Muara

Tak pandai bermetafora
Tak pula pandai bersajak ria
Hanya sebatas perempuan penyuka pena
Perempuan suka membaca dan menulis
Menulis saja alakadarnya

Itupun kalau hatinya sedang sumringah
Itupun kalau hatinya sedang berkecamuk meredam duka
Lewat secarik kertas bersama pena
Ia goreskan kata-kata yang semoga bermakna

Di ujung shaydunya purnama
Ia berdoa
"Semoga puisi-puisi buatannya segera menemukan muara"

Sebab apa?
Pada suatu waktu ada yang berbisik padanya
"Rindumu tak pernah jua sampai pada dermaga"

Dan ku jawab sekarang
"Tak! Aku percaya semua akan menunjukkan jalannya, puisi-puisiku akan abadi selamanya meski kelak aku tiada. (Kau) pasti akan memahaminya"

#Selamatharipusisedunia

Gresik, 21 Maret 2019
Masrifatun Nida'

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah