Mozaik Hampa



Nyatanya kita sudah tak punya apa-apa
Tawa, telaga, hari, jam, denting
Sudah kita habiskan
Saat menjadi musafir mencari Tuhan
Fajar begitupun kuningan senja
Telah setia mensahabati
Hingga kita menjelma manusia
Yang mengenal apa itu cinta kala tak punya

Namun ingatlah kembali
Kita tidak punya apa-apa
Harapan kita sudah kita siakan di hulu masa
Burung madupun sudah ingatkan kita
Saat kita terlena tawa
Mengadu rindu
Dan saat berteduh di tepian sendu
Di bawah pohon kiara payung

Sudah saatnya
Kita berjalan sejajar
Ditepi telaga dan teluk
Walau itu tak pernah kita tulis di deary kita
Itulah yang Tuhan inginkan

Tapi Tuhan masih memberi kita
Atap  yang sama
Langit biru yang sudah kita isi cerita
Tersenyumlah di tepi telaga warna
Disaat hujan datang

Lalu tataplah langit
Saat pelangi melengkung
Disanalah kita pernah beradu senyuman
Dengan denting yang tak memeka
Dengan sisa hari yang kita punya

(Malang, 03 Januari 2016)

Cc: Isinya full dia, aku bantu kasih judul aja 😁| Karya temen yang baik, dikirim ke Nida' di hari baiknya dahulu itu~

Komentar

  1. Salam untuk temannya ya mbak. Puisinya keren. Sangat!★

    BalasHapus
    Balasan
    1. Udah lama tidak berkontak | Emang penulis mbk Fay, Semoga kalau ada kesempatan disampaikanlah salamnya 😊

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merangkai bunga kematian

Kupang yang di Rindu

Adeeva Mahyatul 'Izzah