkan oleh seorang ibu kuat, yang rela mempertaruhkan nyawa demi SAYA.

Di usia yang sudah memasuki zona quarter life crisis ini, saya tak mau larut dalam euforia budaya kurang jelas. Maka saya sudah mencobanya semenjak setahun yang lalu, ketika menonaktifkan semua notifikasi tanggal lahir, dengan maksud salah satunya adalah "Gak mau nerima ucapan selamat cuma gara-gara ada notif dari facebook. Gak asyik ah! Masak si dia ingat -mengulang hariku- gara2 itu. Bukan karena memang diingat?" Selain itu, memang menghindari berisiknya notif dari aplikasi medsos handphone yang menginfokan juga. 
Maka saya mencoba menyelami arti lain dari sebuah -mengulang hari- ini dengan bentuk lain, "Saya kira lebih asyik jika yang ingat bukan karena notif. Ya gak si?"


Dan tara! Alhamdulillah yang pasti ucapan itu tetap mengalir dari orang-orang tersayang baik lewat online maupun offline. Terima kasih banyak 😊

Saya semakin paham bahwa rasa syukur tak terkira manakala Allah masih tiupkan ruh di jiwa ini, masih Allah titipkan sehatnya badan ini di usia yang baru ini. Tentulah perjalanan saya menuju pijakan saat ini sebab kedua orangtua yang telah tulus memahami, lalu seluruh saudara dan tentunya keluarga besar yang senantiasa membantu saya. 

Di usia ini, saya masih sering merepotkan saudara, masih minta ini-itu, dan mereka selalu ada tanpa banyak basa basi. Terima kasih ya!
Semoga sisa usia ini, saya mampu berbuat banyak dan lebih untuk keluaga.
Terima kasih doanya buat Nida' ya ❤

Ada pesan pengingat untuk jiwa ini:
🌻
~
After 8280days
.
Nida', hari ini usiamu berkurang, Nggak kerasa kan? Dan itu berbanding lurus dengan ajal yang akan semakin datang mendekat. Ku harap di sisa usia ini kau mampu mengelola waktu dengan bijak, mengingat semua serba terbatas sebagaimana fitrahnya. 
~
Lihatlah, ada beberapa mimpi yang belum usai. Komitmen yang belum lurus dijalankan? Bukankan kau masih ingat tentang hidup seperti apa yang ingin kau perjuangkan? Lalu nanti meninggal seperti apa yang kau harapkan? Iya kan? Maka kembalilah bangun! 
~
Bagaimanapun, terima kasih sudah selalu menjadi diri sendiri, terima kasih sudah mau belajar banyak hal baru setahun ini, terima kasih sudah mau menerobos zona nyaman, terima kasih sudah terus belajar memenuhi komitmen, terima kasih sudah pelan-pelan belajar disiplin. Semoga kau semakin paham hakekat menjadi bermanfaat. Semoga kebaikanmu semakin bertamah. 
~
Mohon doanya 🙆

Sincerely, me...
Masrifatun Nida'
Gresik, 13 Oktober 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah