Sementara


"Banyak hal yang disimpan jawabannya terlebih dahulu oleh Allah, agar manusia terus berusaha lebih keras, berikhtiarnya dengan sebaik mungkin dan berdoa lebih banyak lagi."

Apa yang terlintas dibenak kita saat ini?

Terkadang, kita terlalu nyaman bermalas-malasan berselimut, tak mau beranjak dari tempat tidur, sibuk melanjutkan "mimpi" saja, kita melupa. Sementara diluar sana, berjuta manusia mengejar semua impiannya, mewujudkan segala harapannya dan membuktikan apa saja yang menjadi komitmennya. Sebab rizki itu juga wajib diikhtiarkan secara sungguh-sungguh dalam proses mendapatkannya.

Terkadang, kita amat sibuk mencari teman terbaik, hingga pendamping terbaik juga (kelak), terlalu repot mematok banyak hal, kita melupa. Sementara diluar sana, ada yang terus memperbaiki dirinya sendiri terlebih dahulu karenaNya, proses yang terus berprogres semata-mata karenaNya, terus fokus dengan apa yang sekarang, dan tak lalai dengan apa yang akan datang, bekalnya sungguh-sungguh ia persiapkan. Sebab urusan jodoh wajib diikhtiarkan dengan sebaik mungkin dalam proses mendapatkannya.

Satu hal lagi, Terkadang kita amat sibuk menginginkan pencapaian banyak hal di dunia, mengantongi hal-hal demi keuntungan yang sifatnya duniawi, lupa akan akhiratnya, lupa ibadahnya lalu terbuai akan nikmatnya kehidupan fana ini, kita melupa. Sementara sebagian mereka ada yang tak henti melakukan kebaikan, menyebarkan banyak amal ahsannya, beribadah tanpa henti, menyiapkan bekal menuju hidup yang sesungguhnya kelak di AkhiratNya. Dunia, ia gunakan sebagai ladang terbaik demi kehidupan abadinya kelak.

Sebab, tiga hal tersebut memang terkadang membuat kita alpa sementara, urusan -rizqi, jodoh dan kematian- akan menemui alamat pemiliknya masing-masing. Tugas kita melakukan proses sebaik-baiknya menuju semua itu karenaNya. Sebab, disaat kita berjuang, ada jutaan manusia di belahan bumi lain juga telah berjuang. Jangan sampai kita keasyikan lalai, sementara ada yang tengah bersungguh-sungguh ingin mendapatkan "si(apapun) yang sama" dengan kita. Maka, berjuang sekaligus sungguh-sungguhlah, dan semoga Allah membimbing kita.

Masrifatun Nida'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah