(Mencoba) berani!

"Kadang banyak kesempatan yang datang, kita tolak lalu berujung pada penyesalan. Kadang banyak rencana baru yang menjanjikan, kita khawatir lalu berujung pada meninggalkan. Kadang hal-hal ajaib bisa saja tercipta, tapi kita takut mencoba. hingga berakhir dengan kondisi menyalahkan keadaan."

Bagiku, untuk sesuatu yang istimewa itu harus benar-benar kita usahaankan dan perjuangkan. tak perlu langsung mematok pada hal-hal besar, kita bisa melatihnya dari hal-hal sederhana di dalam keseharian dan lingkaran kehidupan kita, agar menjadi habit di kemudian harinya.

Dua hari yang lalu, teman semenjak kecil saya telah diwisuda, tepatnya di UINSA-Surabaya. Sejak awal kami sudah berjanji akan saling mengusahakan hadir satu sama lain, maka moment sebelum inipun saya terus berdoa "Semoga diberi Allah kesempatan". Dan Alhamdulillah, di rencana awal seperti tidak ada waktu yang memungkinkan pada jam dan hari tersebut, tapi rencana Allah berbeda. Semua sudah diatur olehNya dengan sempurna.

Rencana awal: Saya berangkat sendirian akan berangkat ke Surabaya naik transportasi umum, dengan beberapa kali gonta-ganti kendaraan pastinya. Malam sebelum keberangkatan, saya videocall sahabat saya tersebut, dia mengarahkan esok saya harus ikut jalur apa saja dan mengandarai transportasi apa saja. Malam itu ditutup deangan kalimat "Oke, semoga esok lancar."

Pagipun datang, saat saya mengantar salah satu murid ke sekolah guna mengikuti lomba di Surabaya, terbersit dalam pikiran saya "Apa saya naik sepeda motor saja ya ke Surabayanya?". Singkat cerita, saat tiba di sekolah, rupanya ada salah satu ustadzah alumni UINSA yang ingin sekali ke Surabaya, maka saya putuskan mengajaknya bersama, sepanjang jalan ustadzah Nadia inilah yang menjadi google map hidup saya, Alhamdulillah wa Syukurillah, "Bismillah, for the first time."
Ahamdulillah, kekhawatiran saya terbayar lunas dengan selamat sampai tujuan hingga kembali ke Gresik.

Di hari itu pula, saya menyaksikan seorang yang telah berjuang demi ibu-bapaknya, demi diri dan keluarganya. Meski telah berjarak dua tahun dari wisuda saya, yang mestinya jika kita masuk pada tahun yang sama maka keluarpun pada tahun yang sama, akhirya jalan ia adalah saat ini untuk berwisuda. 

Bagi saya, kebahagiaan dan pencapaian sederhana dari saya dan pencapaian yang tidak mudah dari teman saya adalah sebentuk "prestasi" yang harusnya mendapatkan apresiasi. Apalagi pencapaian menyelesaiakan studi ditegah hiruk pikuk intimidasi kanan-kiri. 

Barangkali bagi orang lain, hal-hal seperti ini dianggap biasa saja, bahkan akan menjadi bahan "tertawaan" mereka, tapi mereka telah mendobrak rasa ketakutan demi sebuah hal yang patut diperjuangkan. Saya hari itu, begitu bahagia melihat senyumnya merekah.

Hari ini, saya "menantang" diri saya untuk mengetuk pintu langit lewat segala usaha dan doa-doa. impian sederhana saya harus terus bercahaya di lauhul mahfudz, hingga pada akhirnya Allah percaya bahwa saya pantas untuk mendapatkannya. 
Bismillahirrahmaanirrahim, Allah selalu memeberikan jalan yang pasti dan lurus bagi si(apapun) yang sedang kita perjuangkan. Kita, harus berani memutuskan hal-hal besar yang berpengaruh ke depan. Terus uji diri dengan mencoba, yups! Mencoba berani :)

Masrifatun Nida'
Gresik, 23 September 2019

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah