Penyejuk hati & mata
Menutup malam ini dengan bermusyawarah dan berdiskusi dengan suami akan banyak hal. Di akhir, beliau menyampaikan betapa luar biasanya anak kita Adeeva.
"Adeeva itu masyaAllah, dek" ujar suami
"Kenapa mas? Bagaimana tadi perjalanan ke apotek dan lain-lainnya saat sampean sama Adeeva sendiri naik motor (tanpa aku, cz lagi sakit jadi di rumah)" Tanyaku beruntun.
"Alhamdulillah aman, sembari memegangi Adeeva dek pastinya. Tadi tujuan pertama kan ke apotek, Adeeva aku tanyain "Beli obat buat siapa, nak?" Trus dia menjawab "mama". Jadi sepanjang jalan itu dia aku sounding beli obat buat mama." Jawab beliau
"MasyaAllah ya mas." Jawabku
"Iya dek, bahkan setelah membayar dan diberikan obatnya ia terus memegangi kreseknya, ku minta untuk taruh di sepeda pun ia tetap memegangi kresek obatnya. Lalu ke tempat tujuan lainnya, beli pisang molen bahkan beli bakso, dia tidak menggubris dan tetap fokus menjaga kresek obat buat mamanya itu. Ia pegangi terus dek" Imbuh suami
Brebes mili -aku-
---
Di jalan tadi sempet ia kena debu juga dek, aku bertanya ke Adeeva "Adeeva tidak bawa kacamata ya?" Ia pun mengangguk.
---
Tiba di rumah, suara motor bersamaan dengan suara suami dan Adeeva. Derap langkah sandal Adeeva memasuki kamar, menyodorkan obat dari kresek yang ia ambil. Lalu mengucap "Mama".
"Ya Allah buat ibu ya Adeeva?" Tanyaku
"Iya" jawabnya
Ia keluarkan semua obatnya, lalu ia memasukkannya kembali.
Ternyata behind the scenenya semelting itu.
Terima kasih duo sayangku ❤️
Allahu yubaarik fiik nak, semoga Allah jaga kemuliaan hatimu.
Rabbi Habli Minas Shooliin.
Waikabubak, 31 Oktober 2024
Komentar
Posting Komentar