Inspiring Book: Fajar Sang Hafizh



Inspiring book: Fajar Sang Hafizh (Anak Lumpuh otak hafal Al Qur'an )

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ

"Dan sungguh, telah Kami mudahkan Al-Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" QS. Al-Qamar, Ayat 17

Ada beberapa cuplikan menarik berasal dari kata pengantar buku inspiratif ini. 
Semua ini adalah informasi Al-Qur'an yang sejalan dengan tubuh dan tubuh ini dibuat untuk sejalan dengan Al Qur'an Al-Karim. Karenanya alam jagad raya ini adalah Al Qur'an dalam bentuk visual, dan Al Qur'an yang kita baca adalah alam Raya dalam bentuk tulisan, sementara Muhammad Saw adalah Al Qur'an yang beraktivitas, berjalan dan bergerak. Ketiganya ini menyatu dan sejalan. (KH Bachtiar Nasir) 

Syekh Khalid bin Abdullah Al Hamudi "Saya lihat dia (Fajar) memilki kekuatan hafalan yang kuat dan tajam. Ini tentu saja merupakan karunia Allah Swt. Saya kira hal itu bisa terjadi karena dua hal yakni karunia dari Allah dan kegigihan Fajar menjaga Al Qur'an. Dia tentu rajin mengulangi hafalan Al Qur'annya.
Nabi Muhammad Saw bersabda: 
لهو أشدّ تفلّتا من الإبل في عقلها
Lahuwa Asyaddu Tafallutan minal Ibili fii 'Uqulihaa
"Sesungguhnya Al Qur'an lebih cepat lepas daripada ubta dari ikatannya" (HR. Muslim) 
Salah satu point penting kesan yang disampaikan Syekh. 

Fajar, seorang anak dengan penyakit lumpuh otak mampu menghafal Al Qur'an pada usia sangat belia. Empat tahun setengah bukanlah ukuran orang-orang biasa dalam menghafal Firman Allah swt. Dia membuktikan penyakit yang dideritanya, cerabral palsy (CP) atau lumpuh otak, tak menghalanginya untuk menghafal 30 juz Al Qur'an. 

Bagi saya sebagai pembaca buku ini, setiap kata yang tertulis menjadikan sebuah magnet dan tamparan keras. Buku ini begitu menginspirasi, begitu menakjubkan pula Fajar dan didikan kedua orangtuanya, 

Salah satu paragraf yang membuat saya "speechless dan tentu merenung lebih dalam" begini bunyinya: Ada banyak cara untuk membahagiakan kedua orangtua, Fajar memilih kelas yang paling hebat dan paling tinggi untuk membahagiakan kedua orangtuanya dengan menghafal Al Qur'an. Ini berarti orangtuanya sudah punya jembatan menuju surga. Inilah yang seharusnya menjadi cita-cita tertinggi bagi setiap anak, yaitu menjadi seorang hafidz Al Qur'an. Sungguh itu adalah pengabdian yang luar biasa.(hal: 187)

Buku ini menceritakan perjalanan panjang dan proses yang begitu berliku namun penuh kejutan kemudahan Allah. Pelajaran bagaimana visi misi pasangan suami istri yang bercita cita memiliki anak penghafal Al Quran, lalu perjalanan pernikahan saat dikarunia anak penderita cerebral palsy (CP)/ lumpuh otak, lalu berbagai kerja keras serta terapi guna Fajar sembuh, dan Qodarullah, anak ini sungguh luar biasa. Ia mengantarkan kedua orangtuanya mewujudkan impiannya. Fajar tampil meyakinkan dalam Musabaqh Hifdzil Qur'an di Jakarta. 
Baarakallahu fiikum jami'an. 


Terima kasih ya Fajar! Proud of you and of course your parent😍

Fajar punya mimpi, tetapi dia bukan pemimpi. Dia adalah pelaku yang sangat inspiratif dengan kemampuan menghafal Al Qur'an. Pemimpi dan pelaku beda. Pemimpi itu cita citanya tinggi, tetapi tidak berani membayar mahal untuk cita-citanya. Pelaku sebaliknya, mau membayar mahal sesuatu yang diyakininya. Dia berani berkorban untuk sesuatu yang dicita-citakannya. Itu pelaku. 

Dan bagi kita semua, jangan pernah menyerah. Karena Allah Swt tidak terbatas. Dan beruntunglah mereka yang selalu bersandar kepada Allah Swt yang tidak terbatas. 

*Kutipan buku: halaman 173/4

Lalu, bagaimana bisa Fajar menghafal Al Qur'an , perjalanan tersebut Insyaallah akan saya lanjutkan di postingan selanjutnya. Bismillah ... 

Masrifatun Nida'
Gresik, 06 Ramadhan 1440H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah