Repeatable

"Invesatasi terbaik adalah sesuatu yang tak lekang oleh zaman. Sesuatu yang dapat bermanfaat berulang" -Masrifatun Nida'-

Buku bagi saya pribadi adalah barang mewah. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, waktu istirahat lebih sering saya habiskan di perpustakaan, dan berlanjut hingga sekolah menengah atas. Dulu, selain mendapatkan asupan dari buku-buku perpustakaan sekolah, di rumah saya mengandalkan kakak-kakak saya yang memiliki stock buku dan ada pula yang berlangganan majalah, begitupun dengan bapak saya yang mempunyai buku-buku dan mendapat kiriman bacaan dari kawannya. 

Dari beberapa sumber tentu memiliki genre yang berbeda dan Alhamdulillahnya semua buku yang saya baca saat itu (seingat saya) tidak ada yang melenceng dari koridor agama yang saya imani. Genre yang saya baca mulai dari perkembangan dunia remaja, muhasabah dan nasehat agama, novel genre romance islami dan bacaan bapak yang sekiranya berbobot, sebab membahas terkait sosial, ekonomi, politik dan tentunya agama. 

Kala itu, saya akan membaca buku-buku tersebut, tidak ada tindak lanjut terkait buku yang saya baca kala itu, saya cukup membacanya dan memiliki pemahaman baru. Bacaan itu sangat berati saat saya di suruh 'mengarang' cerita waktu pelajaran bahasa Indonesia. Heheh :)). 


Seiring berjalannya waktu, saat saya sudah tidak bisa menikmati lagi buku suplay dari kakak maka saya menghabiskan waktu meminjam buku di perpustakaan atau membaca buku bahasa Indonesia yang full akan cerita. Maka, berubahlah pola saya untuk mendapatkan buku saat kuliah. Disinilah saya mewajibkan diri saya menabung dan medata buku yang harus dibeli setiap bulannya. Ada 3 buku yang harus saya beli (Pertama tentu buku pelajaran yang berkaitan dengan jurusan yang saya ambil, kedua buku tunjangan terkait organisasi dsbg dan yang terakhir buku bebas buat asupan dan hiburan otak) Kebiasaan ini berlanjut hingga saat ini tentu dengan pertimbangan situasi dan kondisi. 

Di saat sudah tidak lagi disibukkan dengan kegiatan kampus dan organisasi, otak saya membutuhkan nutrisi, dan dewasa ini buku-buku yang inspiratif memenuhi hati dan pikiran saya untuk di beli. Maka saya membuat -waiting list-. Beberapa waktu terakhir ini, saya mengalami gejala ingin membaca berulang buku-buku yang saya beli zaman kuliah, Alhasil bernostalgialah kembali. 

Sebuah proses menyukai buku dan terbiasa membaca adalah sebuah proses panjang yang tidak terjadi tiba-tiba. Meski saya bukan termasuk pada kelompok 'gila buku dan gila membaca', namun saya merasa bahwa budaya suka buku & membaca adalah budaya yang harus terus di tumbuhkan, sebab begitu besar manfaatnya. Benar bahwa "Buku adalah jendela dunia" yang mempu mengajak kita berkelana lewat tulisan, menembus zaman dengan hanya duduk di atas sofa misalnya. 

Paksalah diri sendiri untuk melakukan kegiatan ini dan ajaklah kanan-kiri untuk mengaguminya. Maka, sesekali jika ada rezeki lebih belilah buku dan kirimikan kepada orang terkasih, atau bisa jadi pilihan kado untuk orang yang istimewa. Saya percaya, buku takkan lekang dimakan waktu. Dan tentu akan bermanfaat untuknya. 

Jadi, sudah membaca buku apa hari ini? 

Masrifatun Nida'
Gresik, 12 November 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah