Yuk, ngaji dari rumah!

Apa kabar imanku? Iman keluargaku?
Oleh: KH.Bachtiar Nasir & Dr.Amir Faishol Fath

Sabtu malam (11/04/2020), Alhamdulillah masih Allah sempatkan untuk belajar online. Meski ada beberapa kendala dan yang paling utama adalah sinyal, mohon maaf tulisan ini tentu tidak sempurna. Namun, Alhamdulillah ala kulli haal saya masih bisa mendapatkan rangkuman penting dari kajian malam itu. Di sisa pembahasan malam itu Ustadz Bachtiar menekankan bahwasannya menjadi seorang ayah itu wajib menjadi teladan soal agama, anak akan selalu mengingat bukan dari segi yang lain. Tapi bagaimana seorang ayah itu tegas dalam hal agamanya, UBN pun menekankan lagi bahwa "Jadilah madrasah terbaik untuk anak-anak, sebab tidak ada kata terlambat!" Apalagi di moment seperti ini ya (Bagi sebagian rumah tangga) tentu kuantitas bersama keluarga lebih banyak, maka jadikan berkualitas, semoga Allah mudahkan.

Dilanjutkan oleh Abi Amir, beliau menjelaskan bahwasannya kesimpulan dari tema hari ini adalah, anak-anak harus diberi bekal kuat akan 5 hal yang disingkat Abi menjadi ISIQA. Apakah itu?
I=Iman
S=Sholat
I=Infaq
Q=Qur'an
A=Akhirat
Tentulah dari 5 point akan menjadikan anak sukses di dunia dan di akhirat. Lalu, kenapa ada anak bejat? Abi menegaskan bahwa "Pasti ada salah satu yang kurang dari 5 hal diatas"
Saya pun, berdejak bahwa begitu banyak PR saya kelak pun saat ini, meraba diri bahwa masih banyak hal yang harus terus dibenahi. Mari kita saling mendoakan ya kawan :))

Di akhir, ada pertanyaan terkait ayat ke3 surat Al Baqoroh. Bagaimana kita bisa menjadikan al Qur'an sebagai petunjuk (هدىً للمتّقين)?. Ada 4 hal yang mampu menjadikannya.
1. Jadikan Al Qur'an sebagai GPS hidup.
>> Apapun yang di dalamnya hanya ada dua perintah: kerjakan dan jangan kerjakan. Belajar taat pada Allah dengan apa yang telah difirmankanNya.
2. Jadikan Al Qur'an sebagai sahabat.
>> Dalam waktu seluang-sesemlit apapun jadikan ia sebagai teman setia.
3. Jadikan Al Qur'an sebagai guru.
>>Sebab nasehat terbaik ada di dalamnya. Kata Abi, kalau lagi sedih, galau dan sejenisnya, maka tutup mata ambil Al Qur'an buka terserah, Al Qur'an akan memberikan jawaban atas kegundahan kita.
4. Jadikan Al Qur'an sebagai pengisi jiwa.
>>Jika terasa haus, maka baca dan hafalkanlah Al Qur'an.

Malam itu, cukup sampai di beberapa point penting yang saya bisa ikuti. Malam itu UBN dan Abi Amir lebih membahas terkait tadabbur surat Al Baqarah ayat 1-5. Semoga kita saling belajar, saling mengamalkan ya.

Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah kebaikan, iya kan kawan?

Wallahu A'lam Bish Showab

Masrifatun Nida'
Rumah, 13 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah