Agustus: Diantara perjuangan & pengorbanan

"Jangan takut jatuh ketika menempuh perjuangan karena seluruh pengorbanan yang dilakukan akan membentuk pembelajaran penting bagimu dan membuat apa yang nanti kamu dapatkan menjadi sangat berharga."-Kurniawan Gunadi-

Jauh sebelum kita duduk disini, berdiam di tempat kita pijaki, cobalah ingat-ingat apa saja yang sudah kita perjuangakan (?) pun pengorbanan seperti apa saja yang telah kita lakukan(?). Berjuta apa-apa yang telah kita usahakan, selalu ada campur tangan orang-orang baik yang begitu peduli dengan kita (nantinya). Dan ini adalah salah satu apa-apa yang telah terwujud sebab mereka, kita sekarang!

Agustus tahun ini, merupakan bulan penuh macam macam rasa. Dan dua hal yang saya cantumkan diatas merupakan benang merah yang saya rasakan di bulan ini. Betapa tidak, saya merasa ada berjuta perjuangan yang harus saya tempuh hingga bisa duduk manis sambil ngetik huruf-huruf ajaib di ujung Agustus kali ini. Saya akhirnya punya waktu, akhirnya saya menang untuk menaklukkan kemalasan pribadi saya, saya tiba-tiba ingin menulis lagi. (Yang kata Pak Cik Andrea Hirata "Spontaneity is the most beautiful part in writing"- Dan bagi saya, that's rigtht!)

Diantara pengorbanan di bulan Agustus ini, jadi semakin terasa aja kalau ini bulannya para pahlawan, bulan pengorbanan juga soalnya kan Ied Adha juga bertepat di bulan Agustus. Lalu, perjuangan dan pengorbanan seperti apa yang sudah kita laksanakan saat ini? -Mengingat bahwa daya juang tiap insan kan beda beda-

Kadang, disaat tertentu otak saya ini bekerja memandang satu kejadian dengan sudut pandang banyak banget. Asli, saya kadang capek sendiri, walhasil dibawa tidur aja 'eh apaan sih😅 (Maksudnya, saat saya merasa saya tengah berjuang, disaat itu pula saya ingat begitu banyak perjuangan yang telah diberikan orang-orang tercinta kepada saya) Mereka telah memperjuangan agar kita setara juga merasakan bahagia seperti teman sebaya. Mereka adalah  keluarga. Kedua orangtua yang tak pernah lelah bekerja demi mewujudkan pendidikan anaknya, menahan rindu tak terkira kala kita jauh di tanah rantau, memandang langit sore sambil sesekali tanya kabar kapan pulang, seperti saudara-saudara yang kangen rame-rame di dalam rumah, pun doa-doa keluarga siang-malam yang tak henti-hentinya. Walhasil, jadilah kita sekarang.
Jadi, perjuangan seperti apa yang tengah kita persembahkan untuk membalas kebaikan hati mereka?

Bagi saya pribadi, saya tengah berjuang menahan rindu bersama orang-orang tercinta, Agustus ini momen dimana saya mengulang tepat setahun saya bekerja, mengulang memori kala saya meminta izin keluarga saat jauh dari rumah, seusai kembali dari tanah rantau selepas beberapa hari usai sidang skripsi S1, saya harus pergi lagi berjuang di dimensi berbeda bernama dunia kerja. Melepaskan waktu bersama, saya sangat bersyukur punya kedua orangtua yang selalu support (Meski bapak saya sudah almarhum, saya yakin bapak juga merelakan) Mengingat genggaman ibunda, melihat air muka beliau yang diseka dengan ujung jilbabnya kala mengantar saya di depan pintu rumah. Ah, betapa seakan momen itu terjadi sekarang di depan mata saya.

Pun pengorbanan, Ied Adha kali ini saya awalnya positif tak bisa merayakan bersama keluarga. Yang harusnya minggu waktu pulang, saya malah harus berkorban tidur sekolah demi kebaikan bersama nantinya. Saya coba pahamkan keluarga, sekali lagi saya bersyukur punya keluarga yang menerima keputusan saya. Dan, rupanya Allah mewujudkan doa saya agar pulang, rezeki tak terduga itu tak hanya berwujud materi kan? Bisa pulang kerumah sehari saja sambil kumpul keluarga adalah kado istimewa.

Ada yang harus kita perjuangkan sekarang!
Ada yang harus kita korbankan sekarang!
Sebab nanti semua akan kembali kita yang menuai!

Sekali lagi, daya juang tiap insan itu beda-beda. Semenarik alur cerita kita, semoga kita pandai memilih mana pilihan terbaik yang harus kita putuskan, diantara perjuangan dan pengorbanan ini, sebenarnya yang paling hakiki kita persembahkan kepada siapa?
Bukankah tujuan kita sama, memilih pilihan terbaik yang nantinya akan mendekatkan langkah kita menuju keridhoannya.

(Betapa banyak pahlawan tanpa tanda jasa disekitar kita, betapa banyak pula pengorbanan yang telah dipersembahkan oleh orang istimewa kepada kita . Jangan sampai mengecewakannya!)

#Selamat Agustus
#Happy Independent
#Happy Ied
Masrifatun Nida'
Gresik, 25 Agustus 2018

Komentar

  1. Saat aku buka dan aku baca tulisan ini amatlah menggetarkan jiwa saya, penulis telah menyajikan bait-bait kata yang indah, gaya majas yang diberikan sungguh nan elok...
    Ya.. Hiduplah adalah perjuangan
    "Hidup adalah antara petualangan penuh keberanian. Kamu sepantasnya tetap berjalan dengan percaya diri menuju mimpimu.Apa yang akan kita temukan di akhir perjalanan, bukan akan menjadi takdir yang mewah, namun jejak kaki indah yang terukir sepanjang jalan kita. Ingatlah selalu ada proses yang telah kita lalui hingga saat ini, karena berkat semua itulah kita menjadi seperti sekarang."
    Satu kalimat yang ingin aku tuliskan untuk penulis" The writing that you made yesterday was a blast! "

    BalasHapus
    Balasan
    1. 😘MasyaAllah. Baarokallah. Makasih banyak atas masukkannya, terima kasih juga atas apresiasinya. Adek Siti😍
      Ini adek kayaknya penulis juga nih, bagus banget komennya. Hihihi 😊
      Semoga saya terus belajar, dan banyak belajar juga sama penulis satu ini. Ajarin yah!
      Luvluvluv...
      Hidup adalah perjuangan!
      Ganbatte Kudasai 👌

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah