TANPAMU, Aku bisa apa?

"Sajakku hadir kembali
Pada aksara yang tak tertulis sebab hendak mati
Energiku tumbuh kembali
Pada jiwa yang merindu kepercayaan jati diri
Dan KAU selalu ada, tak kemana-mana, tapi kurasa keberadaan itu lebih dekat kali ini
Pada hati yang sebelumnya masih merasa sendiri"
-Singkat sajakku yang kembali-

Manusia itu takkan bisa hidup sendiri, selalu mengharap orang lain disisinya, selama hal itu menambah kebaikan-kebaikan dalam irama kehidupannya. Ia selalu membutuhkan seseorang itu. Bahwa benar, sesorang yang mampu memberi energi luar biasa, mampu melipatgandakan kebaikan-kebaikan yang hendak dilakukan. Seseorang itu yang berada disekelilingnya, yang tampak sekali, bisa keluarga, teman, sahabat, rekan kerja, anak didiknya dan lainnya. Pun bisa jadi yang tersimpan dihati, seseorang yang sanggup membuat berkalilipat semangatnya berbuat kebaikan, melakukan perbaikan hingga kini dan sampai nanti. Dan seseorang itu bisa jadi tidak tahu dengannya, pun dia rapat menyimpannya. Tapi, energi itu bisa menular mengubahnya menjadi pribadi luar biasa dari sebelumnya.
-Bagiku ini manusiawi, menunjukkan bahwa manusia itu makhluk sosial. "Hubungan dengan manusia"-

Sst, bahwa tanpa seseorang lain. Apakah manusia bisa tumbuh, berkembang? Ku rasa kurang. Maka benar. Tanpamu, Aku bisa apa? Sebab kaulah energinya, yang mampu melakukakan banyak perbaikan padahal kau tak pernah menyuruhku melakukan kebaikan itu. Bersyukur pada orang yang ku kagumi itu.

Lalu, pada KAU yang selalu bersemayam begitu dekat daripada urat nadi, yang begitu sering ku salah dan alpa. Bahwa sesunggunya ku tak pernah sendiri(an). Harusnya ku terus mampu melakukan banyak perbaikan lagi sebagai hambaMu. -Kali ini kontkesnya adalah "Hubungan dengan Allah"-

Jika dengan manusia kita terpacu untuk terus memperbaiki diri, bagaimana hubungan kita dengan Allah? tidakkah kau malu wahai diri. Dzat yang memberi cahaya dari sebuah adanya mimpi dan harapan, Dzat yang menguatkan setiap langkah menujunya, Dzat yang menuntun kala salah arah dari awal tujuan, Dzat yang berjanji "Jika kau meminta maka akan Aku ijabah". Lalu ku sadari. TANPAMU, Aku bisa apa?

قُلْ إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.(QS: Al-An'am,162)

Allah dulu, Allah lagi, Allah terus!
-Memohon pada Allah agar terus mengokohkon kebaikan-kebaikan yang selama ini kita jalani, Dzat yang menjaga hubungan kita dengan sesama agar baik baik saja. Pun kita harus terus menjaga hubungan kita dengan Allah.-

Sebab ku takkan bisa apa-apa, TANPAMU~

Masrifatun Nida'
Gresik, 16 Januari 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah