Hutanku diambang nestapa, mari bergerak bersama menjaganya (Perubahan Iklim)
Ketika melihat tema, nyali
saya sejujurnya ciut. Namun saya tertantang untuk memilki mimpi begitu besar
melebihi nyali saya. Problematika Indonesia yang bukan hanya satu namun beribu
ini menguras dan mendorong saya untuk menuliskan artikel yang semoga mampu di
baca para pemimpin dan juga generasi muda.
Here we go. Inilah saya. Seandainya menjadi pemimpin, apa yang akan aku lakukan untuk Indonesia?
Saya menyoroti satu hal yang
begiu terasa pada kehidupan, bagi manusia kota hingga desa. Yaitu “Perubahan
Iklim”.
Kenaikan suhu beberapa dekade terakhir. (Foto:
EPA)
Bukti terjadinya perubahan iklim telah jelas. Meningkatnya suhu global
disertai perubahan cuaca juga iklim. Banyak tempat perubahan curah hujan. Hal ini
mengakibatkan banjir lebih besar, kekeringan, hujan yang intens, gelombang
panas lebih sering, bahkan lebih parah menyebabkan korban jiwa. Lautan, gletser
telah mengalami beberapa perubahan besar – suhu laut makin panas, laut menjadi
lebih asam, puncak gunung es mencair, kenaikan permukaan air laut menyebabkan
beberapa pulau menghilang, tenggelam. meningkat. Melalui pengumpulan data dari
89 stasiun pengamatan BMKG, suhu udara rata-rata bulan September 2020 adalah
27,2°C. ... Suhu ini naik 0,6 C dibandingkan dengan suhu rata-rata bulan
September periode 1981-2010 di Indonesia yaitu sebesar 26,6°C.17 Sep 2020. Begitulah penjelasan yang saya dapatkan ketika mencari keadaan perubahan
iklim dewasa ini.
Beberapa perubahan pada iklim memang tidak dapat dihindari. Karbon
dioksida dapat menetap di atmosfer selama hampir satu abad. Sehingga bumi akan
terus memanas dalam beberapa dekade mendatang. Semakin panas bumi, maka semakin
besar, parah risiko perubahan pada sistem iklim dan bumi. Meski sulit
memprediksi dampak secara tepat dan rinci akibat dari berubahnya iklim bumi,
namun jelas bahwa iklim dimana kita terbiasa hidup, beraktivitas, tidak akan
dapat diandalkan, menjadi panduan di masa depan.
Perubahan iklim ini akan memepengaruhi ekosistem kehidupan bangsa, dan
bencana lam juga takkan terhindarkan mana kala perubahan ikom tak menjadi
perhatian. Salah satunya adalah kan menimbulkan banjir.
Salah satu akibat perubahan iklim yang semakin sering terjadi
adalah bencana alam yang terkait dengan peningkatan suhu bumi. Suhu rata-rata
bumi telah meningkat sebesar 1,5 ° F dibandingkan beberapa abad lalu. Suhu ini
diproyeksikan akan naik lagi 0,5-8,6 ° F selama seratus tahun ke depan.
Perubahan kecil dalam suhu rata-rata planet dapat menyebabkan pergeseran besar
bagi bumi. Berpotensi pula menciptakan iklim, cuaca berbahaya.
Keterangan gambar,
Suasana masjid yang terendam air laut akibat banjir rob di Muara Baru, Jakarta, Senin (06/01). BMKG memperkirakan pesisir Jakarta Utara akan mengalami pasang air laut besar hingga meluap maksimum selama 9 hingga 11 Januari 2020 sehingga memperparah banjir di ibu kota.
BMKG menyatakan perubahan siklus hujan ekstrem di Indonesia
berubah. Fenomena cuaca itu kini terjadi lebih cepat dari perkiraan, dari yang
awalnya 10-20 tahun menjadi siklus lima tahunan. Ketika hujan, sebagian besar air menjadi aliran permukaan yang
mana mencari aliran ke sungai-sungai. Hanya sebagian kecil air hujan yang
meresap ke dalam tanah. Contoh bencana banjir dan tanah longsor di Bengkulu
termasuk salah satu bencana hidrometeorologi (bencana terkait iklim). Kepala
Sub Direktorat Pencegahan dan Kesiapsiagaan BNPB, Berton Panjaitan mengatakan,
7 dari 10 bencana dalam kajian BNPB terkait iklim.
“Banjir, banjir bandang, longsor, kekeringan, cuaca ekstrem,
gelombang ekstrem dan abrasi serta kebakaran lahan dan hutan termasuk bencana
hidrometeorologi. Tiga bencana lain yang tidak terkait dengan iklim, yaitu
gempa bumi, tsunami, dan erupsi gunung berapi. Ketiga bencana ini terkait
bencana geologi,” jelas Berton dalam pemaparan yang diterima Health
Liputan6.com, ditulis Minggu (12/5/2019).
Maka disinlilah peran pemimpin untuk Indonesia hadir menjamin
kesejahteraan dan keberlangsungan negeri mampu memecahkan masalah dari adanya
perubahan iklim, salah satunya adalah dengan melindungi
dan memulihkan hutan tropis. Tanam satu triliun pohon untuk mengurangi
karbon dioksida, menyelamatkan keanekaragaman hayati, meningkatkan ketahanan pangan,
membuka mata pencaharian dan menolong ekonomi pedesaan. Inipun menjadi peran generasi muda.
Sejauh
ini, 168 juta hektar restorasi telah dijanjikan oleh 47 negara. "Kita
perlu menanam lebih banyak pohon di tanah pertanian dan padang rumput, juga
pemulihan lahan gambut," pungkas UNEP. Misalnya, pembuatan plastik yang awalnya bertujuan untuk mengurangi
penebangan hutan, sekarang justru menjadi bencana lingkungan untuk dunia.
Dari
paparan yang saya sebutkan diatas, maka beberapa point yag dapat kita refleksikan
kembali adalah:
1.
Merancang undang-undang
Salah satu film dokumenter yang saya lihat, ada
pendapat dari Reberto “Sepatutnya kita sadar, salah satu hal yang kini tengah
mengancam lingkungan di sekitar kita adalah omnimbuslaw”
sebab berpotensi merusak lingkungan.
Begitu besar peran seorang pemimpin membuat kebijakan
yang adil untuk semua golongan, yang tak hanya mnegenyangkan perut-perut kuasa
yang bisa menghancurkan ekosistem dan keberlagsungan kehidupan manusia.
Maka merancang undang-undang adlah poin utama menjadi
pemimpin adil bagi semua rakyat Indonesia, dengan catatan sebagaimana alenia ke
dua di point ini yang saya tuliskan.
2.
Kebijakan yang tegas
Ketika undang-undang adil bagikeberlagsungan makhluk
hidup Indonesia ini di buat, makaperhatikan pula bagaimana nang-undang berjalan
di lapagan. Harus ada sanksi tegas jika dilanggar pun ada apresiasi jika dilaksanakan.
Kontrol ii sangat penting bagiseorang pemimpin yang menginginkan perubahan positif
untuk Indonesia.
3.
Kolaborasi dengan pemda setempat dan juga media massa
Musahil sebuah kebijakan mampu terlaksana tanpa adanya
kolaborasi sesame, inilah pentingnya peran pemerintah daerah dan juga media masaa
memberika laporan yag baik terhadap undang-undang yang suah dranang untuk
keaikan Indonesia bersama.
4.
Membangun komunikasi yang baik antara pemerintah
dengan masyarakat
Tak alah penting, adalah membangun komunakasi kepada masyarakat, merekalah yang memgang peran penting. Lakukan edukasi terhadap masyarakat dan juga berikanlah pemahamann bagi mereka terkait perubahan iklim ini yang mampu berdampak luar biasa dalam kehidupan manusia.
Bahwa merawat mimpi ini
menjadi nyata butuh dukungan super kuat dari banyak pihak. Semoga lekat tulisan
ini mampu menyadarkan para pembaca, generasi muda terlebih para pemimpin.
Sengaja saya menuliskaannya dengan bahsa begitu sederhana agar mudah dicerna
dan dipahami.
Komentar
Posting Komentar