Yang indah dan yang baik

Banyak hal yang ingin kita bagi, tapi terkadang daya kita tak sampai, sebab ukurannya -hari ini- adalah apa-apa yang tertangkap lewat kamera lalu di upload di sosial media.

Seperti saat kita menikmati keindahan alam sekitar, saat matahari yang tengah terbit, saat hujan turun membasahi bumi, hamparan tanaman yang hijau, kebahagiaan momen bersama kala kumpul keluarga, aktivitas sehari-hari kita bersama orang-orang tercinta. Ada yang ingin kita publikasikan. Tapi beberapa manusia ada yang memilih untuk menjaganya, menjadikannya sebagai kebahagiaan bersama dengan yang ikut serta saja-tidak lebih- itu sudah menjadikannya bahagia. Sebab ia tidak repot-repot "selfie, wiefie, atau take a picture sana-sini".

Pun sama, terkadang ada yang ingin kita bagikan kala sedang melakukan aktifitas kebaikan,
berbagi sedekah misalnya, atau saat menjenguk orang sakit kala di RS, atau saat-saat membantu orang lain dalam kesusahan, kita ingin sekali dunia tahu bahwa kita orang baik. Namun, ada yang memilih untuk menyembunyikannya, hal-hal yang baginya baik ingin ia nikmati pribadi, tanpa share wira-wiri di akun media sosialnya. Sebab, dengan sedikit kebaikannya yang sederhana itu, ia sudah berbahagia.

Demikianlah dunia kini, ada kubu yang bertolak belakang, semua tepat jika punya prinsip yang benar dipegangi. Maka, bentuk syukur kita di media sosial, semoga menjadikan orang lain ikut bersyukur, bukan sebaliknya yang membuatnya bersedih, dan tak bersyukur pada TuhanNya. Sebab, yang indah dan yang baik tentunya berasal dari Allah kan?

Masrifatun Nida'
Tol Sidoarjo, 28 April 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah