Pejuang

"Kadang memang benar, kita harus jadi manusia tuli. Sebab hidup ini terlalu riuh dengan ucapan dan ujaran 'nyinyir' dari negeri seberang (orang-orang lain), di setiap langkah yang hendak kita ambil maka akan ada jutaan 'kompor' bahkan propaganda. Maka saya takkan mengambil bagian disitu, untukmu tentukan pilihan terbaikmu, karena kelak engkaulah yang mempertanggungjawabkannya, jadi jangan tergesa-gesa!" Bijak nian manusia diatas, yang sanggup menenenagkan problematika kala sedang puncaknya, bisa jadi itulah manusia-manusia sekitar kita, yang selalu berujar 'calm down!'
Dulu saat masih jaman kuliah, tiba-tiba ponsel ini berdering menandakan ada satu pesan singkat dari salah satu kawan kampus, begini isinya kurang lebih "Mbak, mulai besok aku ingin berjilbab lebar kaya mbk, duduk di kelas bagian depan samping mbk, nitip satu bangku buat aku ya mbk"

Aku sontak kaget, dengan background dia yang sebelumnya amat berbeda, tiba-tiba ia mengambil keputusan demikian. Aku tahu betul keputusan besar yang ia ambil kala itu, soal pakaian, prinsip berhijab itu bukan seperti sekarang yang jilbab syar'i ada dimana-mana, yang seperti musiman dan dijadikan trend (A'udzubillah min dzalik), kala itu mengambil gaya berhijab demikian maka dianggap 'asing' di kampus, dilihatin kayak kudet dan anehnya menjadi bahan pembicaraan dan di tuduh yang 'bukan-bukan'. Kembali ke sebuah keputusan itu, saya hanya mendoakannya, semoga langkahmu dipermudah. 
Atau tiba-tiba ada kawan lama yang berkonsultasi [lebih tepatnya ia sharing pada orang yang kurang tepat, maaf ya Gaiss, aku mah apa atuh, ilmu masih setengah-setengah, belum sempurna :( ] yang bertanya soal bagaimana menjawab kala ia hendak dikhitbah, dengan posisi iapun sedang kalut dengan kisah asmaranya sendiri,  dan saya jawab bahwa kau berhak bermusyawarah dengan Allah saja soal begini.
Pun sama, saat datang seseorang dengan kabar bahwa ia sedang bingung, ia harus bagaimana, soal pengambilan keputusan masa depan dan impiannya.
Dan saya menemukan jawabannya!
"Berdoalah kepada Tuhanmu, sebab Allah sebaik-baik tempat bergantung dan memohon petunjuk akan sebuah keputusan. Dan pastikan tiap engkau mengambil keputusan, maka wajib untuk meyakinkan dirimu sendiri!  Akan banyak hal, soal dampak, efek, konsekuensi nantinya. Bagaimana bisa kau meyakinkan orang lain jika dirimu sendiri tak pernah yakin? Biarkan semua bekerja dengan jalan-Nya, kita cukup berpasrah melewati semuanya. Jangan tergesa-gesa mengambil keputusan serius!"

Dan sesungguhnya aku sedang menasehati diriku sendiri.
Sang pemberani yang mampu berjuang terhadap apapun yang sedang diputuskan.
Allah bakalan bantu kamu! 

Nashrumminallah wa fathun qariib || Pertolongan dari Allah dan kemenangan itu dekat (waktunya) [QS; Ash-Shaf:13]
Masrifatun Nida'
Gresik, 26 Februari 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah