Kadar kita

Kenapa harus dia? Kenapa bukan saya saja? | Kenapa harus saya? Kenapa bukan dia saja?
Saat orang lain mendapat kebahagiaan, banyak diantara manusia yang terjebak, membanding-bandingkan kehidupannya selama ini, bahwa ia merasa lebih berhak atas kebahagiaan yang terjadi pada orang lain. Lalu, ia berujar kenapa harus dia? Kenapa bukan saya saja? Melupakan, ada begitu banyak jalan yang si dia lakukan, sedang kita duduk saja. 

Dan juga bukan hal yang aneh ketika seseorang tertimpa musibah yang diucapkan adalah kenapa harus saya? Kenapa bukan dia saja?
Kita menganggap orang lain berhak mendapatkan apa yang kita rasakan. Ataupun kita merasa, kita mempunyai beban lebih berat sedang orang lain tidak. Bukankah kita sudah sering mendengar banyak hal bahwa orang lain itu bisa jadi musibahnya lebih berat, sedang ia tak pernah berkeluh kesah, tak ditampakkan ke halayak manusia.

Apa yang bisa diambil?
Yuk sama-sama menjadi manusia yang terus berbalas dendam pada diri sendiri, menjadi pribadi-pribadi yang lebih baik lagi setiap hari.
Ketika mendapatkan kebahagiaan, bersyukurlah, tetaplah merendahkan hati, tak sombong, yakini bahwa di luar sana masih banyak manusia yang lebih hebat.
Dan ketika mendapat musibah, bersabarlah, tetaplah menjadi manusia yang bisa mengontrol hati, tak sedih berlebih, yakini bahwa di luar sana masih banyak manusia yang lebih berat ujiannya. 

Agar apa?
Agar kita senantiasa menjadi manusia yang pandai bersyukur dan juga bersabar.
Sebab, Allah Maha Memahami Kadar kita kawan~

Masrifatun Nida'
Gresik, 07 Februari 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah