Sesak, terisak


Semalaman, mengapa kau tak tertidur?
Semalaman, apa yang sedang kau renungkan? 
Semalaman, siapa yang kau pikirkan? 
Semalaman, kau bertanya dimanakah tempat berpulang? 

Sesak. 
Kau tutup rapat mulutmu, dan dadamu berdegup kencang
Terisak. 
Hanya air mata dipipimu menjadi jawaban

Mengapa bisa begini? 
Kecewa cukup malam ini dan lupakan semua
Sebab Rahmat Allah masih luas terbentang 
Jangan lagi dadamu sesak dan kau terisak

Apa yang sedang terjadi? 
Sesak, terisak
Pikiranmu kacau
Hatimu sedang tak aman

Siapa yang sedang kau rindukan? 
"Tak mungkin datang" tiba-tiba lirih kau mengucapkan
Hey! Peluk ia dengan doa
Lagi, kau mulai sesak dan terisak

Puan, sadarkah engkau semua akan kembali?
Kembali pulang padaNya
Kepada Allah semuanya kita utarakan
Kepada Allah semuanya kita adukan 

*Jika kau menangis saat ditinggalkannya pergi maka itu cinta. Tapi, jika kau melepaskannya biasa saja maka itu tak berarti apa-apa (Anonim) 

Masrifatun Nida'
Rumah, 27 Ramadhan 1440H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah