Lewat buku

Selamat hari buku!

"Buku adalah jendela dunia"
Semenjak kecil kita sudah akrab dengan pepatah itu, dan memang benar sudah terbukti bahwa buku-buku yang telah kita baca. Lewat buku, mata ini mampu melihat jauh, menerawang negara hingga benua di ujung sana, meski raga masih berdiam tempat saja. Lewat buku, jiwa ini merasuk pada zona waktu yang berbeda, padahal kita hanya santai duduk bersila. Demikianlah, lewat buku yang telah kita baca, membawa kita memliki ruang yang berbeda.

Namun, ada survei mengejutkan untuk kita, masyarakat Indonesia. Tahun 2016, UNESCO menyebut jika minat baca masyarakat Indonesia berada di angka 0,001%. Artinya, dari seribu orang, hanya satu di antaranya yang memiliki kebiasaan membaca. Benar-benar memprihatinkan.

Tak heran bila dalam sebuah survey, Indonesia ditempatkan pada urutan ke-60 dari 61 negara di dunia dalam hal membaca.

Anehnya, hal ini berbanding terbalik dengan apa yang terjadi di media sosial. Di mana Indonesia dikenal sebagai salah satu pengguna medsos yang paling berisik di dunia. Kabarnya, untuk Facebook saja, orang-orang Indonesia melakukan up date status tiga kali lebih banyak dibanding rata-rata pengguna lain di dunia. Luar biasa!
Sumber: https://www.google.co.id/amp/s/seword.com/motivasi/buku-adalah-jendela-dunia-dan-membaca-adalah-kuncinya/p

Maka mulai dari kita, mulailah menundukkan mata untuk mengurangi bermedsos-ria saja, dan perbanyaklah membaca 😊 | Kata salah seorang aktivis kader yang suka membaca sih begini, ketika saya tanya apa pentingnya buku bagimu? "Ia adalah sumber dari segala sumber ilmu. Walaupun internet sudah ada segalanya, tapi buku tetap segalanya bagiku", Dek Fifi namanya 😅.

Kalau menurutmu bagaimana?

Adakah buku yang sudah menemanimu dan mengubah hidupmu?~

Masrifatun Nida'
Gresik, 23 April 2018

Komentar

  1. Membaca bukan hanya lewat buku, membaca sosial media itu juga termasuk membaca..
    membaca Alam sekitar juga membaca, jika ditanya sejauh mana pentingnya buku itu untukmu, maka buku adalah bagian dari sebuah kehidupan, dan buku itu tidak hanya memiliki 1 bentuk

    BalasHapus
  2. Membaca secara tekstual memang berarti bahwa kita membaca lewat hal hal tertulis. Jika membaca secara kontekstual maka benar juga, kita mampu membaca dalam berbagai sisinya, mulai dari alam hingga kehidupan ini. Semakin luas pemahaman kita mengenai -membaca- maka semakin luas pula kita mengaitkannya terhadap banyak hal. Bukankah agama kita telah mengajarkan, Allah telah menurunkan Wahyu pertamanya adalah dengan kalimat perintah membaca | بِسْÙ…ِ اللَّÙ‡ِ الرَّØ­ْÙ…َٰÙ†ِ الرَّØ­ِيمِ اقْرَØ£ْ بِاسْÙ…ِ رَبِّÙƒَ الَّØ°ِÙŠ Ø®َÙ„َÙ‚َ
    "Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan,"
    -Surat Al-'Alaq, Ayat 1

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah