Berhenti

Nampak senja ranum di ujung petang
Berubah gelap tanpa cahaya surya
Namun gemerlap bintang mengalunkan indah memancarkan terangnya
Aku menatap langit luas malam ini

Nampak sepi selepas hujan sore tadi
Aku menatap jendela yang terbuka menganga
Sura desau semilir angin dan pepohonan
Sepi, tanpa suara selain daripadanya

Seharian ini ku habiskan waktuku
Di atas ranjang sambil membaca begitu banyak berita
Di sudut sana nampak ada bahaya, pandemi!
Ya! Pandemi!

Pandemi ini begitu menyita perhatian 
Hingga malam ini mataku tak bisa menutup sempurna
Di ujung sana ada garda terdepan yang sedang berjuang
Dan aku hanya membantu begitu murah di sini menatapmu dari kejahuan

Lamunanku terbangun!
Wajahku, ku arahkan kembali ke jendela biru
Ada sabit mengalun senyum
"Esok mentari datang lagi" begitu bisiknya padaku

Aku tersenyum
Benar katamu ini hanya berhenti
Dunia hanya sedang tidak bergerak sebab wabah ini
Namun dunia ini belum berakhir, selalu ada harap untuk esok yang lebih cemerlang dari hari ini

Masrifatun Nida'
Tengah Malam, 06 April 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah