Rindu tausiyah

Rasa rasanya, sungguhlah berbeda suasanya jika sudah di rumah.
Hal yang paling di rindukan adalah tausiyah. Nasehat, taujih apapun yang maraji'nya dari para Imam masjid/musholla kala saya berjamaah. Biasanya beberapa Imam akan mengutip beberapa dalil dari Riyadus Sholihin atau tadabbur al Qur'an atau juga membenturkan terhadap hal yang terjadi disekeliling ditambah dengan dalil.

Malam ini, saya rindu itu. 

Rupanya Allah menjawab kegundahan saya. Kali ini, tausiyahnya berbeda, tidak dari para Imam, tapi dari teman-teman. Malam ini, saya seakan langsung di tampar dengan berbagai cerita hidup simple tapi begitu mengubah plan hidup seseorang.

Setiap keputusan, setiap apapun yang menghadang kita, wajib untuk kita tentukan jawaban. Kalau kata teman saya begini "Ternyata yang paling berat selain meninggalkan adalah menjalani" lalu saya ingat pesan teman saya satunya lagi: "Bahwa hidup ini perlu dijalani dengan ikhlas"

Terima kasih banyak kawan, atas segala episode hidup yang pernah sama sama kita jalani bersama.
Terima kasih kawan, meski sudah berbeda jarak kalian selalu memberi arti pada diri ini.


Baik baik dimanapun nanti kalian bertempat tinggal. Semoga Allah selalu memeluk mimpi-mimpi kalian.

Jalani, serahkan! 
Terima, ikhlaskan!


Saya, masih belajar dan akan terus belajar... 
Masrifatun Nida'
Rumah, 19 Ramadhan 1440H

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah