Kutipan Cinta

Salman mengirim pesan kepada Maharani, ia teringat kutipan dalam buku 'serial cinta' karya Anis Matta: "Para pecinta sejati tidak suka berjanji. Tetapi, ketika mereka memutuskan untuk mencintai, mereka akan segera membuat rencana untuk memberi."

"Cinta tak pernah meminta untuk menanti. Ia mengambil kesempatan atau mempersilahkan. Ia adalah keberanian, atau pengorbanan." Begitu Salim A. Fillah mengambil simpulan atas kisah cinta Ali-Fatimah.

"...Aku bakal berjuang dan terus berdoa, tapi aku nggak mau janji apa-apa. Kamu juga nggak perlu ngerasa terikat." Salman untuk Maharani.

Dipenghujungku membaca buku ini, ketika perjuangan Cinta Salman-Maharani, berujung pada kabar lamaran Maharani, bukan dengan sahabat saingannya Dimas, tapi oleh malaikat penolongnya bernama Ajran, maka Salman pun bercerita ke Nabila. Nabila: Perempuan yang mencintai Salman dalam diam namun akhirnya Nabila memilih laki-laki lain yang lebih pasti. Salman membaca pesan Nabila,  dan membaca apa yang diminta Nabila. Kalimat-kalimat di dalamnya bukan cuma menohok, melainkan memberikan energi baru untuk melangkah. Ditulis Anis Matta pada dua paragraf terakhir itu: 

...
"Ketika Kasih tak sampai, atau uluran tangan cinta tertolak, yang sesungguhnya terjadi hanyalah 'kesempatan memberi' yang lewat. Hanya itu. Setiap saat kesempatan itu datang terulang. Selama kita memiliki cinta, memilki sesuatu yang dapat kita berikan, maka persoalan penolakan atau ketidaksampaian jadi tidak relevan. Ini murni masalah waktu. Para pecinta sejati selamanya hanya bertanya: 'Apakah yang akan kuberikan?' Tentang kepada siapa sesuatu itu diberikan, itu menjadi sekunder."

Jadi kita hanya patah atau hancur karena kita lemah. Kita lemah karena posisi jiwa kita salah.

Yeeay, itu semua kutipan yang harusnya aku tulis di sesi menulis 'Mengulas Maharani', berhubung jarak baca buku dan eventnya berjahuan, ya kelupaan dah. Hehe :D

Gpp, sekarang udah kesampaian nulis.  Eiits, kata penulisnya itu belum kelar novelnya, ada lanjutannya. Ditunggu Mahar Untuk Maharani part 2, sekalian mau nuker E-Voucher hasil mengulas yang kemarin. Kalau mau baca ulasanku, klik label di blog ini tentang 'Mengulas Maharani' yaa 😂

Masrifatun Nida'
Gresik, 20 Maret 2018

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah